Maju Pilkada Jateng, Mantan Menteri ESDM Gerilya Cari Dukungan
A
A
A
SOLO - Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said terus bergerilya mencari dukungan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah. Selain bersilaturahmi dengan berbagai kalangan, Ketua Institut Harkat Negeri (HKN) ini mulai mendapat dukungan dari para relawan.
“Silaturahmi dengan kalangan akademisi, dan komunitas masyarakat Jawa Tengah dalam rangka memperkenalkan diri. Termasuk juga ke kalangan Muhammadiyah,” kata Sudirman Said saat berkunjung ke Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Solo, Selasa (8/8/2017).
Kunjungan ke kampus UMS dinilai cukup penting karena pendidikan sebagai lokomotif kemajuan bangsa. Dukungan dan pertimbangan dari masyarakat sangat berarti karena partai politik (Parpol) tidak akan memberikan tiket maju Pilkada Jateng secara cuma-cuma.
Parpol tentu akan melihat bagaimana usaha kandidat meraih dukungan masyarakat. Sehingga, dirinya berkeliling ke berbagai kalangan, seperti ulama, tokoh masyarakat, cendekiawan sebagai bagian dalam meraih dukungan. Sudirman Said mengaku telah beberapa kali ke Solo dan sekitarnya dalam rangka safari politik.
“Sangat wajar karena dalam politik menyangkut soal respons masyarakat. Menemui tokoh berpengaruh merupakan bagian yang normal dan dilakukan dengan kepatutan,” tegasnya.
Mengenai tiket resmi dukungan parpol, Sudirman Said mengaku sejauh ini belum mengatongi. Namun demikian, sinyal dukungan beberapa parpol mulai nampak, seperti PKS, Gerindra, dan PPP. Namun sekali lagi, dirinya tidak bisa mengklaim dan semuanya membutuhkan waktu.
Baginya, Pilkada memiliki dua arti yakni melakukan evaluasi yang telah lewat, dan melakukan pembaharuan. “Saya tidak pernah menolak urusan publik,” lanjutnya.
Dalam proses maju Pilkada Jateng, ia mengaku tidak menggandeng lembaga survei, dan justru mengandalkan hasil survei lembaga independen. Hasil survei yang obyektif diharapkan bisa menjadi cermin. Dia mengungkapkan, setidaknya sudah ada sekitar 2.000 relawan yang siap bergabung untuk memenangkannya.
“Silaturahmi dengan kalangan akademisi, dan komunitas masyarakat Jawa Tengah dalam rangka memperkenalkan diri. Termasuk juga ke kalangan Muhammadiyah,” kata Sudirman Said saat berkunjung ke Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Solo, Selasa (8/8/2017).
Kunjungan ke kampus UMS dinilai cukup penting karena pendidikan sebagai lokomotif kemajuan bangsa. Dukungan dan pertimbangan dari masyarakat sangat berarti karena partai politik (Parpol) tidak akan memberikan tiket maju Pilkada Jateng secara cuma-cuma.
Parpol tentu akan melihat bagaimana usaha kandidat meraih dukungan masyarakat. Sehingga, dirinya berkeliling ke berbagai kalangan, seperti ulama, tokoh masyarakat, cendekiawan sebagai bagian dalam meraih dukungan. Sudirman Said mengaku telah beberapa kali ke Solo dan sekitarnya dalam rangka safari politik.
“Sangat wajar karena dalam politik menyangkut soal respons masyarakat. Menemui tokoh berpengaruh merupakan bagian yang normal dan dilakukan dengan kepatutan,” tegasnya.
Mengenai tiket resmi dukungan parpol, Sudirman Said mengaku sejauh ini belum mengatongi. Namun demikian, sinyal dukungan beberapa parpol mulai nampak, seperti PKS, Gerindra, dan PPP. Namun sekali lagi, dirinya tidak bisa mengklaim dan semuanya membutuhkan waktu.
Baginya, Pilkada memiliki dua arti yakni melakukan evaluasi yang telah lewat, dan melakukan pembaharuan. “Saya tidak pernah menolak urusan publik,” lanjutnya.
Dalam proses maju Pilkada Jateng, ia mengaku tidak menggandeng lembaga survei, dan justru mengandalkan hasil survei lembaga independen. Hasil survei yang obyektif diharapkan bisa menjadi cermin. Dia mengungkapkan, setidaknya sudah ada sekitar 2.000 relawan yang siap bergabung untuk memenangkannya.
(rhs)