Tak Tahan Bau Busuk, Warga Demo Pabrik Susu
A
A
A
BANDUNG BARAT - Warga Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), melakukan protes kepada pihak pabrik susu berskala nasional yang berada di Jalan Raya Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB.
Mereka protes karena limbah susu dari pabrik tersebut mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Kondisi itu sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan hingga kini tidak pernah ada perbaikan yang dilakukan pihak perusahaan.
"Bau tak sedap yang diakibatkan limbah produksi susu itu membuat warga tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya," kata salah seorang warga Mulyana, Jumat (11/8/2017).
Menurutnya, warga menuntut pabrik susu itu bertanggung jawab atas polusi udara yang sangat menggangu kehidupan warga. Selain itu, dampak lingkungan dan ketersediaan air bawah tanah pun menjadi berkurang dan kualitasnya menjadi buruk. "Di belakang pabrik itu ada SDN Bunisari sehingga setiap hari para siswanya harus menghirup bau busuk limbah susu. Otomatis aktivitas belajar mengajar terganggu," sambungnya.
Ketua RW 05 Mubarok menambahkan, bersama warga sekitar sudah melakukan prosedur teguran secara tertulis kepada perusahaan, namun hingga saat ini belum ada hasil yang diharapkan. Warga juga akan mempertanyakan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) perusahaan kepada pihak berwenang. "Kami inginkan penjelasan dan solusi secara pasti, selain itu kejadian ini harus ditindaklanjuti dengan serius, demi kemaslahatan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Mereka protes karena limbah susu dari pabrik tersebut mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Kondisi itu sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan hingga kini tidak pernah ada perbaikan yang dilakukan pihak perusahaan.
"Bau tak sedap yang diakibatkan limbah produksi susu itu membuat warga tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya," kata salah seorang warga Mulyana, Jumat (11/8/2017).
Menurutnya, warga menuntut pabrik susu itu bertanggung jawab atas polusi udara yang sangat menggangu kehidupan warga. Selain itu, dampak lingkungan dan ketersediaan air bawah tanah pun menjadi berkurang dan kualitasnya menjadi buruk. "Di belakang pabrik itu ada SDN Bunisari sehingga setiap hari para siswanya harus menghirup bau busuk limbah susu. Otomatis aktivitas belajar mengajar terganggu," sambungnya.
Ketua RW 05 Mubarok menambahkan, bersama warga sekitar sudah melakukan prosedur teguran secara tertulis kepada perusahaan, namun hingga saat ini belum ada hasil yang diharapkan. Warga juga akan mempertanyakan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) perusahaan kepada pihak berwenang. "Kami inginkan penjelasan dan solusi secara pasti, selain itu kejadian ini harus ditindaklanjuti dengan serius, demi kemaslahatan masyarakat sekitar," pungkasnya.
(nag)