Randy Tunggeleng, Professional Public Speaker Termuda di Indonesia
A
A
A
SEMARANG - Menjadi seorang professional public speaker bukanlah pekerjaan gampang. Dibutuhkan keberanian diri dalam berbicara, integritas diri, hingga mau berbagi. Apalagi, menjalani karier sebagai public speaker di usia muda, seperti halnya yang dilakukan Randy Tunggeleng.
Usianya baru 25 tahun, namun Randy sudah mampu melakoni 800 kali sebagai training motivasi atau motivator di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Menariknya, pria kelahiran Makassar, 4 Maret 1991 itu baru menekuni sebagai public speaker saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
"Saya baru serius menekuni public speaker saat masih mahasiswa, kuliah di IBII Jakarta sekitar tahun 2011," ungkap Randy ditemui SINDOnews, di sebuah rumah makan di Semarang, Jumat (15/9/2017).
Randy mengakui, semasa berada di bangku sekolah, sifatnya lebih banyak pemalu. Nah, karena keinginannya yang kuat untuk tampil lebih berani dia mencoba 'mengubah' pola gaya hidup yang lebih berkarakter. Misal, lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah. "Dulu waktu masih SMA itu saya pemalu, bahkan berbicara di depan umum tidak berani dan sering saling tunjuk temannya," kata Randy.
Keberanian itu akhirnya muncul setelah ada anak SMA yang juga temannya dengan berani berbicara di depan umum. "Saya pun berpikir kalau teman saya berani berbicara di depan umum kenapa saya tidak berani padahal apa yang disampaikan juga sama."
"Maka saat keberanian itu muncul menjadikan saya pernah jadi Ketua OSIS SMA, dan ketika kuliah saya juga pernah jadi Ketua BEM," kata sarjana ekonomi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Jakarta ini.
Berangkat dari situ, dia pun sering mengikuti berbagai seminar dan workshop karena menghadirkan pembicara yang dalam kuliah tidak ada.
Atas kegigihan dan keuletannya dalam pengembangan diri sebagai motivator, pada tahun 2016 Randy mendapatkan sertifkat dari Indonesian Professional Speakers Association (IPSA). Dengan menyandang sertifikasi tersebut semakin membuat Randy bersemangat dalam berbagi motivasi. Berbagai tempat dengan beragam latar belakang orang didatanginya untuk sekadar berbagi motivasi.
Di antaranya, dia pernah menjadi motivator bagi anak-anak pinggiran di TPA (tempat pembuangan akhir) sampah di Jakarta. "Saya terkesan saat memberikan motivator kepada warga dan anak-anak yang tinggal di TPA Jakarta Selatan. Waktu itu saat memberikan motivator kepada warga dan anak-anak adalah bagimana bisa pindah dari tempat itu. Sambil memberikan motivator di tempat sampah tetapi warga dengan santainya makan sambil mendengarkan. Bahkan, di samping mereka itu banyak belatungnya," cerita dia.
Tidak hanya itu, Randy juga pernah berbagi dengan para narapidana (napi) di berbagai lembaga pemasyarakatan (lapas), di antaranya di LP Cipinang, Pondok Bambu, Cipinang, Salemba, hingga Gunung Sindur. "Saat memberikan motivator kepada napi yang kebanyakan dari mereka adalah napi kasus narkoba dan kriminal. Saat mendengarkan ceramah tak sedikit di antara napi yang meneteskan air mata karena telah melakukan kesalahan sehingga harus mendekam di balik jeruji penjara. Itu juga membuat saya terkesan," paparnya.
Sejak 2012 hingga sekarang, Randy sudah ada 800 kali memberikan training motivasi kepada masyarakat dari berbagai segmen dan latar belakang profesi, mulai guru, dokter, pegiat UMKM hingga memberikan motvasi para pengusaha di Hong Kong. "Pada intinya dalam pengembangan diri sebagai profesional public speaker itu harus memiliki integritas diri, mau terus belajar dan mau berbagi," kata Randy.
Ke depan, Randy bakal memberikan training motivasi kepada anak-anak sekolah. mulai dari SD sampai SMA yang dinilai kurang mampu, dengan harapan bisa membuka paradigma kehidupan mereka. "Sehingga dengan adanya motivasi itu membuat siswa dan siswi lebih bersemangat dalam belajar dan menentukan pilihannya dalam menentukan cita-citanya."
Apresiasi pun diberikan oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid). Randy mendapatkan medali dan piagam penghargaan Leprid sebagai sebagai seorang public speaker termuda di Indonesia. "Apresiasi diberikan karena dia (Randy Tunggeleng) merupakan seorang public speaker termuda dan telah mendapatkan sertifikasi sebagai public speaker dari IPSA," jelas Pendiri dan Dirut Leprid Paulus Pangka.
