Gerindra Jabar Resmi Cabut Dukungan ke Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu
A
A
A
BANDUNG - DPD Gerindra Jawa Barat (Jabar) mencabut pernyataan dukungan untuk mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di ajang Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Pernyataan mengejutkan tersebut disampaikan langsung Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi. Menurutnya, penarikan dukungan didasari progress yang kurang menggembirakan terkait kerja sama dengan PKS.
“Jadi pasangan Demiz (Deddy Mizwar) dan Syaikhu resmi hari ini saya nyatakan dicabut,” kata Mulyadi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (12/9/2017).
Mulyadi menjelaskan, penarikan dukungan tersebut juga didasari pertimbangan-pertimbangan rasional bahwa Gerindra memiliki parameter dalam mengusung pasangan calonnya demi kemenangan di Pilgub Jabar 2018.
“Tapi dengan kondisi kandidat dan PKS yang akan berkoalisi tidak menunjukkan progress yang baik, buat kami ya sudah. Dengan sangat menyesal, hari ini kami putuskan untuk mencabut dukungan itu,” jelasnya.
Mulyadi mengungkapkan, sejak diumumkan 17 Agustus 2017 lalu, belum pernah ada komunikasi dengan pengurus PKS. Padahal, jika komunikasi itu berjalan, pihaknya bersama PKS dapat mencapai titik temu manakala terjadi perbedaan pandangan. “Kalau dipepet-pepetin gitu nanti bahaya,” ujarnya.
Mulyadi pun menyatakan, dengan tidak adanya sinergi dengan PKS, pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu sulit direalisasikan. Dia membeberkan, partainya dan PKS belum sampai pada tahap pembahasan formulasi kerja sama koalisi, baik program maupun tim pemenangan, hingga segala aspek untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.
“Apalagi, dalam konsolidasi internal PKS di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, Ahmad Syaikhu mengungkapkan, kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di Kota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar,” bebernya.
Pernyataan mengejutkan tersebut disampaikan langsung Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi. Menurutnya, penarikan dukungan didasari progress yang kurang menggembirakan terkait kerja sama dengan PKS.
“Jadi pasangan Demiz (Deddy Mizwar) dan Syaikhu resmi hari ini saya nyatakan dicabut,” kata Mulyadi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (12/9/2017).
Mulyadi menjelaskan, penarikan dukungan tersebut juga didasari pertimbangan-pertimbangan rasional bahwa Gerindra memiliki parameter dalam mengusung pasangan calonnya demi kemenangan di Pilgub Jabar 2018.
“Tapi dengan kondisi kandidat dan PKS yang akan berkoalisi tidak menunjukkan progress yang baik, buat kami ya sudah. Dengan sangat menyesal, hari ini kami putuskan untuk mencabut dukungan itu,” jelasnya.
Mulyadi mengungkapkan, sejak diumumkan 17 Agustus 2017 lalu, belum pernah ada komunikasi dengan pengurus PKS. Padahal, jika komunikasi itu berjalan, pihaknya bersama PKS dapat mencapai titik temu manakala terjadi perbedaan pandangan. “Kalau dipepet-pepetin gitu nanti bahaya,” ujarnya.
Mulyadi pun menyatakan, dengan tidak adanya sinergi dengan PKS, pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu sulit direalisasikan. Dia membeberkan, partainya dan PKS belum sampai pada tahap pembahasan formulasi kerja sama koalisi, baik program maupun tim pemenangan, hingga segala aspek untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.
“Apalagi, dalam konsolidasi internal PKS di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, Ahmad Syaikhu mengungkapkan, kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di Kota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar,” bebernya.
(mcm)