Ini Kata Ridwan Kamil Jika Diduetkan dengan Dedi Mulyadi
Ini Kata Ridwan Kamil Jika Diduetkan dengan Dedi Mulyadi
A
A
A
BANDUNG - Bakal calon (Balon) Gubernur Jawa Barat dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ridwan Kamil menanggapi wacana jika dirinya disandingkan dengan kader Partai Golkar Dedi Mulyadi.
Menurut Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, penentuan duet Emil-Dedi akan ditentukan oleh partai politik. Namun, kata Emil, dia tidak akan memilih-milih siapa pasangan yang akan disandingkan untuk menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, mendatang.
Dia menyebutkan, penentuan siapa pasangan saat Pilgub Jabar nanti akan berada di keputusan partai. Karena itu, Emil mengaku, masih terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol.
"Pada dasarnya saya tidak pilih-pilih. Namun, pilihan terakhir itu ada di partai. Kecuali saya diperbolehkan milih. Tapi, posisi memilih bagi saya tidak ada," kata Emil usai membuka kegiatan "Gebyar Vaksinasi Hepatitis B untuk Petugas Kebersihan se-Kota Bandung" di Gedung Serba Guna PT Biofarma, Jalan Pasteur, Kamis(3/8/2017).
Dia mengaku, komunikasi dengan Dedi Mulyadi yang terlihat "mesra" saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB di Bekasi, Rabu (2/8/2017), lalu, masih dalam batas wajar dan normal. "Bukan mesra, itu karena duduknya aja yang sebelahan. Secara natural mah harus sopan dan santun. Jadi, komunikasi biasa saja," kata Emil.
Menurut dia, pertemuan dengan Dedi Mulyadi di Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bekasi hanya sebagai undangan. "Karena sebagai undangan ya saya datang. Diminta taaruf, ya saya pidato. Saya sampaikan, saya ini pemimpin yang sudah ada rekam jejaknya, kalau mau nanya siapa saya, sudah ada visi misi. Insya Allah, jika PKB memilih saya sebagai calonnya, saya akan membawa visi misi PKB ke Jawa Barat," pungkasnya.
Menurut Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, penentuan duet Emil-Dedi akan ditentukan oleh partai politik. Namun, kata Emil, dia tidak akan memilih-milih siapa pasangan yang akan disandingkan untuk menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, mendatang.
Dia menyebutkan, penentuan siapa pasangan saat Pilgub Jabar nanti akan berada di keputusan partai. Karena itu, Emil mengaku, masih terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol.
"Pada dasarnya saya tidak pilih-pilih. Namun, pilihan terakhir itu ada di partai. Kecuali saya diperbolehkan milih. Tapi, posisi memilih bagi saya tidak ada," kata Emil usai membuka kegiatan "Gebyar Vaksinasi Hepatitis B untuk Petugas Kebersihan se-Kota Bandung" di Gedung Serba Guna PT Biofarma, Jalan Pasteur, Kamis(3/8/2017).
Dia mengaku, komunikasi dengan Dedi Mulyadi yang terlihat "mesra" saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB di Bekasi, Rabu (2/8/2017), lalu, masih dalam batas wajar dan normal. "Bukan mesra, itu karena duduknya aja yang sebelahan. Secara natural mah harus sopan dan santun. Jadi, komunikasi biasa saja," kata Emil.
Menurut dia, pertemuan dengan Dedi Mulyadi di Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bekasi hanya sebagai undangan. "Karena sebagai undangan ya saya datang. Diminta taaruf, ya saya pidato. Saya sampaikan, saya ini pemimpin yang sudah ada rekam jejaknya, kalau mau nanya siapa saya, sudah ada visi misi. Insya Allah, jika PKB memilih saya sebagai calonnya, saya akan membawa visi misi PKB ke Jawa Barat," pungkasnya.
(nag)
Explore More