Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Sopir Taksi Online
A
A
A
PALEMBANG - Polres Banyuasin, Sumatera Selatan, telah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan yang berujung pada kematian Edwar Limba alias Ewa (35), sopir taksi online yang ditemukan tewas di Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Banyuasin.
Kapolres Banyuasin, AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, anggotanya masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan mendalam dan intensif terhadap kasus tersebut.
"Identitas yang dicurigai (tersangka) sudah kami kantongi. Saat ini pelaku masih kami kejar," ujar Andri, saat ditemui di Mapolda Sumsel, Rabu (23/8/2017).
Terkait apakah pelaku berjumlah satu orang atau lebih, dirinya enggan memberikan informasi. Andri mengaku, segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum kasus benar-benar terungkap.
Polres Banyuasin pun berkordinasi dengan Polresta Palembang dan diback-up Polda Sumsel dalam penyelidikan kasus ini. Karena mobil yang dikemudikan korban pada malam kejadian ditemukan di Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim identifikasi menemukan jasad korban yang tewas dengan luka di wajah dan badan, kawat besi yang melingkar di leher korban, serta jam rangan dan ikat pinggang.
"Berdasarkan keterangan keluarga korban, ponsel dan dompet korban hilang. Namun, kami belum bisa memastikan apakah hanya itu saja yang hilang atau ada yang lain. Belum digali sejauh itu. Kami masih fokus untuk mengejar tersangka dulu," kata Andri.
Sejauh ini, pihaknya telah memeriksa lima orang saksi yakni penjaga malam di BPTU Sembawa yang pertama kali menemukan jasad korban dan melaporkannya ke polisi.
Terkait temuan bercak darah di mobil korban, Andri enggan berspekulasi terlebih dahulu apakah korban tewas dibunuh di mobilnya sendiri atau tidak.
"Pelakunya pun bisa sendiri, bisa lebih dari satu. Segala kemungkinan bisa terjadi," jelasnya.
Kapolres Banyuasin, AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, anggotanya masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan mendalam dan intensif terhadap kasus tersebut.
"Identitas yang dicurigai (tersangka) sudah kami kantongi. Saat ini pelaku masih kami kejar," ujar Andri, saat ditemui di Mapolda Sumsel, Rabu (23/8/2017).
Terkait apakah pelaku berjumlah satu orang atau lebih, dirinya enggan memberikan informasi. Andri mengaku, segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum kasus benar-benar terungkap.
Polres Banyuasin pun berkordinasi dengan Polresta Palembang dan diback-up Polda Sumsel dalam penyelidikan kasus ini. Karena mobil yang dikemudikan korban pada malam kejadian ditemukan di Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim identifikasi menemukan jasad korban yang tewas dengan luka di wajah dan badan, kawat besi yang melingkar di leher korban, serta jam rangan dan ikat pinggang.
"Berdasarkan keterangan keluarga korban, ponsel dan dompet korban hilang. Namun, kami belum bisa memastikan apakah hanya itu saja yang hilang atau ada yang lain. Belum digali sejauh itu. Kami masih fokus untuk mengejar tersangka dulu," kata Andri.
Sejauh ini, pihaknya telah memeriksa lima orang saksi yakni penjaga malam di BPTU Sembawa yang pertama kali menemukan jasad korban dan melaporkannya ke polisi.
Terkait temuan bercak darah di mobil korban, Andri enggan berspekulasi terlebih dahulu apakah korban tewas dibunuh di mobilnya sendiri atau tidak.
"Pelakunya pun bisa sendiri, bisa lebih dari satu. Segala kemungkinan bisa terjadi," jelasnya.
(rhs)