Puluhan Ulama Jabar Desak Golkar Evaluasi Pencalonan Dedi Mulyadi

Rabu, 09 Agustus 2017 - 17:16 WIB
Puluhan Ulama Jabar Desak Golkar Evaluasi Pencalonan Dedi Mulyadi
Puluhan Ulama Jabar Desak Golkar Evaluasi Pencalonan Dedi Mulyadi
A A A
JAKARTA - Puluhan kiai dan ulama dari sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat mendatangi Kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi, Rabu (9/8/2017).

Pra kiai yang tergabung dalam Gerakan ulama Jawa Barat (GEMA JABAR) ini meminta untuk tidak merekomendasikan Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat sekaligus Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur (Cagub) Jawa Barat.

Surat petisi yang ditandatangani oleh 60 orang kiiai dan ulama Jawa Barat diserahkan Ketua Gema Jabar KH Suherman dan diterima langsung oleh tiga orang staf pengurus di DPP Golkar.

Dalam petisinya tersebut, para kiai meminta jajaran pengurus untuk arif dalam menentukan calon pemimpin Jawa Barat yang diusung oleh Partai Golkar. Menurut para ulama, sosok Dedi Mulyadi yang mengklaim dirinya sudah mendapat surat rekomendasi dari Ketua Umum Partai Golkar dinilai tidak pantas untuk dicalonkan.

Ketua Gerakan Ulama Jawa Barat, KH Suherman mengajak seluruh unsur pimpinan Partai Golkar di pusat untuk lebih teliti dalam mencalonkan kadernya sebagai calon pemimpin.

"Saya kira Golkar Jawa Barat tidak kehabisan kader yang mau bekerja keras untuk membangun Jawa Barat. Jangan sampai dengan merekomendasikan kader yang track recordnya tidak baik akan berimbas pada partai Golkar itu sendiri," jelas pengasuh pondok pesantren Darul Falah Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang ini.

Suherman memaparkan, sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi kerap menimbulkan pro dan kontra dalam masyakarat. Salah satunya, pendirian patung patung berukuran besar di sejumlah titik jalan.

"Kebijakan ini yang membuat rakyat Purwakarta marah dan unjuk rasa besar-besaran. Pada zaman nabi saja, patung-patung dihancurkan. Ini malah terus dibangun. Dimana aqidah keislamannya," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Nur SE, Pengasuh Ponpes Al Hidayah Rancakalong Kabupaten Sumedang. Menurutnya, kedatangan para ulama dan kiai ke Kantor DPP Partai Golkar ini untuk menyikapi Pilgub Jabar tentang pencalonan Dedi Mulyadi.

Mereka menilai, para alim ulama, aktivis masjid dan pesantren memiliki rasa kekhawatiran terhadap sosok Dedi Mulyadi. "Kedatangan kami ke DPP Golkar ini untuk urung rembug. Karena para ulama menilai, Dedi Mulyadi banyak masalah yang kerap membuat polemik saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta," tegas Muhammad Nur.

Ia memcontohkan, selalu mendewakan budaya dengan pembuatan patung wayang dan kerap menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Dengan kondisi ini, kata Muhammad Nur, agar menjadikan pertimbangan bagi DPP Partai Golkar tidak salah memilih cagub.

"Kalau Golkar Jawa Barat sadar diri dengan sosok yang diusungnya maka para ulama dan kiai ini tidak akan mendatangi DPP Partai Golkar. Ini sudah menimbulkan kontroversi. Masa Golkar tidak bisa memilih calon lain yang lebih mumpuni. Ini juga menyangkut citra Partai Golkar," tegasnya.

Surat penyataan para ulama ini, selanjutnya akan diteruskan ke jajaran pengurus di DPP Partai Golkar untuk dibahas secara khusus oleh tim.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0875 seconds (0.1#10.140)