Pilkada Kota Bandung, Golkar Tetap Usung Nurul Arifin
Pilkada Kota Bandung, Golkar Tetap Usung Nurul Arifin
A
A
A
BANDUNG - Nurul Arifin sudah menerima surat keputusan (SK) dari DPP Partai Golkar bahwa dirinya diusung menjadi calon wali Kota Bandung. Hal itu menegaskan bahwa tidak ada nama lain dari Golkar untuk maju di Pilwalkot Bandung 2018.
"Tidak berubah, sudah pasti saya, alhamdulillah," kata Nurul di Kota Bandung, Rabu (20/9/2017).
Setelah mengantongi SK pengusungan, Nurul juga mengatakan sudah mengantongi SK penunjukan ketua tim suksesnya yaitu Ali Hasan. Hal itu membuat langkah Nurul bisa berjalan lebih cepat.
Disinggung soal partai koalisi, ia menyebut ada beberapa partai yang kemungkinan merapat untuk mengusungnya. Tapi, ia masih merahasiakan partai yang dimaksudnya.
"Koalisi masih belum bulat. Tapi akan ada koalisi dengan minimal empat partai dalam bayangan saya," ucapnya.
Soal kemungkinan berkoalisi dengan PDIP seperti yang dilakukan di tingkat Jawa Barat, ia belum memastikan. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu pada DPP.
Tapi, ia menegaskan membuka pintu lebar-lebar untuk partai manapun agar bisa berkoalisi. Menurutnya, didukung banyak partai dirasa lebih baik.
Disinggung soal calon wakil wali kota yang diinginkannya, ia tidak menyebut nama. Tapi, ada beberapa harapan yang diungkapkannya. "Seorang partner itu harus saling melengkapi. Jadi itu yang saya perlukan. Saya ingin menutupi segala kekurangan apa yang saya tidak punya, dia punya," tuturnya.
Untuk popularitas, ia tidak terlalu membutuhkannya. Sebab, popularitas seseorang bisa dibangun. Selama ada kemauan dan rajin mendongkrak, popularitas seseorang bisa naik.
Selain Nurul, beberapa nama yang digadang-gadang akan maju di Pilwalkot Bandung di antaranya M Farhan (artis/presenter) dari PDIP. Farhan akan bersaing dengan kader PDIP lain untuk diusung, di antaranya Ayi Vivananda dan Arif Rahman.
Di Partai Demokrat, ada empat nama yaitu Yossi Irianto, Chairul Hidayat, Tomtom Dabbul Qomar, dan Fiki Satari. Di Partai NasDem, salah satunya ada mantan pebulutangkis Ricky Subagja. Di luar nama-nama itu, terus bermunculan nama lain dalam bursa pencalonan pilwalkot.
"Tidak berubah, sudah pasti saya, alhamdulillah," kata Nurul di Kota Bandung, Rabu (20/9/2017).
Setelah mengantongi SK pengusungan, Nurul juga mengatakan sudah mengantongi SK penunjukan ketua tim suksesnya yaitu Ali Hasan. Hal itu membuat langkah Nurul bisa berjalan lebih cepat.
Disinggung soal partai koalisi, ia menyebut ada beberapa partai yang kemungkinan merapat untuk mengusungnya. Tapi, ia masih merahasiakan partai yang dimaksudnya.
"Koalisi masih belum bulat. Tapi akan ada koalisi dengan minimal empat partai dalam bayangan saya," ucapnya.
Soal kemungkinan berkoalisi dengan PDIP seperti yang dilakukan di tingkat Jawa Barat, ia belum memastikan. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu pada DPP.
Tapi, ia menegaskan membuka pintu lebar-lebar untuk partai manapun agar bisa berkoalisi. Menurutnya, didukung banyak partai dirasa lebih baik.
Disinggung soal calon wakil wali kota yang diinginkannya, ia tidak menyebut nama. Tapi, ada beberapa harapan yang diungkapkannya. "Seorang partner itu harus saling melengkapi. Jadi itu yang saya perlukan. Saya ingin menutupi segala kekurangan apa yang saya tidak punya, dia punya," tuturnya.
Untuk popularitas, ia tidak terlalu membutuhkannya. Sebab, popularitas seseorang bisa dibangun. Selama ada kemauan dan rajin mendongkrak, popularitas seseorang bisa naik.
Selain Nurul, beberapa nama yang digadang-gadang akan maju di Pilwalkot Bandung di antaranya M Farhan (artis/presenter) dari PDIP. Farhan akan bersaing dengan kader PDIP lain untuk diusung, di antaranya Ayi Vivananda dan Arif Rahman.
Di Partai Demokrat, ada empat nama yaitu Yossi Irianto, Chairul Hidayat, Tomtom Dabbul Qomar, dan Fiki Satari. Di Partai NasDem, salah satunya ada mantan pebulutangkis Ricky Subagja. Di luar nama-nama itu, terus bermunculan nama lain dalam bursa pencalonan pilwalkot.
(zik)
Explore More