Tolak Angkutan Online, Sopir Angkot Demo di Balai Kota Malang
A
A
A
MALANG - Para sopir angkutan kota dan taksi konvensional di Kota Malang, Jawa Timur, mogok beroperasi dan menggelar demo di Halaman Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang, Selasa (26/9/2017). Mereka menuntut angkutan berbasis online dilarang beroperasi.
Sejak pukul 09.00 WIB, para sopir angkot dan taksi konvensional itu langsung mogok dan memarkir kendaraannya di jalan raya depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang. Mereka berorasi menolak keberadaan angkutan berbasis online.
Aksi ini sempat terjadi beberapa bulan yang lalu. Kala itu muncul solusi yang sempat disepakati yakni angkutan berbasis online diminta mengurus perizinan, namun tetap diperbolehkan beroperasi.
Akibat demo dan mogok pengemudi angkot konvensional dan tidak beroperasinya angkutan berbasis online, ribuan penumpang yang kebanyakan mahasiswa dan pekerja, serta wisatawan Kota Malang, telantar di beberapa terminal dan Stasiun Kota Malang. Mereka mengaku menunggu angkot hingga hampir 2 jam dan tidak ada kendaraan lain.
Mengantisipasi penumpang telantar, Dinas Perhubungan dan Satpol PP mengangkut penumpang dengan truk dan mobil bak terbuka milik Satpol PP, Polri, dan TNI, serta armada bus sekolah.
Kasat Lantas Polres Malang Kota AKP Ady Nugroho mengatakan, pihaknya mengerahkan kendaraan dari sejumlah instansi agar para penumpang tidak telantar.
Karena tidak ada pilihan, akhirnya para penumpang pasrah dan mengikuti anjuran petugas. Mereka diangkut mobil bak terbuka, truk, dan bus yang disediakan. (Baca Juga: Sopir Angkot dan Taksi di Malang Mogok, Penumpang Telantar(zik)
Sejak pukul 09.00 WIB, para sopir angkot dan taksi konvensional itu langsung mogok dan memarkir kendaraannya di jalan raya depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang. Mereka berorasi menolak keberadaan angkutan berbasis online.
Aksi ini sempat terjadi beberapa bulan yang lalu. Kala itu muncul solusi yang sempat disepakati yakni angkutan berbasis online diminta mengurus perizinan, namun tetap diperbolehkan beroperasi.
Akibat demo dan mogok pengemudi angkot konvensional dan tidak beroperasinya angkutan berbasis online, ribuan penumpang yang kebanyakan mahasiswa dan pekerja, serta wisatawan Kota Malang, telantar di beberapa terminal dan Stasiun Kota Malang. Mereka mengaku menunggu angkot hingga hampir 2 jam dan tidak ada kendaraan lain.
Mengantisipasi penumpang telantar, Dinas Perhubungan dan Satpol PP mengangkut penumpang dengan truk dan mobil bak terbuka milik Satpol PP, Polri, dan TNI, serta armada bus sekolah.
Kasat Lantas Polres Malang Kota AKP Ady Nugroho mengatakan, pihaknya mengerahkan kendaraan dari sejumlah instansi agar para penumpang tidak telantar.
Karena tidak ada pilihan, akhirnya para penumpang pasrah dan mengikuti anjuran petugas. Mereka diangkut mobil bak terbuka, truk, dan bus yang disediakan. (Baca Juga: Sopir Angkot dan Taksi di Malang Mogok, Penumpang Telantar(zik)