Penghuni 25 Rumah Liar Ditargetkan Masuk Rusunawa di Watulimo

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 18:34 WIB
Penghuni 25 Rumah Liar Ditargetkan Masuk Rusunawa di Watulimo
Penghuni 25 Rumah Liar Ditargetkan Masuk Rusunawa di Watulimo
A A A
TRENGGALEK - Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek bakal menjadi rumah hunian bagi warga yang selama ini menghuni rumah di tanah milik negara. Bulan ini, Pemkab Trenggalek menargetkan rusunawa tersebut mulai dihuni.

Rusunawa yang sudah kelar dibangun sejak akhir tahun lalu dan berada di dekat bibir pantai Prigi ini ini memang belum dihuni.

Pemkab Trenggalek masih melakukan pendekatan kepada warga yang diklasifikasikan menjadi penghuni rusun dengan kapasitas 60 lokal berlantai empat itu.

Lantaran lama tak dihuni, kondisi rusunawa yang berdampingan dengan lapangan sepakbola tersebut mulai mengalami kerusakan. Terlebih, tak ada petugas jaga di bangunan yang memakan anggaran Rp23 miliar ini.

Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendekatan kepada para calon penghuni rusunawa. Dengan melalui sosialisasi, pihaknya tak ingin sewenang-wenenang terhadap warga yang saat ini menghuni rumah di atas tanah milik negara itu.

”Ada proses diskusi, dan ini sedang kami lakukan. Itu tidak bisa serta-merta memindahkan mereka ke rusunawa,” terang Muhammad Nur Arifin saat dihubungi KORAN SINDO.

Lebih jauh dia menyebut, ada beberapa alasan kenapa pihaknya harus intens melakukan pendekatan kepada warga. Menurutnya, mata pencaharian para calon penghuni rusunawa ini rata-rata berada di sektor informal. Selain petani, juga nelayan.

Sehingga menurutnya, tak mudah untuk merelokasi mereka begitu saja dengan kondisi yang seperti itu. ”Ada yang punya sapi dan ternak lainnya. Kalau ditaruh di rusunawa kan tidak mungkin. Maka dari itu kita harus melakukan pendekatan,” timpalnya.

Calon penghuni rusunawa, ujar dia, juga sudah diajak untuk melihat langsung kondisi rusun yang bakal mereka tempati seumur hidup dengan sistem sewa murah itu. Melihat kondisi rusun yang bagus, kata Arifin lagi, rata-rata warga tertarik.

”Kalau nanti sudah mau menghuni, mereka harus membongkar rumah asal dan berpindah ke rusunawa. Target kami bulan Agustus ini sudah ada 25 kepala keluarga yang dipindah,” tukasnya.

Soal beberapa bagian bangunan yang sudah mulai rusak akibat tak dirawat, Arifin menyebut jika sebenarnya proyek tersebut belum selesai total. Jika ada kerusakan, menurutnya, itu merupakan tanggungawab kotraktor.

”Sebenarnya memang masih belum selesai. Masih 90%. Nanti akan ada pembenahan jika memang ada kerusakan di sana,” pungkasnya.

Bupati Trenggalek Emil Dardak menambahkan, rusunawa ini memang bakal ditempati oleh warga yang belum memiliki rumah yang sah. Dia berharap rumah baru mereka itu bisa meningkatkan taraf hidup penghuninya. Dikatakan, penghuni rusunawa bakal ditarif rendah, di bawah Rp200 ribu per bulan. ”Semakin naik (lantai atas) harganya naik juga. Tapi ini sangat terjangkau oleh masyarakat,” terang Dardak.

Sementara dari pantauan KORAN SINDO, rusunawa ini masih belum dijaga petugas keamanan. Sehingga, warga bisa leluasa masuk hingga ke lantai empat. Kondisi inilah yang memicu kerusakan di bagian-bagian bangunan. Terlebih, kebersihan rusun tampak tidak terjaga.

”Kami setuju pengamanan, tapi tidak dengan pagar yang tinggi. Bagaimana itu menjadi rumah bersama yang aman dan nyaman,” tukasnya.

Melihat bangunan rusunawa yang merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR), kondisinya memang terlihat megah.

Terlebih, rusun ini berada tak jauh dari bibir pantai Prigi dengan pemandangan yang menakjubkan. Berlantai empat dan masing-masing lantai berisi kamar berukuran cukup besar, meubeler di dalamnya juga sudah terpasang. Sayangnya, meski telah delapan proyek ini selesai, rusun tersebut tak kunjung dihuni.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4675 seconds (0.1#10.140)