Anak-anak Pengungsi Gunung Agung Merindukan Suasana Sekolah
A
A
A
DENPASAR - Sejak Gunung Agung ditetapkan berstatus Awas, warga Karangasem mengungsi ke berbagai wilayah di Bali. Banyak anak-anak yang juga ikut mengungsi dengan orang tuanya. Mereka pun terpaksa meninggalkan sekolahnya.
Komang Mibek, gadis yang duduk di kelas III SMP ini mengaku sudah berhari-hari sudah tidak sekolah. "Sudah lima hari tidak sekolah. Sewaktu Gunung Agung statusnya Awas saya sudah tidak sekolah. Sudah diajak mengungsi," katanya di Pos Pengungsian Danau Tempe, Denpasar, Senin (25/9/2017).
Dia mengaku rindu dengan suasana sekolah dan teman-temannya. "Di sini ada tiga orang yang satu sekolah dengan saya. Ya penginnya sekolah lagi," ujarnya.
Gadis yang akrab dipanggil Mibek ini sehari-sehari di pengungsian hanya main, ngobrol dengan teman-temannya. "Ya main, ngobrol dengan teman-teman, ibu itu saja."
Kerinduan yang sama dirasakan oleh Ketut Reni, remaja asal Desa Tianyar, Kubu, Karangasem. "Ya, pengin sekolah lagi. Karena saya sudah kelas III sebentar lagi akan ujian," ujarnya.
Reni menerangkan, ada buku-buku pelajaran yang dibawanya. "Cuma buku pelajaran pokok saja. Yang lainnya ditinggal di rumah," katanya.
Dia berharap Gunung Agung tidak meletus. "Kami berdoa supaya Gunung Agung tidak meletus. Jadi kami bisa kembali pulang."
Komang Mibek, gadis yang duduk di kelas III SMP ini mengaku sudah berhari-hari sudah tidak sekolah. "Sudah lima hari tidak sekolah. Sewaktu Gunung Agung statusnya Awas saya sudah tidak sekolah. Sudah diajak mengungsi," katanya di Pos Pengungsian Danau Tempe, Denpasar, Senin (25/9/2017).
Dia mengaku rindu dengan suasana sekolah dan teman-temannya. "Di sini ada tiga orang yang satu sekolah dengan saya. Ya penginnya sekolah lagi," ujarnya.
Gadis yang akrab dipanggil Mibek ini sehari-sehari di pengungsian hanya main, ngobrol dengan teman-temannya. "Ya main, ngobrol dengan teman-teman, ibu itu saja."
Kerinduan yang sama dirasakan oleh Ketut Reni, remaja asal Desa Tianyar, Kubu, Karangasem. "Ya, pengin sekolah lagi. Karena saya sudah kelas III sebentar lagi akan ujian," ujarnya.
Reni menerangkan, ada buku-buku pelajaran yang dibawanya. "Cuma buku pelajaran pokok saja. Yang lainnya ditinggal di rumah," katanya.
Dia berharap Gunung Agung tidak meletus. "Kami berdoa supaya Gunung Agung tidak meletus. Jadi kami bisa kembali pulang."
(zik)