Ridwan Kamil Lebih Sreg dengan Bima Arya
A
A
A
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ridwan Kamil mengaku lebih cocok berdampingan dengan Bima Arya Wali Kota Bogor pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, mendatang.
Menurut Emil, nama akrab Ridwan Kamil, berdasarkan survei media di wilayah Bogor menyebutkan Bima Arya hasilnya paling tinggi jika dipasangkan dengan siapa saja jika diusung maju di Pilgub Jabar.
"Ini hasil survei media di wilayah Bogor. Survei yang dilakukan media di wilayah Bogor. Hasilnya, kang Bima itu selalu tinggi jika dipasangkan dengan siapa saja," kata Emil di Kota Bandung, Selasa (15/8/2017).
Melihat hasil survei itu, Emil mengungkapkan tidak masalah jika dipasangkan dengan Bima Arya. Meskipun, kata dia, keputusan penentuan pasangan bukan berada di tangannya.
"Saya kan nggak ada masalah kalau bergabung dengan pasangan manapun. Ada dua tipe. Tipe A itu siapa saja, melengkapi hasil surveinya. Tapi tidak melompat. Atau, kelompok B yang melompat ada Deddy Mizwar dan Aa Gym, tapi kan belum tentu Demiz kan dia mau sendiri berarti tidak bisa. Aa Gym juga maunya independen, jadi tidak bisa," ucap dia.
Jadi, ia pun konsisten melirik pasangan di kelompok nama lain yang ada di survei. Sebut saja Bima Arya, Asep Maoshul, dan Desy Ratnasari. "Kang Bima kan dia kepala daerah, jadi udah paling nyambung dibanding yang lain. Udah kenal sering ketemu di acara seremoni kedinasan," kata dia.
Pada dasarnya, Emil tidak menolak siapapun karena posisi pasangan itu ditentukan oleh koalisi. Termasuk jika Hanura yang bergabung dengan Nasdem untuk mendukungnya memilihkan sosok pendampingnya.
Namun, perlu diingat bahwa poin koalisi Hanura dan Nasdem masih membutuhkan suara partai politik lain untuk maju di Pilgub Jabar.
Menurut Emil, nama akrab Ridwan Kamil, berdasarkan survei media di wilayah Bogor menyebutkan Bima Arya hasilnya paling tinggi jika dipasangkan dengan siapa saja jika diusung maju di Pilgub Jabar.
"Ini hasil survei media di wilayah Bogor. Survei yang dilakukan media di wilayah Bogor. Hasilnya, kang Bima itu selalu tinggi jika dipasangkan dengan siapa saja," kata Emil di Kota Bandung, Selasa (15/8/2017).
Melihat hasil survei itu, Emil mengungkapkan tidak masalah jika dipasangkan dengan Bima Arya. Meskipun, kata dia, keputusan penentuan pasangan bukan berada di tangannya.
"Saya kan nggak ada masalah kalau bergabung dengan pasangan manapun. Ada dua tipe. Tipe A itu siapa saja, melengkapi hasil surveinya. Tapi tidak melompat. Atau, kelompok B yang melompat ada Deddy Mizwar dan Aa Gym, tapi kan belum tentu Demiz kan dia mau sendiri berarti tidak bisa. Aa Gym juga maunya independen, jadi tidak bisa," ucap dia.
Jadi, ia pun konsisten melirik pasangan di kelompok nama lain yang ada di survei. Sebut saja Bima Arya, Asep Maoshul, dan Desy Ratnasari. "Kang Bima kan dia kepala daerah, jadi udah paling nyambung dibanding yang lain. Udah kenal sering ketemu di acara seremoni kedinasan," kata dia.
Pada dasarnya, Emil tidak menolak siapapun karena posisi pasangan itu ditentukan oleh koalisi. Termasuk jika Hanura yang bergabung dengan Nasdem untuk mendukungnya memilihkan sosok pendampingnya.
Namun, perlu diingat bahwa poin koalisi Hanura dan Nasdem masih membutuhkan suara partai politik lain untuk maju di Pilgub Jabar.
(rhs)