7 Waduk di Jateng Mengalami Kekeringan
A
A
A
SEMARANG - Tujuh waduk di Jawa Tengah telah mengalami penyusutan akibat kekeringan yang melanda wilayah Jawa Tengah. Namun meski begitu volume air waduk di Jawa Tengah masih mencapai 1.074,78 juta meter kubik melebihi dari target 871,73 juta meter kubik.
“Data tersebut berasal dari 41 waduk di Jateng, terdiri dari sembilan waduk besar, dan 32 waduk kecil. Di Jateng sendiri sudah tujuh waduk yang mengalami kekeringan," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Prasetyo Budi Yuwono, dalam acara Mas Ganjar Menyapa (MGM) yang digelar Sindo Trijaya 89.9 FM Semarang bertajuk Jateng Darurat Kekeringan, di Puri Gedeh Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2017).
Sebelumnya darurat kekeringan telah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sejak 13 Agustus 2017 hingga 30 Oktober 2017. Kondisi darurat kekeringan yang berlangsung sampai akhir Oktober itu berdasarkan pemantauan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Meski demikian, bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah tak menghambat pasokan kebutuhan air terutama untuk pertanian. Prasetyo menambahkan, hingga kini pihaknya telah membangun sebanyak 1.120 embung. “untuk kebutuhan air, masih 20% dari target sebanyak 45 miliar meter kubik,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan, bencana kekeringan di Jateng telah melanda 275 kecamatan dan 1.884 desa di 35 kabupaten/kota. “Yang paling banyak untuk kecamatan ada di Banyumas dan desa di Kebumen,” sebut Ganjar.
Menurutnya, bencana kekeringan adalah bencana tahunan yang harus dihadapi. Karena bencana kekeringan juga bencana lainnya, justru melatih manusia untuk waspada.
Sementara itu, hingga tanggal 18 September 2017, hasil pantauan dan koordinasi yang dilakukan BPBD Jateng menyebutkan, dari 33 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah, 24 Kabupaten/Kota telah melakukan droping air bersih sebanyak 4.331 tangki di 151 Kecamatan, dan 498 Desa.
“Pada Bulan ini BPBD Provinsi Jateng akan menyalurkan air bersih ke lima kabupaten/kota yang telah mengajukan permohonan sebanyak 750 tangki, masing-masing 150 tangki,” kata Kepala BPBD Provinsi Jateng, Sarwa Pramana.
“Data tersebut berasal dari 41 waduk di Jateng, terdiri dari sembilan waduk besar, dan 32 waduk kecil. Di Jateng sendiri sudah tujuh waduk yang mengalami kekeringan," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Prasetyo Budi Yuwono, dalam acara Mas Ganjar Menyapa (MGM) yang digelar Sindo Trijaya 89.9 FM Semarang bertajuk Jateng Darurat Kekeringan, di Puri Gedeh Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2017).
Sebelumnya darurat kekeringan telah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sejak 13 Agustus 2017 hingga 30 Oktober 2017. Kondisi darurat kekeringan yang berlangsung sampai akhir Oktober itu berdasarkan pemantauan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Meski demikian, bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah tak menghambat pasokan kebutuhan air terutama untuk pertanian. Prasetyo menambahkan, hingga kini pihaknya telah membangun sebanyak 1.120 embung. “untuk kebutuhan air, masih 20% dari target sebanyak 45 miliar meter kubik,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan, bencana kekeringan di Jateng telah melanda 275 kecamatan dan 1.884 desa di 35 kabupaten/kota. “Yang paling banyak untuk kecamatan ada di Banyumas dan desa di Kebumen,” sebut Ganjar.
Menurutnya, bencana kekeringan adalah bencana tahunan yang harus dihadapi. Karena bencana kekeringan juga bencana lainnya, justru melatih manusia untuk waspada.
Sementara itu, hingga tanggal 18 September 2017, hasil pantauan dan koordinasi yang dilakukan BPBD Jateng menyebutkan, dari 33 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah, 24 Kabupaten/Kota telah melakukan droping air bersih sebanyak 4.331 tangki di 151 Kecamatan, dan 498 Desa.
“Pada Bulan ini BPBD Provinsi Jateng akan menyalurkan air bersih ke lima kabupaten/kota yang telah mengajukan permohonan sebanyak 750 tangki, masing-masing 150 tangki,” kata Kepala BPBD Provinsi Jateng, Sarwa Pramana.
(sms)