Kota Bitung Targetkan 50.000 Lebih Wisatawan
Kota Bitung Targetkan 50.000 Lebih Wisatawan
A
A
A
BITUNG - Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan kenaikan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut di atas 50.000 lebih dalam Festival Pesona Selat Lembeh 2017 yang digelar 6-10 Oktober 2017. Optimisme ini kata Wali Kota Bitung Max Lomban melihat tren kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Wisatawan yang berkunjung ke Sulut pada 2015 saja mencapai 20.000 dan meningkat 50.000 wisatawan pada 2016. “Karena itu event Festival Pesona Selat Lembeh diharapkan kenaikannya bisa dua kali lipat,” ujarnya, Rabu (4/10/2017).
Festival Pesona Selat Lembeh yang telah diadakan sejak 2009, merupakan wujud rasa syukur para nelayan, dan pengusaha ikan atas hasil laut yang berlimpah. Namun kata dia, berhubung bisnis ikan sementara lesu maka acara tersebut diambil alih pemerintah dengan bentuk Festival Selat Lembeh.
“Program pesona wisata Kota Bitung dengan program Bitung Bahari Berseri sekaligus memperkenalkan lima pilar pesona wisata harus terus dipromosikan. Pesona maritim, pesona flora, pesona fauna, pesona sejarah, pesona religi dan budaya. Warna-warni Kota Bitung dengan segala pesona inilah yang ingin kami sebar luaskan kepada masyarakat Indonesia maupun mancanegara,” ujar Max.
![Kota Bitung Targetkan 50.000 Lebih Wisatawan]()
Kadis Pariwisata Kota Bitung Ellen Sutrisno menjelaskan jika persiapan menjelang hari H sudah berjalan dengan baik. “Kita on progress ya,” katanya.
Tema yang diangkat dalam festival tahunan itu kali ini adalah Warna Warni Pesonal Bitung alias Colorful Bitung. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menjelaskan, penyelenggaraan acara tahunan Festival Pesona Selat Lembeh ini nantinya dipusatkan di Pelabuhan Satkamla Lantamal VIII, Kota Bitung.
Menurut Maurits, Selat Lembeh adalah selat di Kota Bitung yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh, dan bisa ditempuh menyeberang dengan kapal ferry selama 10 menit.
Selat Lembeh adalah salah satu destinasi diving dunia berkat keberadaan critters unik yang hanya ada di Bitung, muck diving terbaik dunia dan dikenal sebagai The Mecca of Macro Photography.
“Nantinya festival terdiri atas sejumlah acara unggulan. Seperti parade kapal nelayan/pakura hias, lomba renang Selat Lembeh, festival tuna, lomba lari 10 K, pagelaran budaya, lomba masak nasi bulu cakalang, dan tuna woku,” katanya.
Wisatawan yang berkunjung ke Sulut pada 2015 saja mencapai 20.000 dan meningkat 50.000 wisatawan pada 2016. “Karena itu event Festival Pesona Selat Lembeh diharapkan kenaikannya bisa dua kali lipat,” ujarnya, Rabu (4/10/2017).
Festival Pesona Selat Lembeh yang telah diadakan sejak 2009, merupakan wujud rasa syukur para nelayan, dan pengusaha ikan atas hasil laut yang berlimpah. Namun kata dia, berhubung bisnis ikan sementara lesu maka acara tersebut diambil alih pemerintah dengan bentuk Festival Selat Lembeh.
“Program pesona wisata Kota Bitung dengan program Bitung Bahari Berseri sekaligus memperkenalkan lima pilar pesona wisata harus terus dipromosikan. Pesona maritim, pesona flora, pesona fauna, pesona sejarah, pesona religi dan budaya. Warna-warni Kota Bitung dengan segala pesona inilah yang ingin kami sebar luaskan kepada masyarakat Indonesia maupun mancanegara,” ujar Max.
Kadis Pariwisata Kota Bitung Ellen Sutrisno menjelaskan jika persiapan menjelang hari H sudah berjalan dengan baik. “Kita on progress ya,” katanya.
Tema yang diangkat dalam festival tahunan itu kali ini adalah Warna Warni Pesonal Bitung alias Colorful Bitung. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menjelaskan, penyelenggaraan acara tahunan Festival Pesona Selat Lembeh ini nantinya dipusatkan di Pelabuhan Satkamla Lantamal VIII, Kota Bitung.
Menurut Maurits, Selat Lembeh adalah selat di Kota Bitung yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh, dan bisa ditempuh menyeberang dengan kapal ferry selama 10 menit.
Selat Lembeh adalah salah satu destinasi diving dunia berkat keberadaan critters unik yang hanya ada di Bitung, muck diving terbaik dunia dan dikenal sebagai The Mecca of Macro Photography.
“Nantinya festival terdiri atas sejumlah acara unggulan. Seperti parade kapal nelayan/pakura hias, lomba renang Selat Lembeh, festival tuna, lomba lari 10 K, pagelaran budaya, lomba masak nasi bulu cakalang, dan tuna woku,” katanya.
(rhs)
Explore More