Ratusan Hektare Sawah di Jawa Barat Mengering

Kamis, 03 Agustus 2017 - 08:51 WIB
Ratusan Hektare Sawah...
Ratusan Hektare Sawah di Jawa Barat Mengering
A A A
BANDUNG - Seiring musim kemarau, ratusan hektare sawah di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat mulai mengering. Diprediksi, sawah yang mengering semakin luas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dicky Saromi mengatakan, hingga pertengahan Juli 2017, luas sawah yang mengering mencapai 364 hektare. Kemarau pun sudah terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Dicky menyebutkan, ratusan hektare sawah yang mengering itu umumnya berada di kawasan utara Jabar, seperti Cirebon, Majalengka, hingga Purwakarta. Sawah-sawah yang terkena dampak musim kemarau ini mengering karena minimnya pasokan air dari irigasi atau sungai-sungai yang debit airnya berkurang drastis.

"Tapi itu baru terdampak, belum sampai fuso," ujar Dicky di Bandung, Rabu (2/8/2017).

Menurut dia, dalam setiap 100 meter persegi sawah yang mengering itu tidak seluruhnya mati. Namun, jika kemarau bertambah parah, ratusan hektare sawah itu kemungkinan besar akan fuso. Bahkan, sawah yang mengering akan semakin luas.

"Untuk antisipasi (sawah) fuso, kami rutin menyiagakan pompa air. Selain dari pemerintah provinsi, bantuan pompa diberikan juga pemerintah pusat dan kabupaten," katanya.

Pihaknya pun sudah menerjunkan petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT). Mereka bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada petani agar terhindar dari dampak musim kemarau.

"Sejak awal kita sudah antisipasi dan wanti-wanti ke petani. Jangan memaksakan menanam padi pada lahan sawah yang tidak mungkin terairi di musim kemarau," katanya seraya meminta petani agar mengganti menanam padi dengan palawija.

Dia menambahkan, banyak petani di Jabar salah memprediksi cuaca, sehingga tidak sedikit sawah yang mengering akibat kemarau.

"Petani tetap menanam padi karena 2016 kemarin lahannya enggak kena hujan. Petani juga berharap Juni, Juli, Agustus ini masih ada hujan, ternyata sekarang kemarau," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)