Gubernur Maluku Lepas Keberangkatan 1.076 Calon Haji
A
A
A
AMBON - Gubernur Maluku Said Assagaff melepas keberangkatan 1.076 Jamaah Calon Haji (JCH) Maluku ke Tanah Suci Mekkah. Pelepasan ini ditandai dengan penyerahan bendera Lambang Provinsi Maluku kepada Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 13, Abdul Rahman Seli, di Asrama Haji Waiheru Ambon, Malukh, Kamis (3/8/2017).
Sesaat sebelum melepas calhaj Maluku ini, Gubernur meminta agar para tamu Allah SWT tersebut selalu menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci Mekkah. Sebab temperatur udara di sana sangat panas. Apalagi perjalanan panjang, terjadi perubahan cuaca dari Indonesia hingga ke Jeddah, Arab Saudi dan Kota Suci Mekkah.
Menurut Assagaff, dirinya mendapat kabar dari Tanah Suci, ada jamaah di sana yang coba keluar tidak menggunakan alas kaki, dan akibat suhunya yang terlalu panas sehingga berdampak buruk terhadap telapak kaki mereka.
“Saya minta kepada jamaah untuk selalu tetap jaga kondisi, karena panas Mekkah itu mencapai 40 sampai 47 derajat celsius. Jadi harus selalu menkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak,” imbaunya.
Assagaff juga meminta calhaj asal Maluku untuk menjaga nama baik Bangsa Indonesia dan Maluku. Karena di Tanah Suci Mekkah akan bertemu dengan jutaan jamaah dari seluruh negara di dunia.
"Antara sesama jamaah harus jaga kekompakan dan saling mengingatkan. Saya minta saudara-saudara juga untuk fokus beribadah dulu, jangan ke pasar atau jalan-jalan untuk berbelanja karena bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah haji nanti," ajak Assagaff.
Dia juga mengimbau kepada para jamaah, agar menjadikan kesempatan berhaji ini untuk beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi haji yang mabrur.
Untuk membantu perjalanan calhaj asal Maluku, Pemerintah Provinsi memberikan bantuan sebesar Rp1.500.000, kepada tiap calhaj untuk biaya embarkasi di Ambon dan Makassar. Biaya ini, disebutnya, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang bertengger pada Rp1.000.000.
Menyinggung tentang embarkasi haji, Assagaff menegaskan pihak Pemprov Maluku terus berjuang agar pada tahun–tahun mendatang, Kota Ambon menjadi embarkasi sendiri. Dengan begitu, JCH dari Maluku tidak harus berlama-lama menginap di Embarkasi Makassar.
"Pada tahun ini calhaj Maluku masih bermalam dua hari di Makassar. Sehinggga kita optimistis, tahun–tahun berikut, calhaj Maluku hanya transit satu atau dua jam di Bandara Makassar, kemudian pindah pesawat dan langsung terbang ke Jeddah. Berbagai upaya harus dilakukan dan dipersiapkan sebagai syarat menjadi embarkasi sendiri. Seperti fasilitas asrama haji, standar bandara dan fasilitas lainnya," tutur Assagaff.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, Fesal Musaad dalam laporannya mengatakan, sesuai keputusan Kementerian Agama, kuota jamaah haji Maluku tahun 2017 berjumlah 1.090 orang.
"Kuota tersebut naik dari sebelumnya 569 orang. Dari kuota 1.090 orang, yang berangkat itu hanya 1.076 orang, karena dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lain mutasi,” ungkapnya.
Menurut Fesal, calhaj asal Maluku akan diberangkatkan menuju embarkasi Makassar pada tanggal 4 dan 5 Agustus dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dan pada tanggal 6 dan 7 Agustus diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah lewat Jeddah Arab Saudi.
“Sedangkan kedatangan jamaah haji setelah menunaikan ibadah haji dijadwalkan pada tanggal 16 September 2017,” kata Fesal.
