Nyate Bersama, Momentum Setahun Sekali Anak-anak Panti
A
A
A
SOLO - Menu daging kambing dan daging sapi benar-benar menjadi makanan hari raya bagi Ayub Pamungkas, penghuni panti asuhan di Pesantren Kemandirian Al Ihsan di Jalan Apel 3 Gang I RT 3 RW 2, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Anak yatim yang melimpah ketika Hari Raya Kurban saja.
Apa yang dialami Ayub Pamungkas juga dirasakan 19 teman temannya sesama penghuni panti asuhan. Makan daging kambing atau sapi kurban terasa nikmat sekali.
Momentum hari raya umat Islam itu pun menjadi salah satu hari yang dinanti nanti. Daging yang diperoleh antara lain dijadikan sate dan bakso bakar. “Senang banget, rasanya nikmat,” ungkap Ayub Pamungkas di sela-sela membakar sate kambing dan bakso sapi di depan Pesantren Kemandirian Al Ihsan, Minggu (3/9/2017) siang.
Sebelum acaranya membakar dan makan sate yang merupakan tradisi setahun sekali bersama, mereka sudah berbagi tugas. Mulai dari menyiapkan bumbu masakan, memotong dan menusuk daging hingga kipas kipas saat membakar.
Hari Raya Kurban bagi anak anak para penghuni panti asuhan mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa. “Nggak takut darah tinggi (hipertensi) meski makan banyak,” ucapnya.
Selain saat hari raya Kurban, anak anak panti biasanya bisa makan daging kambing ketika ada orang yang memberikan aqiqoh. Sedangkan untuk sehari-hari, makanannya adalah sayuran dan terkadang diselingi daging ayam.
Menu makanan daging kambing dan sapi diakui memang menu spesial bagi anak anak panti asuhan. “Pada Hari Raya Kurban tahun ini, disembelih satu ekor sapi dan delapan ekor kambing,” ungkap Majmudin Sholeh, Ketua Yayasan Pesantren Kemandirian Al Ihsan.
Hewan hewan itu berasal dari berbagai kalangan masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya yang berkurban di pesantren yang dipimpinnya. Termasuk di antaranya kambing dari Partai Perindo. Selain untuk internal anak panti asuhan, daging kurban juga disalurkan bagi anak yatim piatu binaan Yayasan Al Ihsan yang berada di luar. Tak ketinggalan, masyarakat sekitarnya juga kebagian. “Saat Hari Raya Kurban seperti ini, anak anak turut merasakan kebahagian,” ucapnya.
Apa yang dialami Ayub Pamungkas juga dirasakan 19 teman temannya sesama penghuni panti asuhan. Makan daging kambing atau sapi kurban terasa nikmat sekali.
Momentum hari raya umat Islam itu pun menjadi salah satu hari yang dinanti nanti. Daging yang diperoleh antara lain dijadikan sate dan bakso bakar. “Senang banget, rasanya nikmat,” ungkap Ayub Pamungkas di sela-sela membakar sate kambing dan bakso sapi di depan Pesantren Kemandirian Al Ihsan, Minggu (3/9/2017) siang.
Sebelum acaranya membakar dan makan sate yang merupakan tradisi setahun sekali bersama, mereka sudah berbagi tugas. Mulai dari menyiapkan bumbu masakan, memotong dan menusuk daging hingga kipas kipas saat membakar.
Hari Raya Kurban bagi anak anak para penghuni panti asuhan mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa. “Nggak takut darah tinggi (hipertensi) meski makan banyak,” ucapnya.
Selain saat hari raya Kurban, anak anak panti biasanya bisa makan daging kambing ketika ada orang yang memberikan aqiqoh. Sedangkan untuk sehari-hari, makanannya adalah sayuran dan terkadang diselingi daging ayam.
Menu makanan daging kambing dan sapi diakui memang menu spesial bagi anak anak panti asuhan. “Pada Hari Raya Kurban tahun ini, disembelih satu ekor sapi dan delapan ekor kambing,” ungkap Majmudin Sholeh, Ketua Yayasan Pesantren Kemandirian Al Ihsan.
Hewan hewan itu berasal dari berbagai kalangan masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya yang berkurban di pesantren yang dipimpinnya. Termasuk di antaranya kambing dari Partai Perindo. Selain untuk internal anak panti asuhan, daging kurban juga disalurkan bagi anak yatim piatu binaan Yayasan Al Ihsan yang berada di luar. Tak ketinggalan, masyarakat sekitarnya juga kebagian. “Saat Hari Raya Kurban seperti ini, anak anak turut merasakan kebahagian,” ucapnya.
(poe)