Diduga Ada Pihak yang Ingin Akhiri Karir Politik Lukas Enembe
A
A
A
JAYAPURA - Pemanggilan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana pendidikan tahun 2016, dinilai salah seorang tokoh muda di Papua Marinus Yaung, sebagai sebuah upaya kriminalisasi yang bermuatan politis. Upaya itu dinilai untuk mengakhiri karir calon petahana tersebut yang akan maju dalam bursa Pilgub 2018 mendatang.
Dosen Hubungan Internasional di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua Marinus Yaung mengatakan, sejak jauh hari sebelum Pilkada Gubernur Papua dimulai pada 2018 mendatang, dirinya sudah memprediksi bahwa adanya upaya untuk menghentikan karir politik Lukas Enembe.
Marinus Yaung menganalogikan, rencana pemeriksaan Lukas Enembe jika dilihat melalui kaca mata teori Politik Test The Water (TTW), yang dianalogikan seperti melempar batu ke dalam air untuk melihat riak air yang ditimbulkannya atau dalam pengertian yang lain adalah negara akan mengeluarkan kebijakan ke publik untuk melihat apakah muncul kegaduhan, aksi protes dan menentang kebijakan tersebut atau tidak.
"Kalau muncul penolakan dan menimbulkan kegaduhan politik, kebijakan tersebut akan dihentikan. Sebaliknya kalau kebijakan tersebut mendapat reaksi positif atau tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat maka negara akan melanjutkan kebijakan tersebut," ungkap Marinus Yaung.
Untuk itu, dalam kasus ini, menurut Marinus Yaung, Partai Demokrat yang merupakan Partai Utama Lukas Enembe jauh-jauh hari sudah harus menyiapkan calon lain yang akan maju dalam kandidat pilgub Papua 2018.
"Dalam hal ini Partai Demokrat sudah harus menyiapkan calon pengganti LE utk maju dalam Pilgub Papua 2018 mendatang. Tapi kalau mau selamatkan karir politik Lukas Enembe, maka mari berikan dukungan buat Gubernur dan bersama tolak upaya politisasi dalam bentuk kriminalisasi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, Save Papua For Peace," ungkap Yaung mengakhiri bincang-bincangnya dengan MNC Media.
Dosen Hubungan Internasional di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua Marinus Yaung mengatakan, sejak jauh hari sebelum Pilkada Gubernur Papua dimulai pada 2018 mendatang, dirinya sudah memprediksi bahwa adanya upaya untuk menghentikan karir politik Lukas Enembe.
Marinus Yaung menganalogikan, rencana pemeriksaan Lukas Enembe jika dilihat melalui kaca mata teori Politik Test The Water (TTW), yang dianalogikan seperti melempar batu ke dalam air untuk melihat riak air yang ditimbulkannya atau dalam pengertian yang lain adalah negara akan mengeluarkan kebijakan ke publik untuk melihat apakah muncul kegaduhan, aksi protes dan menentang kebijakan tersebut atau tidak.
"Kalau muncul penolakan dan menimbulkan kegaduhan politik, kebijakan tersebut akan dihentikan. Sebaliknya kalau kebijakan tersebut mendapat reaksi positif atau tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat maka negara akan melanjutkan kebijakan tersebut," ungkap Marinus Yaung.
Untuk itu, dalam kasus ini, menurut Marinus Yaung, Partai Demokrat yang merupakan Partai Utama Lukas Enembe jauh-jauh hari sudah harus menyiapkan calon lain yang akan maju dalam kandidat pilgub Papua 2018.
"Dalam hal ini Partai Demokrat sudah harus menyiapkan calon pengganti LE utk maju dalam Pilgub Papua 2018 mendatang. Tapi kalau mau selamatkan karir politik Lukas Enembe, maka mari berikan dukungan buat Gubernur dan bersama tolak upaya politisasi dalam bentuk kriminalisasi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, Save Papua For Peace," ungkap Yaung mengakhiri bincang-bincangnya dengan MNC Media.
(sms)