Menurutnya, sosok Randy dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat khususnya para pemuda lainnya. "Dia menjadikan inspirasi bagi pemuda lainnya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Usianya baru 25 tahun, namun Randy sudah mampu melakoni 800 kali sebagai training motivasi atau motivator di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Menariknya, pria kelahiran Makassar, 4 Maret 1991 itu baru menekuni sebagai public speaker saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
"Saya baru serius menekuni public speaker saat masih mahasiswa, kuliah di IBII Jakarta sekitar tahun 2011," ungkap Randy ditemui SINDOnews, di sebuah rumah makan di Semarang, Jumat (15/9/2017).
Randy mengakui, semasa berada di bangku sekolah, sifatnya lebih banyak pemalu. Nah, karena keinginannya yang kuat untuk tampil lebih berani dia mencoba 'mengubah' pola gaya hidup yang lebih berkarakter. Misal, lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah. "Dulu waktu masih SMA itu saya pemalu, bahkan berbicara di depan umum tidak berani dan sering saling tunjuk temannya," kata Randy.
Keberanian itu akhirnya muncul setelah ada anak SMA yang juga temannya dengan berani berbicara di depan umum. "Saya pun berpikir kalau teman saya berani berbicara di depan umum kenapa saya tidak berani padahal apa yang disampaikan juga sama."
"Maka saat keberanian itu muncul menjadikan saya pernah jadi Ketua OSIS SMA, dan ketika kuliah saya juga pernah jadi Ketua BEM," kata sarjana ekonomi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Jakarta ini.
Berangkat dari situ, dia pun sering mengikuti berbagai seminar dan workshop karena menghadirkan pembicara yang dalam kuliah tidak ada.
Atas kegigihan dan keuletannya dalam pengembangan diri sebagai motivator, pada tahun 2016 Randy mendapatkan sertifkat dari Indonesian Professional Speakers Association (IPSA). Dengan menyandang sertifikasi tersebut semakin membuat Randy bersemangat dalam berbagi motivasi. Berbagai tempat dengan beragam latar belakang orang didatanginya untuk sekadar berbagi motivasi.
Di antaranya, dia pernah menjadi motivator bagi anak-anak pinggiran di TPA (tempat pembuangan akhir) sampah di Jakarta. "Saya terkesan saat memberikan motivator kepada warga dan anak-anak yang tinggal di TPA Jakarta Selatan. Waktu itu saat memberikan motivator kepada warga dan anak-anak adalah bagimana bisa pindah dari tempat itu. Sambil memberikan motivator di tempat sampah tetapi warga dengan santainya makan sambil mendengarkan. Bahkan, di samping mereka itu banyak belatungnya," cerita dia.
Tidak hanya itu, Randy juga pernah berbagi dengan para narapidana (napi) di berbagai lembaga pemasyarakatan (lapas), di antaranya di LP Cipinang, Pondok Bambu, Cipinang, Salemba, hingga Gunung Sindur. "Saat memberikan motivator kepada napi yang kebanyakan dari mereka adalah napi kasus narkoba dan kriminal. Saat mendengarkan ceramah tak sedikit di antara napi yang meneteskan air mata karena telah melakukan kesalahan sehingga harus mendekam di balik jeruji penjara. Itu juga membuat saya terkesan," paparnya.
Sejak 2012 hingga sekarang, Randy sudah ada 800 kali memberikan training motivasi kepada masyarakat dari berbagai segmen dan latar belakang profesi, mulai guru, dokter, pegiat UMKM hingga memberikan motvasi para pengusaha di Hong Kong. "Pada intinya dalam pengembangan diri sebagai profesional public speaker itu harus memiliki integritas diri, mau terus belajar dan mau berbagi," kata Randy.
Ke depan, Randy bakal memberikan training motivasi kepada anak-anak sekolah. mulai dari SD sampai SMA yang dinilai kurang mampu, dengan harapan bisa membuka paradigma kehidupan mereka. "Sehingga dengan adanya motivasi itu membuat siswa dan siswi lebih bersemangat dalam belajar dan menentukan pilihannya dalam menentukan cita-citanya."
Apresiasi pun diberikan oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid). Randy mendapatkan medali dan piagam penghargaan Leprid sebagai sebagai seorang public speaker termuda di Indonesia. "Apresiasi diberikan karena dia (Randy Tunggeleng) merupakan seorang public speaker termuda dan telah mendapatkan sertifikasi sebagai public speaker dari IPSA," jelas Pendiri dan Dirut Leprid Paulus Pangka.
Menurutnya, sosok Randy dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat khususnya para pemuda lainnya. "Dia menjadikan inspirasi bagi pemuda lainnya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
(zik)