Usai melepas calhaj asal Maluku, Gubernur Assagaff didampingi Kakanwil Kemenag Maluku, Imam Besar Mesjid Raya Al-Fatah H RR Hasanusi dan sejumlah undangan lainnya, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jabal Nur di Asrama Haji Waiheru.
Sesaat sebelum melepas calhaj Maluku ini, Gubernur meminta agar para tamu Allah SWT tersebut selalu menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci Mekkah. Sebab temperatur udara di sana sangat panas. Apalagi perjalanan panjang, terjadi perubahan cuaca dari Indonesia hingga ke Jeddah, Arab Saudi dan Kota Suci Mekkah.
Menurut Assagaff, dirinya mendapat kabar dari Tanah Suci, ada jamaah di sana yang coba keluar tidak menggunakan alas kaki, dan akibat suhunya yang terlalu panas sehingga berdampak buruk terhadap telapak kaki mereka.
“Saya minta kepada jamaah untuk selalu tetap jaga kondisi, karena panas Mekkah itu mencapai 40 sampai 47 derajat celsius. Jadi harus selalu menkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak,” imbaunya.
Assagaff juga meminta calhaj asal Maluku untuk menjaga nama baik Bangsa Indonesia dan Maluku. Karena di Tanah Suci Mekkah akan bertemu dengan jutaan jamaah dari seluruh negara di dunia.
"Antara sesama jamaah harus jaga kekompakan dan saling mengingatkan. Saya minta saudara-saudara juga untuk fokus beribadah dulu, jangan ke pasar atau jalan-jalan untuk berbelanja karena bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah haji nanti," ajak Assagaff.
Dia juga mengimbau kepada para jamaah, agar menjadikan kesempatan berhaji ini untuk beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi haji yang mabrur.
Untuk membantu perjalanan calhaj asal Maluku, Pemerintah Provinsi memberikan bantuan sebesar Rp1.500.000, kepada tiap calhaj untuk biaya embarkasi di Ambon dan Makassar. Biaya ini, disebutnya, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang bertengger pada Rp1.000.000.
Menyinggung tentang embarkasi haji, Assagaff menegaskan pihak Pemprov Maluku terus berjuang agar pada tahun–tahun mendatang, Kota Ambon menjadi embarkasi sendiri. Dengan begitu, JCH dari Maluku tidak harus berlama-lama menginap di Embarkasi Makassar.
"Pada tahun ini calhaj Maluku masih bermalam dua hari di Makassar. Sehinggga kita optimistis, tahun–tahun berikut, calhaj Maluku hanya transit satu atau dua jam di Bandara Makassar, kemudian pindah pesawat dan langsung terbang ke Jeddah. Berbagai upaya harus dilakukan dan dipersiapkan sebagai syarat menjadi embarkasi sendiri. Seperti fasilitas asrama haji, standar bandara dan fasilitas lainnya," tutur Assagaff.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, Fesal Musaad dalam laporannya mengatakan, sesuai keputusan Kementerian Agama, kuota jamaah haji Maluku tahun 2017 berjumlah 1.090 orang.
"Kuota tersebut naik dari sebelumnya 569 orang. Dari kuota 1.090 orang, yang berangkat itu hanya 1.076 orang, karena dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lain mutasi,” ungkapnya.
Menurut Fesal, calhaj asal Maluku akan diberangkatkan menuju embarkasi Makassar pada tanggal 4 dan 5 Agustus dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dan pada tanggal 6 dan 7 Agustus diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah lewat Jeddah Arab Saudi.
“Sedangkan kedatangan jamaah haji setelah menunaikan ibadah haji dijadwalkan pada tanggal 16 September 2017,” kata Fesal.
Usai melepas calhaj asal Maluku, Gubernur Assagaff didampingi Kakanwil Kemenag Maluku, Imam Besar Mesjid Raya Al-Fatah H RR Hasanusi dan sejumlah undangan lainnya, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jabal Nur di Asrama Haji Waiheru.
(sms)