Antisipasi Arus Balik Idul Adha, Dishub Jabar Bersiaga di Titik Rawan
A
A
A
BANDUNG - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat disiagakan penuh di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat arus balik libur Idul Adha 2017. Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik memprediksi, puncak arus balik Idul Adha 2017 dari arah timur ke barat akan terjadi Minggu 3 September 2017 besok. Arus mudik maupun balik Idul Adha 2017 ini, kata Dedi, didominasi kendaraan pemudik lokal dari arah barat menuju berbagai daerah di Jabar, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan saat arus balik, pihaknya sudah menempatkan sejumlah petugas di titik-titik rawan kemacetan, seperti Jalur Nagreg di Kabupaten Bandung dan Gentong di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, mengungkapkan, Kamis 31 Agustus 2017 lalu, sempat terjadi kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar Gerbang Tol Cileunyi dan Malangbong. Namun, Sabtu (2/9/2017), arus lalu lintas kembali lancar, meski lebih padat dari biasanya.
"Sehari sebelum Idul Adha, banyak pemudik lokal yang menuju Garut, Tasikmalaya, atau Ciamis. Kepadatan lalu lintas kami urai dengan rekayasa one way, semua petugas bersiaga di semua pos untuk melancarkan arus lalu lintas," ungkap Dedi, Sabtu (2/9/2017).
Selain di titik-titik rawan kemacetan, pihaknya juga menempatkan petugas di sekitar gerbang tol, termasuk di rest area. Berdasarkan pantauannya hingga Sabtu (2/9/2017) siang, arus lalu lintas dari Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) yang merupakan pintu masuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Jabar terpantau normal, begitu pun di sejumlah gerbang tol lainnya.
"Kami sudah siapkan petugas di sejumlah titik dan mereka akan bergerak saat kepadatan lalu lintas terjadi. Di setiap rest area pun ada petugas yang mengatur, termasuk mengawasi persediaan BBM dan fasilitas lainnya supaya tidak ada penumpukan penumpang di sana," jelas Dedi.
Arus mudik maupun balik yang lancar ini, kata Dedi, tak lepas dari kebijakan larangan beroperasi bagi truk pengangkut barang bersumbu tiga atau lebih selama libur Idul Adha 2017 ini.
"Prediksinya memang pada Minggu 3 September 2017 akan terjadi puncak arus balik. Kita pantau terus dari semua pintu tol di Bandung dan Cirebon. Kalau terjadi kepadatan lagi di Malangbong, Nagreg, dan Cileunyi, kita berlakukan lagi sistem buka-tutup," katanya.
Selain di jalur darat, pihaknya pun terus memantau lalu lintas udara dan keamanannya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Dari kegiatan ram check di Bandara Husein Sastranegara bersama Kementerian Perhubungan, diketahui bahwa kelaikan semua pesawat terpantau baik dan tidak ditemukan pelanggaran keamanan apapun.
Menurut Dedi, jumlah kedatangan dan keberangkatan di Bandara Husein Sastranegara selama libur Idul Adha tergolong normal. Jumlah kedatangan penumpang domestik pada 31 Agustus 2017 sebanyak 5.134 penumpang dan keberangkatan 4.794 penumpang.
Sementara pada penerbangan internasional, jumlah kedatangan 1.124 penumpang dan keberangkatan 1.050 penumpang.
"Sehari setelahnya atau 1 September 2017, kedatangan sebanyak 5.134 orang dan keberangkatan 4.794 orang dengan jumlah pesawat sebanyak 37 unit. Sementara di penerbangan internasional, kedatangan 1.124 orang dan keberangkatan 1.050 orang dengan jumlah pesawat tujuh unit," pungkasnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan saat arus balik, pihaknya sudah menempatkan sejumlah petugas di titik-titik rawan kemacetan, seperti Jalur Nagreg di Kabupaten Bandung dan Gentong di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, mengungkapkan, Kamis 31 Agustus 2017 lalu, sempat terjadi kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar Gerbang Tol Cileunyi dan Malangbong. Namun, Sabtu (2/9/2017), arus lalu lintas kembali lancar, meski lebih padat dari biasanya.
"Sehari sebelum Idul Adha, banyak pemudik lokal yang menuju Garut, Tasikmalaya, atau Ciamis. Kepadatan lalu lintas kami urai dengan rekayasa one way, semua petugas bersiaga di semua pos untuk melancarkan arus lalu lintas," ungkap Dedi, Sabtu (2/9/2017).
Selain di titik-titik rawan kemacetan, pihaknya juga menempatkan petugas di sekitar gerbang tol, termasuk di rest area. Berdasarkan pantauannya hingga Sabtu (2/9/2017) siang, arus lalu lintas dari Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) yang merupakan pintu masuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Jabar terpantau normal, begitu pun di sejumlah gerbang tol lainnya.
"Kami sudah siapkan petugas di sejumlah titik dan mereka akan bergerak saat kepadatan lalu lintas terjadi. Di setiap rest area pun ada petugas yang mengatur, termasuk mengawasi persediaan BBM dan fasilitas lainnya supaya tidak ada penumpukan penumpang di sana," jelas Dedi.
Arus mudik maupun balik yang lancar ini, kata Dedi, tak lepas dari kebijakan larangan beroperasi bagi truk pengangkut barang bersumbu tiga atau lebih selama libur Idul Adha 2017 ini.
"Prediksinya memang pada Minggu 3 September 2017 akan terjadi puncak arus balik. Kita pantau terus dari semua pintu tol di Bandung dan Cirebon. Kalau terjadi kepadatan lagi di Malangbong, Nagreg, dan Cileunyi, kita berlakukan lagi sistem buka-tutup," katanya.
Selain di jalur darat, pihaknya pun terus memantau lalu lintas udara dan keamanannya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Dari kegiatan ram check di Bandara Husein Sastranegara bersama Kementerian Perhubungan, diketahui bahwa kelaikan semua pesawat terpantau baik dan tidak ditemukan pelanggaran keamanan apapun.
Menurut Dedi, jumlah kedatangan dan keberangkatan di Bandara Husein Sastranegara selama libur Idul Adha tergolong normal. Jumlah kedatangan penumpang domestik pada 31 Agustus 2017 sebanyak 5.134 penumpang dan keberangkatan 4.794 penumpang.
Sementara pada penerbangan internasional, jumlah kedatangan 1.124 penumpang dan keberangkatan 1.050 penumpang.
"Sehari setelahnya atau 1 September 2017, kedatangan sebanyak 5.134 orang dan keberangkatan 4.794 orang dengan jumlah pesawat sebanyak 37 unit. Sementara di penerbangan internasional, kedatangan 1.124 orang dan keberangkatan 1.050 orang dengan jumlah pesawat tujuh unit," pungkasnya.
(sms)