Sumut-NTB Perlu Kerja Sama Kembangkan Pariwisata

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 06:11 WIB
Sumut-NTB Perlu Kerja Sama Kembangkan Pariwisata
Sumut-NTB Perlu Kerja Sama Kembangkan Pariwisata
A A A
MATARAM - Pengembangan destinasi wisata di satu daerah teryata juga membutuhkan kerja sama dan sinergisitas di antara daerah lainnya. Oleh karena itu seperti Sumut dan Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu melakukan kerja sama terutama hubungan yang baik di antara asosiasi usaha industri dan jasa pariwisata maupun pemerintah sebagai upaya pengembangan potensi wisata di kedua provinsi tersebut.

“Untuk tahap awal, bentuk kerja sama yang perlu direalisasikan adalah melakukan promosi dan pemasaran pariwisata bersama,” ujar Pemerhati Pariwisata NTB, Andre Hermawan kepada rombongan wartawan unit Pemprov Sumut yang sedang melakukan studi banding ke NTB, di Mataram, Kamis (3/8/2017).

Menurut dia, NTB dan Sumut sama-sama memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan dan mampu memberikan dampak pada perekonomian kepada masing-masing masyarakat maupun pendapatan asli daerah setempat.

Jika pemerintah daerah di Sumut dan NTB bersama berbagai pemangku kepentingan sepakat saling bersinergi mengembangkan pariwisata di kedua provinsi itu, ia memastikan kerja sama promosi dan pemasaran bersama tersebut akan lebih efektif memberikan keuntungan bagi kedua provinsi, misalnya peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun turis mancanegara.

“Promosi kepariwisataan bersama penting dilakukan di tengah gencarnya para pesaing, baik dari wilayah Indonesia lainnya maupun negara asing,” kata Andre.

Sejalan dengan hal itu, ia juga berpendapat pemerintah daerah di NTB maupun Sumut perlu lebih gencar lagi melakukan inovasi, perbaikan dan penataan berbagai destinasi wisata.

Diakuinya, letak geografis NTB yang relatif dengan Provinsi Bali ikut memberi kontribusi positif bagi peningkatan arus wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di provinsi berjulik Bumi Gora itu.

Sementara itu, Asisten Umum dan Pemerintahan Setdaprov NTB, Baharuddin saat menerima rombongan Biro Humas dan Keprotokalan Setdaprov Sumut bersama para wartawan, menjelaskan, Pemprov NTB terus berupaya mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut.

“Sesuai Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2014-2018, target yang dipatok sebanyak 1.705.400 kunjungan wisatawan,” jelasnya.

Sektor pariwisata, lanjutnya, telah berkontribusi nyata untuk membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Sebab, sebagian penduduk di NTB dewasa ini mengandalkan sumber mata pencaharian dari sektor pariwisata.

“Dengan tumbuh berkembangnya industri pariwisata di NTB, akan mampu untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.

Dalam upaya meningkatkan sadar wisata, lanjutnya, Pemprov NTB melalui instansi terkait setiap tiga bulan sekali melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar kawasan wisata, seperti di Gili Trawangan, Senggigi dan Gunung Rinjani.

Burhanuddin lebih lanjut memaparkan, wisata syariah menjadi tren baru pengembangan pariwisata NTB yang dimulai sejak tahun 2015. Semangat baru pengembangan wisata syariah itu menyusul ditetapkannya NTB sebagai salah satu dari 12 destinasi wisata syariah secara nasional.

Ia menambahkan, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dinilai sebagai salah satu daerah paling siap mengembangkan destinasi wisata dengan konsep syariah. “Pulau Lombok yang dikenal juga dengan julukan Pulau Seribu Masjid. Julukan itu tentu memberikan seribu makna pula bagi masyarakat di daerah-daerah lain yang belum pernah datang ke Pulau Lombok khususnya ke Kota Mataram,” ujar dia.

Salah satu makna yang terkandung dari julukan itu adalah penduduk di Pulau Lombok sebagian besar umat muslim yang kehidupannya sehari-hari selalu berpegang pada ajaran-ajaran agama Islam.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0387 seconds (0.1#10.140)
pixels