Semarang Atas Dikepung Macet Sepanjang Hari, Pengendara Stres
A
A
A
SEMARANG - Kemacetan parah di sejumlah akses jalan menuju Semarang Atas terjadi sepanjang hari Rabu (16/8/2017). Sejak pagi hingga sore ini, banyak warga yang hendak menuju kawasan Semarang Atas mengeluhkan kemacetan di Jalan Teuku Umar-Jatingaleh, Gombel-Jalan Setiabudi. Di kawasan tersebut kemacetan arus lalu lintas memang sudah berlangsung lama karena pengerjaan proyek underpass Jatingaleh yang hingga kini belum selesai.
Sementara jalur alternatif yang selama ini menjadi pilihan pengendara menghindari kemacetan Jatingaleh, juga mengalami kemacetan parah, yakni di kawasan Sigarbencah Tembalang. Jalan di kawasan tersebut sedang dibeton. Parahnya, mereka yang menggunakan akses jalan tol menuju Semarang Atas juga terjebak kemacetan panjang, seperti di tol Gayamsari dan tol Tembalang. Kondisi ini membuat pengendara stres.
“Parah sekali, masak mau menuju ke Semarang bagian atas (daerah Banyumanik sudah terjebak macet panjang di bangjo jalan Teuku Umar. Saya berangkat dari daerah Jagalan (Semarang bawah) dari jam 7 pagi baru nyampek di Banyumanik jam 9. Masak 2 jam perjalanan, harusnya cukup 40 menit,” keluh Memet, warga Jagalan Semarang.
Keluhan yang sama juga diungkapkan salah seorang dosen PTN di Semarang. “Niat saya mau menghindari macet di Jatingaleh dengan masuk tol Tembalang, eh baru masuk sudah macet panjang. Apa ini nggak ada koordinasi antarpelaksana proyek,” ungkap Pradanawati. Keluhan kemacetan akses menuju Semarang Atas sepanjang hari juga ramai di media sosial. “Sampai kapan macet di Semarang atas ini bisa diselesaikan,” tulis Ario Aldi dalam akun Faceebook. “Semarang macet siapa bertanggung jawab,” tulis Hari Priyanto dalam status BBMnya.
Kepala Satker Metropolitan Semarang Danang Tri Wibowo menyampaikan permintaan maaf kepada warga Kota Semarang atas kemacetan terutama di kawasan Jatingaleh. Hal itu terjadi karena ada penyempitan jalan. Sementara di bagian tengah Jalan Teuku Umar hingga sekarang masih berlangsung proses pembangunan underpass. ”Pengerjaan saat ini dilakukan 24 jam agar cepat selesai. Kami meminta maaf bila pengerjaan ini mengganggu lalu lintas,” kata Danang.
Sementara jalur alternatif yang selama ini menjadi pilihan pengendara menghindari kemacetan Jatingaleh, juga mengalami kemacetan parah, yakni di kawasan Sigarbencah Tembalang. Jalan di kawasan tersebut sedang dibeton. Parahnya, mereka yang menggunakan akses jalan tol menuju Semarang Atas juga terjebak kemacetan panjang, seperti di tol Gayamsari dan tol Tembalang. Kondisi ini membuat pengendara stres.
“Parah sekali, masak mau menuju ke Semarang bagian atas (daerah Banyumanik sudah terjebak macet panjang di bangjo jalan Teuku Umar. Saya berangkat dari daerah Jagalan (Semarang bawah) dari jam 7 pagi baru nyampek di Banyumanik jam 9. Masak 2 jam perjalanan, harusnya cukup 40 menit,” keluh Memet, warga Jagalan Semarang.
Keluhan yang sama juga diungkapkan salah seorang dosen PTN di Semarang. “Niat saya mau menghindari macet di Jatingaleh dengan masuk tol Tembalang, eh baru masuk sudah macet panjang. Apa ini nggak ada koordinasi antarpelaksana proyek,” ungkap Pradanawati. Keluhan kemacetan akses menuju Semarang Atas sepanjang hari juga ramai di media sosial. “Sampai kapan macet di Semarang atas ini bisa diselesaikan,” tulis Ario Aldi dalam akun Faceebook. “Semarang macet siapa bertanggung jawab,” tulis Hari Priyanto dalam status BBMnya.
Kepala Satker Metropolitan Semarang Danang Tri Wibowo menyampaikan permintaan maaf kepada warga Kota Semarang atas kemacetan terutama di kawasan Jatingaleh. Hal itu terjadi karena ada penyempitan jalan. Sementara di bagian tengah Jalan Teuku Umar hingga sekarang masih berlangsung proses pembangunan underpass. ”Pengerjaan saat ini dilakukan 24 jam agar cepat selesai. Kami meminta maaf bila pengerjaan ini mengganggu lalu lintas,” kata Danang.
(mcm)