Antisipasi Erupsi Gunung Agung, BNPB Siapkan Dana Cadangan Rp2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan dana cadangan Rp2 triliun untuk mengantisipasi dampak letusan Gunung Agung yang berada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk tahap pertama bantuan telah disalurkan melalui Bupati Karangasem sebesar Rp1 miliar. Kedepan bantuan lain akan terus disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak bencana tersebut.
“Saat ini memang Rp1 miliar sudah diberikan kepada Bupati Karangasem. Pasti akan terus bertambah apalagi kalau gunung meletus,” kata Sutopo di kantornya, Senin (25/9/2017).
Sutopo menjelaskan BNPB sendiri setiap tahun menyiapkan dana cadangan sebesar Rp4 triliun, terbagi dalam Rp2 triliun untuk dana darurat. Sementara Rp2 triliun lainnya untuk kebutuhan pascabencana.
Selain itu, dalam menghadapi penanganan bencana semacam ini daerah yang terdampak akan terus mendapatkan pendampingan baik secara logistik, peralatan dan pendanaan manajerial maupun tertib administrasi.
Menurut Sutopo, kementerian/lembaga dan masyarakat pun akan turut membantu daerah yang tengah mendapatkan musibah, baik berupa makanan maupun dana. Adapun pemerintah daerah dapat menggunakan dana di APBD, sedangkan pemerintah pusat akan menggunakan dana dari APBN.
“Kab/kota, provinsi dapat menggunakan dana tak terduga yang ada di APBD-nya, kemudian di nasional ada APBN, baik yang ada di BNPB (dana siap pakai) maupun dana yang ada di kementerian lembaga,” pungkasnya.
“Saat ini memang Rp1 miliar sudah diberikan kepada Bupati Karangasem. Pasti akan terus bertambah apalagi kalau gunung meletus,” kata Sutopo di kantornya, Senin (25/9/2017).
Sutopo menjelaskan BNPB sendiri setiap tahun menyiapkan dana cadangan sebesar Rp4 triliun, terbagi dalam Rp2 triliun untuk dana darurat. Sementara Rp2 triliun lainnya untuk kebutuhan pascabencana.
Selain itu, dalam menghadapi penanganan bencana semacam ini daerah yang terdampak akan terus mendapatkan pendampingan baik secara logistik, peralatan dan pendanaan manajerial maupun tertib administrasi.
Menurut Sutopo, kementerian/lembaga dan masyarakat pun akan turut membantu daerah yang tengah mendapatkan musibah, baik berupa makanan maupun dana. Adapun pemerintah daerah dapat menggunakan dana di APBD, sedangkan pemerintah pusat akan menggunakan dana dari APBN.
“Kab/kota, provinsi dapat menggunakan dana tak terduga yang ada di APBD-nya, kemudian di nasional ada APBN, baik yang ada di BNPB (dana siap pakai) maupun dana yang ada di kementerian lembaga,” pungkasnya.
(sms)