Syahrial Oesman: Beri Peran Pada Perempuan untuk Terlibat Membangun Sumsel

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 09:26 WIB
Syahrial Oesman: Beri...
Syahrial Oesman: Beri Peran Pada Perempuan untuk Terlibat Membangun Sumsel
A A A
PALEMBANG - Calon Gubernur Sumsel 2018 Syahrial Oesman mengatakan, pentingnya peran perempuan dalam pembangunan Sumsel di masa mendatang. Sentuhan perempuan dalam membangun wilayah akan memberi nilai lebih karena peran harian mereka di rumah tangga sebagai pendidik utama. Demikian kesimpulan pernyataan Ketua DPW Nasdem Sumsel ini saat memberi ceramah di hadapan Relawan Perempuan SO di Ogan Ilir, Jumat, 4 Agustus 2017, kemarin.

Syahrial menambahkan, sudah waktunya mempertimbangkan aspek gender dalam penempatan posisi pejabat negara. Menurutnya jika dalam proses pencalonan legislatif saja keterwakilan perempuan dimasukkan dalam aturan, sudah seharusnya hal yang sama juga berlaku untuk penentuan kepala SKPD dan sejenisnya.

"Mengangkat pejabat dan menempatkan pimpinan manajemen pemerintahan sudah harus memperhatikan hal itu. Saya akan meminta pengisian-pengisian posisi strategis di pemerintahan untuk turut menyertakan perempuan. Seleksi harus fair dan sudah seharusnya ada posisi ideal tertentu yang diperuntukan bagi mereka," ujarnya.

Syahrial Oesman yang meraih Bintang Maha Putra Utama tahun 2007 ini juga menekankan pentingnya mengajak para tokoh petempuan di desa untuk maju dalam pemilihan kepala desa.

"Sangat jomplang sekarang ini, hampir semua kepala desa dijabat laki-laki, demikian juga ketua RW dan ketua RT. Padahal menduduki jabatan di masyarakat seperti itu adalah bagian dari proses pengkaderan politik," timpalnya.

Syahrial menyatakan, program peningkatan peran perempuan dalam pembangunan di Sumsel akan ditempuh dalam beberapa langkah. Pertama, kata Syahrial, adalah pendidikan yang bisa dinikmati oleh seluruh perempuan Sumsel dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, juga pendidikan non formal.

"Melalui sekolah kesetaraan terbukti banyak terjadi. Lihatlah di dunia kesehatan, para dokter, laki-laki dan perempuan setara, itu karena sekolah. Jadi jangan sampai terjadi pernikahan dini, perempuan putus sekolah dan seterusnya," katanya.

Kedua, ucap Syahrial, adalah membuat regulasi yang sengaja diarahkan untuk memperlebar peran aktif perempuan dalam pembangunan.

“Siapa bilang perempuan Sumsel tidak bisa mengerjakan proyek pengeboran dan atau pekerjaan pertambangan lainnya?. Saya yakin menempatkan perempuan sebagai kelas dua dalam pembangunan di Sumsel sesat dan menyesatkan. Ini harus dimulai dengan komitmen regulatif, bukan hanya kampanye yang kering dari aksi nyata,” kata Syarial.

Ketiga, membangun sinergitas dan jejaring di mana perempuan Sumsel bisa merumuskan langkah dan program untuk meningkatkan peran aktifnya dalam nalar dirinya, bukan logika kepentingan yang bias jender.

"Perempuan di Sumsel lebih tahu dan merasakan harapan, kendala dan tantangan yang mereka hadapi," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)