5 Nama Ini Berpeluang Gantikan Ridwan Kamil
A
A
A
BANDUNG - Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis hasil survei terbaru untuk mengetahui persepsi warga Kota Bandung jelang Pemilihan Wali Kota Bandung 2018. Hasilnya, ada lima nama yang berpeluang menggantikan Ridwan Kamil, meski elektabilitasnya masih tergolong rendah.
Survei digelar pada 22-26 September 2017, dengan teknik berbasis wawancara terstruktur face to face kepada 500 responden dengan usia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan di 151 kelurahan dan 30 kecamatan di Kota Bandung.
Analis Sosial Instrat Adi Nugroho saat merilis hasil survei Instrat di salah satu hotel di kawasan Jalan RE Martadinata, Senin (16/10/2017) mengatakan, nama Ridwan Kamil (66%) masih mendominasi dibandingkan lima nama kandidat bakal calon wali kota (cawalkot) Bandung seperti Oded M Danial (10,4%), Nurul Arifin (5,6%), M Farhan (5,6), Yossi Irianto (4,8%), dan Fiki Satari (4,2%).
Bahkan, kata Adi, dari hasil survei menunjukkan warga Bandung masih menginginkan gaya kepemimpinan seperti Ridwan Kamil untuk menjadi wali kota Bandung mendatang. Keinginan tersebut diduga karena hasil perspektif kepuasan publik yang cukup tinggi dengan kondisi Kota Bandung yang semakin baik.
"Nama Emil tetap menjadi pilihan teratas. Bahkan, jika pilwalkot digelar hari ini sebanyak 50,2% responden akan tetap memilih Emil sebagai Wali Kota Bandung," kata dia.
Namun, jika nama Emil tidak dimasukkan dalam simulasi lima bakal cawalkot, responden yang bingung menentukan pemimpin meningkat menjadi 62,4%. "Mengingat yang belum memiliki pilihan di atas 60 persen, ini mengindikasikan kegalauan publik siapa yang akan melanjutkan Ridwan Kamil masih tinggi," ujar dia.
Dia menyebutkan, ada lima posisi teratas jika nama Ridwan Kamil tidak dimasukkan dalam simulasi cawalkot yang kemungkinan dipilih warga. Dari hasil survei, kelima figur tersebut memiliki elektabilitas tinggi dan layak untuk menggantikan Ridwan Kamil.
Mereka adalah Oded M Danial (10,4%), Nurul Arifin (5,6%), M Farhan (5,6%), Yossi Irianto (4,8%), dan Fiki Satari (4,2%). Tetapi, kata dia, lima kandidat ini belum aman karena dari hasil survei angka mereka masih jauh dari posisi Ridwan Kamil.
"Di Bandung belum ada calon yang cukup signifikan untuk berpotensi menjadi petarung kuat. Tapi, kompetisi akan menjadi ketat khususnya lima nama teratas," ucapnya.
Dia mengungkapkan, dari hasil survei, Oded dan Yosi menjadi kandidat yang dapat merepresentasikan dan dianggap sebagai penerus Ridwan Kamil. Sedangkan di sisi lain Oded dan Fiki dianggap sebagai pembawa perubahan.
"Posisi Oded sebagai petahana membuatnya unggul sementara dalam hal elektabilitas, namun tingginya undecided voters membuat posisi Oded belum sepenuhnya aman. Kemunculan Nurul Arifin sebagai pendatang baru juga membuat peta sedikit berubah ditandai dengan berkurangnya elektabilitas beberapa calon," beber Adi.
Dia menilai, penentuan siapa penerus Emil ini baru bisa diputuskan responden di saat kampanye pilkada. "Ridwan Kamil menjadi sosok penentu dalam Pilkada Kota Bandung 2018. Saat ini publik menanti arahan dari Ridwan Kamil. Testimoni dari Ridwan Kamil akan signifikan berpengaruh terhadap pilihan publik," ujarnya.
