Pilgub Jabar, Keluarga Besar Marhaen Dukung Sosok Cagub Nasionalis
A
A
A
BANDUNG - Keluarga Besar Marhaen (KBM) akan mendukung total sosok calon gubernur (Cagub) Jawa Barat yang memegang prinsip nasionalis di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar.
Dukungan serupa juga akan diberikan kepada sosok-sosok calon kepala daerah nasionalis di ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) maupun Pemilihan Bupati (Pilbup) di 16 kabupaten/kota di Jabar 2018 mendatang.
"Meski mendukung total sosok cagub nasionalis, bukan berarti KBM mengabaikan paham agamis mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejatinya dibentuk oleh kaum nasionalis dan agamis," ujar Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sudigdo Adi dalam Musyawarah dan Rembug Nasional KBM di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (25/8/2017).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) KBM Jabar Gatot Tjahyono mengatakan, jumlah kader Marhaenis di Jabar cukup banyak, sehingga dukungan yang bisa diberikan KBM kepada sosok-sosok calon kepala daerah nasionalis pun akan signifikan.
"Kami juga mendorong kader-kader nasionalis untuk ikut berpartisipasi dalam pilkada. Tidak hanya di Jabar, tapi juga di seluruh Indonesia," tegasnya.
Selain menyampaikan pernyataan sikap terkait kepemimpinan Jabar, KBM juga menyatakan, mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan program Nawacita-nya. "Kami tekankan, KBM mendukung Presiden Jokowi, khususnya dalam implementasi program-program Nawacita," tegas Gatot.
Gatot meminta seluruh kader KBM, khususnya di Jabar untuk berkontribusi dalam pembangunan. Kader-kader KBM harus memiliki prinsip membangun bangsa dan negara demi tegaknya Pancasila dan marhaenisme.
"Ke depan, kader-kader KBM harus lebih baik dari hari ini," tegasnya.
Selain memantapkan program untuk lima tahun ke depan, Munas KBM yang dihadiri 400 peserta dari seluruh Indonesia ini juga bertujuan untuk konsolidasi dan membentuk kepengurusan baru," tandasnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang turut hadir dalam Musyawarah dan Rembug Nasional KBM tersebut mengatakan, bangsa ini didirikan oleh kelompok Islam-nasionalis dan nasionalis-Islam. "Karenanya, tidak perlu diperdebatkan atau dipermasalahkan lagi siapa yang lebih berhak mengisi kemerdekaan ini," katanya.
Menurutnya, agamis dan nasionalis tidak bertentangan. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia harus bersatu demi menatap hidup yang lebih baik dan sejahtera.
"Para pendahulu dan pendiri bangsa ini telah menunjukkan cara untuk bisa bersatu di tengah perbedaan, demi meraih tujuan bersama. Inilah saatnya, bangsa Indonesia yang beragam ini menunjukkan rasa persatuannya," tandasnya.
Dukungan serupa juga akan diberikan kepada sosok-sosok calon kepala daerah nasionalis di ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) maupun Pemilihan Bupati (Pilbup) di 16 kabupaten/kota di Jabar 2018 mendatang.
"Meski mendukung total sosok cagub nasionalis, bukan berarti KBM mengabaikan paham agamis mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejatinya dibentuk oleh kaum nasionalis dan agamis," ujar Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sudigdo Adi dalam Musyawarah dan Rembug Nasional KBM di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (25/8/2017).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) KBM Jabar Gatot Tjahyono mengatakan, jumlah kader Marhaenis di Jabar cukup banyak, sehingga dukungan yang bisa diberikan KBM kepada sosok-sosok calon kepala daerah nasionalis pun akan signifikan.
"Kami juga mendorong kader-kader nasionalis untuk ikut berpartisipasi dalam pilkada. Tidak hanya di Jabar, tapi juga di seluruh Indonesia," tegasnya.
Selain menyampaikan pernyataan sikap terkait kepemimpinan Jabar, KBM juga menyatakan, mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan program Nawacita-nya. "Kami tekankan, KBM mendukung Presiden Jokowi, khususnya dalam implementasi program-program Nawacita," tegas Gatot.
Gatot meminta seluruh kader KBM, khususnya di Jabar untuk berkontribusi dalam pembangunan. Kader-kader KBM harus memiliki prinsip membangun bangsa dan negara demi tegaknya Pancasila dan marhaenisme.
"Ke depan, kader-kader KBM harus lebih baik dari hari ini," tegasnya.
Selain memantapkan program untuk lima tahun ke depan, Munas KBM yang dihadiri 400 peserta dari seluruh Indonesia ini juga bertujuan untuk konsolidasi dan membentuk kepengurusan baru," tandasnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang turut hadir dalam Musyawarah dan Rembug Nasional KBM tersebut mengatakan, bangsa ini didirikan oleh kelompok Islam-nasionalis dan nasionalis-Islam. "Karenanya, tidak perlu diperdebatkan atau dipermasalahkan lagi siapa yang lebih berhak mengisi kemerdekaan ini," katanya.
Menurutnya, agamis dan nasionalis tidak bertentangan. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia harus bersatu demi menatap hidup yang lebih baik dan sejahtera.
"Para pendahulu dan pendiri bangsa ini telah menunjukkan cara untuk bisa bersatu di tengah perbedaan, demi meraih tujuan bersama. Inilah saatnya, bangsa Indonesia yang beragam ini menunjukkan rasa persatuannya," tandasnya.
(kri)