Minat Masyarakat Jatim Ikuti Program ONH Plus Tetap Tinggi
A
A
A
SIDOARJO - Minat masyarakat Jawa Timur (Jatim) menunaikan ibadah haji dengan fasilitas ongkos naik haji (ONH) Plus untuk musim haji tahun 2017 ini cukup tinggi. Kondisi ini terlihat dari banyaknya calon jamaah haji (CJH) ONH Plus yang berangkat melalui Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, Sabtu siang (26/8/2017). Jumlah CJH yang berangkat ke Jedah dengan penerbangan yang disewa khusus oleh penyelenggara, tercatat sebanyak 350 orang.
Para CJH ini memilih menunaikan ibadah haji dengan ONH Plus karena waktu tunggu yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan ONH reguler. Mereka hanya perlu menunggu paling lama empat tahun dan setelah itu dipastikan akan berangkat.
Karena itu, masyarakat yang ingin beribadah tidak keberatan membayar lebih mahal. Dari ratusan CJH Plus yang berangkat melalui Bandara Internasional Juanda Sidoarjo ini, rata-rata mengeluarkan biaya berkisar antara Rp120 hingga 160 juta per orang. Biaya ini jauh berbeda dengan ONH Reguler yang berkisar Rp30-40 juta per orang.
Selain waktu tunggunya lebih cepat, dibandingkan yang reguler, ONH Plus juga memiliki berbagai kelebihan. CJH bisa berangkat langsung ke bandara tanpa harus masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Fasilitas yang didapat pun cukup berbeda.
“Saya sengaja berangkat haji dengan fasilitas ONH Plus karena lebih cepat waktu tunggunya. Selain itu selama menunaikan haji, saya bisa tetap berkumpul bersama keluarga dan tinggal di satu kamar hotel,” kata salah satu CJH Plus dari Malang yang ditemui di bandara, Devi.
Hal senada diungkapkan Hanafi, CJH Plus dari Surabaya. Dia lebih memilih ikut program ONH Plus karena waktu tunggu hanya empat tahun. “Kalau untuk ikut haji reguler butuh waktu sekitar tujuh tahun, namun saya dapat waktu tunggu hanya empat tahun melalui fasilitas ONH Plus ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengelola ONH Plus Ebad Wisata, Abdul Malik menegaskan, minat masyarakat Jatim untuk menunaikan ibadah haji dengan fasilitas haji plus masih cukup tinggi setiap tahunnya. Kondisi ini dipengaruhi oleh fasilitas dan kenyamanan yang lebih dari pihak penyelenggara selama menunaikan ibadah haji di Makkah dan Madinah.
Para CJH ini memilih menunaikan ibadah haji dengan ONH Plus karena waktu tunggu yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan ONH reguler. Mereka hanya perlu menunggu paling lama empat tahun dan setelah itu dipastikan akan berangkat.
Karena itu, masyarakat yang ingin beribadah tidak keberatan membayar lebih mahal. Dari ratusan CJH Plus yang berangkat melalui Bandara Internasional Juanda Sidoarjo ini, rata-rata mengeluarkan biaya berkisar antara Rp120 hingga 160 juta per orang. Biaya ini jauh berbeda dengan ONH Reguler yang berkisar Rp30-40 juta per orang.
Selain waktu tunggunya lebih cepat, dibandingkan yang reguler, ONH Plus juga memiliki berbagai kelebihan. CJH bisa berangkat langsung ke bandara tanpa harus masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Fasilitas yang didapat pun cukup berbeda.
“Saya sengaja berangkat haji dengan fasilitas ONH Plus karena lebih cepat waktu tunggunya. Selain itu selama menunaikan haji, saya bisa tetap berkumpul bersama keluarga dan tinggal di satu kamar hotel,” kata salah satu CJH Plus dari Malang yang ditemui di bandara, Devi.
Hal senada diungkapkan Hanafi, CJH Plus dari Surabaya. Dia lebih memilih ikut program ONH Plus karena waktu tunggu hanya empat tahun. “Kalau untuk ikut haji reguler butuh waktu sekitar tujuh tahun, namun saya dapat waktu tunggu hanya empat tahun melalui fasilitas ONH Plus ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengelola ONH Plus Ebad Wisata, Abdul Malik menegaskan, minat masyarakat Jatim untuk menunaikan ibadah haji dengan fasilitas haji plus masih cukup tinggi setiap tahunnya. Kondisi ini dipengaruhi oleh fasilitas dan kenyamanan yang lebih dari pihak penyelenggara selama menunaikan ibadah haji di Makkah dan Madinah.
(mcm)