Cuaca Membaik, Petani Tembakau Raih Untung Besar
A
A
A
LOMBOK - Cuaca yang baik sepanjang 2017 menjadi berkah bagi para petani tembakau. Mereka bisa menghasilkan tembakau kualitas terbaik dan memperoleh keuntungan besar.
Mukmin (55), petani tembakau di Pijot Utara, Kecamatan Keruak, Lombok Utara menuturkan, hasil panen tembakau cukup baik tahun ini. Dengan lahan seluas 1 hektare bisa mendapatkan 2 ton tembakau.
"Sekarang tinggal panen saja. Ini sudah tanam sejak Mei. Kalau ditotal bisa dapat Rp125 juta," ujar Mukmin ketika ditemui saat panen tembakau, Kamis (7/9/2017).
Dia melanjutkan, harga tembakau saat ini mencapai Rp34.000 per kilogram (kg). Harga itu merupakan yang tertinggi karena dia tak menjual ke tengkulak. "Kalau ke tengkulak harganya paling mahal Rp29.000," ucap petani yang bermitra dengan PT HM Sampoerna itu.
Dengan dikurangi biaya produksi, Mukmin mengaku bisa mendapatkan untung bersih sekitar Rp75 juta. Di Lombok Timur sendiri sebenarnya lahan sangat kering, namun sistem pengairan yang baik serta pemberlakuan yang cukup pada tembakau bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Station Manager Lombok PT Sadhana Arifnusa Kuswanto menuturkan, jadwal panen yang tepat waktu dengan pemberlakuan tembakau sebelum dioven mampu mengurangi biaya produksi. Keuntungan yang didapat para petani pun lebih banyak.
Kondisi itu membuat para petani tembakau di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu memperoleh pendapatan tinggi setiap tahunnya. Pendapatan di atas Rp60 juta bisa dihasilkan dari pertanian tembakau di ladang seluas 1 hektare.
Mukmin (55), petani tembakau di Pijot Utara, Kecamatan Keruak, Lombok Utara menuturkan, hasil panen tembakau cukup baik tahun ini. Dengan lahan seluas 1 hektare bisa mendapatkan 2 ton tembakau.
"Sekarang tinggal panen saja. Ini sudah tanam sejak Mei. Kalau ditotal bisa dapat Rp125 juta," ujar Mukmin ketika ditemui saat panen tembakau, Kamis (7/9/2017).
Dia melanjutkan, harga tembakau saat ini mencapai Rp34.000 per kilogram (kg). Harga itu merupakan yang tertinggi karena dia tak menjual ke tengkulak. "Kalau ke tengkulak harganya paling mahal Rp29.000," ucap petani yang bermitra dengan PT HM Sampoerna itu.
Dengan dikurangi biaya produksi, Mukmin mengaku bisa mendapatkan untung bersih sekitar Rp75 juta. Di Lombok Timur sendiri sebenarnya lahan sangat kering, namun sistem pengairan yang baik serta pemberlakuan yang cukup pada tembakau bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Station Manager Lombok PT Sadhana Arifnusa Kuswanto menuturkan, jadwal panen yang tepat waktu dengan pemberlakuan tembakau sebelum dioven mampu mengurangi biaya produksi. Keuntungan yang didapat para petani pun lebih banyak.
Kondisi itu membuat para petani tembakau di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu memperoleh pendapatan tinggi setiap tahunnya. Pendapatan di atas Rp60 juta bisa dihasilkan dari pertanian tembakau di ladang seluas 1 hektare.
(wib)