Warga Kokap Dambakan Air Bersih
A
A
A
KULONPROGO - Kekeringan dan sulitnya mendapatkan air bersih sudah lama dikeluhkan warga Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DIY. Mereka pun mengajukan bantuan droping air bersih kepada pemerintah.
Namun, kondisi geografis yang berada di perbukitan, menjadi kendala dalam droping. Selama ini Kecamatan Kokap yang berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah menjadi langganan kekeringan. Sepanjang tahun saat musim kemarau panjang, warga akan kesulitan mendapatkan air bersih.
“Sudah ada 70 permohonan bantuan air bersih, dan mulai kemarin droping air bersih dengan tanki mulai dilakukan,” jelas Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Wilayah Kokap, Ari Prasetya, Selasa (15/8/2017).
Air bersih yang dikirim merupakan bantuan Dinsos DIY. Untuk tahap awal diberikan kepada warga Pedukuhan Papak, Kalirejo. Selain itu juga akan dikirim ke Sangon, Plampang, Papak, Tegiri, Hargowilis.
“Kondisi jalan menanjak, itu menyulitkan distribusi. Kalau dipenuhi tidak kuat menanjak, setengah air terguncang rawan kecelakaan,” ujarnya.
Salah seorang warga, mengaku setiap musim kemarau desanya selalu membutuhkan bantuan air. Sumber air banyak yang kering, dan air dari sambungan Perusahaan Daerah Air Minum kerap tidak mengalir. Bantuan air bersih ini akan dipakai untuk konsumsi. Sedangkan untuk MCK akan menggunakan seadanya.
“Bantuan ini sangat meringankan beban masyarakat,” terangnya.
Jika tidak ada bantuan dari pemerintah, warga terpaksa beli. Satu tangki air bersih bisanya dibeli Rp150.000.
Namun, kondisi geografis yang berada di perbukitan, menjadi kendala dalam droping. Selama ini Kecamatan Kokap yang berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah menjadi langganan kekeringan. Sepanjang tahun saat musim kemarau panjang, warga akan kesulitan mendapatkan air bersih.
“Sudah ada 70 permohonan bantuan air bersih, dan mulai kemarin droping air bersih dengan tanki mulai dilakukan,” jelas Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Wilayah Kokap, Ari Prasetya, Selasa (15/8/2017).
Air bersih yang dikirim merupakan bantuan Dinsos DIY. Untuk tahap awal diberikan kepada warga Pedukuhan Papak, Kalirejo. Selain itu juga akan dikirim ke Sangon, Plampang, Papak, Tegiri, Hargowilis.
“Kondisi jalan menanjak, itu menyulitkan distribusi. Kalau dipenuhi tidak kuat menanjak, setengah air terguncang rawan kecelakaan,” ujarnya.
Salah seorang warga, mengaku setiap musim kemarau desanya selalu membutuhkan bantuan air. Sumber air banyak yang kering, dan air dari sambungan Perusahaan Daerah Air Minum kerap tidak mengalir. Bantuan air bersih ini akan dipakai untuk konsumsi. Sedangkan untuk MCK akan menggunakan seadanya.
“Bantuan ini sangat meringankan beban masyarakat,” terangnya.
Jika tidak ada bantuan dari pemerintah, warga terpaksa beli. Satu tangki air bersih bisanya dibeli Rp150.000.
(rhs)