Meski tidak mutlak, Adi mengatakan, dukungan Ridwan Kamil menjadi pendongkrak elektabilitas paling tinggi. "Ada kecenderungan bisa terkerek calon itu. Cuma pasti akan sulit bagi Kang Emil untuk memutuskan siapa yang harus didukung," jelasnya.
Survei digelar pada 22-26 September 2017, dengan teknik berbasis wawancara terstruktur face to face kepada 500 responden dengan usia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan di 151 kelurahan dan 30 kecamatan di Kota Bandung.
Analis Sosial Instrat Adi Nugroho saat merilis hasil survei Instrat di salah satu hotel di kawasan Jalan RE Martadinata, Senin (16/10/2017) mengatakan, nama Ridwan Kamil (66%) masih mendominasi dibandingkan lima nama kandidat bakal calon wali kota (cawalkot) Bandung seperti Oded M Danial (10,4%), Nurul Arifin (5,6%), M Farhan (5,6), Yossi Irianto (4,8%), dan Fiki Satari (4,2%).
Bahkan, kata Adi, dari hasil survei menunjukkan warga Bandung masih menginginkan gaya kepemimpinan seperti Ridwan Kamil untuk menjadi wali kota Bandung mendatang. Keinginan tersebut diduga karena hasil perspektif kepuasan publik yang cukup tinggi dengan kondisi Kota Bandung yang semakin baik.
"Nama Emil tetap menjadi pilihan teratas. Bahkan, jika pilwalkot digelar hari ini sebanyak 50,2% responden akan tetap memilih Emil sebagai Wali Kota Bandung," kata dia.
Namun, jika nama Emil tidak dimasukkan dalam simulasi lima bakal cawalkot, responden yang bingung menentukan pemimpin meningkat menjadi 62,4%. "Mengingat yang belum memiliki pilihan di atas 60 persen, ini mengindikasikan kegalauan publik siapa yang akan melanjutkan Ridwan Kamil masih tinggi," ujar dia.
Dia menyebutkan, ada lima posisi teratas jika nama Ridwan Kamil tidak dimasukkan dalam simulasi cawalkot yang kemungkinan dipilih warga. Dari hasil survei, kelima figur tersebut memiliki elektabilitas tinggi dan layak untuk menggantikan Ridwan Kamil.
Mereka adalah Oded M Danial (10,4%), Nurul Arifin (5,6%), M Farhan (5,6%), Yossi Irianto (4,8%), dan Fiki Satari (4,2%). Tetapi, kata dia, lima kandidat ini belum aman karena dari hasil survei angka mereka masih jauh dari posisi Ridwan Kamil.
"Di Bandung belum ada calon yang cukup signifikan untuk berpotensi menjadi petarung kuat. Tapi, kompetisi akan menjadi ketat khususnya lima nama teratas," ucapnya.
Dia mengungkapkan, dari hasil survei, Oded dan Yosi menjadi kandidat yang dapat merepresentasikan dan dianggap sebagai penerus Ridwan Kamil. Sedangkan di sisi lain Oded dan Fiki dianggap sebagai pembawa perubahan.
"Posisi Oded sebagai petahana membuatnya unggul sementara dalam hal elektabilitas, namun tingginya undecided voters membuat posisi Oded belum sepenuhnya aman. Kemunculan Nurul Arifin sebagai pendatang baru juga membuat peta sedikit berubah ditandai dengan berkurangnya elektabilitas beberapa calon," beber Adi.
Dia menilai, penentuan siapa penerus Emil ini baru bisa diputuskan responden di saat kampanye pilkada. "Ridwan Kamil menjadi sosok penentu dalam Pilkada Kota Bandung 2018. Saat ini publik menanti arahan dari Ridwan Kamil. Testimoni dari Ridwan Kamil akan signifikan berpengaruh terhadap pilihan publik," ujarnya.
Meski tidak mutlak, Adi mengatakan, dukungan Ridwan Kamil menjadi pendongkrak elektabilitas paling tinggi. "Ada kecenderungan bisa terkerek calon itu. Cuma pasti akan sulit bagi Kang Emil untuk memutuskan siapa yang harus didukung," jelasnya.
(zik)