Merawat Pesawat dengan Cinta
A
A
A
MALANG - Lap basah masih berada digenggaman tangan kekar Sersan Mayor (Serma) Siswo. Anggota Skadron Teknik 022 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, tersebut, penuh semangat mengusap bodi pesawat angkut ringan Cassa 212.
Pesawat berwarna loreng hijau tersebut, merupakan bagian dari kekuatan Skadron Udara 4 Lanud TNI AU Abdulrachman Saleh. Selain sebagai pesawat angkut ringan, Cassa 212 juga menjadi pesawat intai, yang bertugas untuk melakukan pemotretan udara dan pengawasan wilayah NKRI.
Saat ini, pesawat Cassa 212 masuk ke dalam hanggar SkadronTeknik 022, untuk menjalani perawatan tingkat sedang, Senin (31/7/2017). Bukan hanya Cassa 212 yang pada dimandikan oleh 149 prajurit TNI AU di hanggar skadron. Terdapat juga pesawat angkut berat C-130 Hercules dan pesawat tempur taktis Super Tucano.
Ratusan prajurit yang menguasai bidang teknik pesawat ini, rela mandi keringat dan air dari mobil tangki pemadam kebakaran, untuk membersihkan seluruh bagian pesawat. “Setelah bersih dan kering, pesawat dibawa masuk ke hanggar untuk mulai menjalani perawatan tingkat sedang,” ujar Siswo, yang bersama-sama teman-teman prajuritnya bermandikan keringat.
Secara perlahan, pesawat didorong masuk ke dalam hanggar. Pesawat terlihat berkilap dan bersih. Para prajurit dengan telaten dan sabar, terus membersihkan bagian-bagian pesawat tersebut, agar benar-benar bersih dan siap untuk menjalani perawatan tingkat sedang.
Komandan Skadron Teknik 022, Letkol Tek Sidik Dani Broto Nugroho menjelaskan, kegiatan mencuci pesawat secara bersama-sama ini, merupakan bagian dari tradisi dalam peringatan HUT Skadron Teknik 022. “Tahun ini, skadron kami telah berusia 57 tahun. Tradisi ini terus kami laksanakan, untuk membangun kecintaan dan militansi prajurit dalam menjalani profesinya,” tegasnya.
Prajurit Skadron Teknik 022 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, memandikan pesawat Cassa 212 TNI AU saat peringatan HUT ke-57 Skadron Teknik 022. Koran SINDO/Yuswantoro
Tradisi ini, diawali dengan menarik pesawat kemudian dicuci hingga bersih. Dilanjutkan dengan proses perawatan tingkat sedang. Menurut dia, kecintaan dan militansi para prajurit ini perlu terus dibangun, agar mampu merawat pesawat dengan cinta, sehingga mampu memperkuat alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI AU.
Kepala Seksi Pemeliharaan, Skadron Teknik 022, Mayor Tek Dzulkifli Effendi menyebutkan, perawatan tingkat sedang ini dilakukan secara periodik tiga tahun sekali atau saat pesawat memiliki seribu jam terbang. Perawatan pesawat, dan pembersihannya dilakukan secara khusus, dengan aturan yang ketat.
“Selain disiram air bersih, pencucian pesawat juga dilakukan dengan sabun tepol, untuk menjaga logam dari korosi saat terkena asam di udara,” terangnya.
Saat memandikan pesawat, seluruh anggota skadron teknik dilibatkan, karena tidak membutuhkan keahlian khusus. Tetapi, saat pesawat sudah ada di dalam hanggar untuk menjalani perawatan tingkat sedang, yang menangani harus para ahlinya. “Mereka yang menangani perawatan merupakan prajurit dengan kemampuan khusus, utamanya dalam sistem hidrolik, mesin propeler, dan sistem avionik,” imbuhnya.
Pesawat berwarna loreng hijau tersebut, merupakan bagian dari kekuatan Skadron Udara 4 Lanud TNI AU Abdulrachman Saleh. Selain sebagai pesawat angkut ringan, Cassa 212 juga menjadi pesawat intai, yang bertugas untuk melakukan pemotretan udara dan pengawasan wilayah NKRI.
Saat ini, pesawat Cassa 212 masuk ke dalam hanggar SkadronTeknik 022, untuk menjalani perawatan tingkat sedang, Senin (31/7/2017). Bukan hanya Cassa 212 yang pada dimandikan oleh 149 prajurit TNI AU di hanggar skadron. Terdapat juga pesawat angkut berat C-130 Hercules dan pesawat tempur taktis Super Tucano.
Ratusan prajurit yang menguasai bidang teknik pesawat ini, rela mandi keringat dan air dari mobil tangki pemadam kebakaran, untuk membersihkan seluruh bagian pesawat. “Setelah bersih dan kering, pesawat dibawa masuk ke hanggar untuk mulai menjalani perawatan tingkat sedang,” ujar Siswo, yang bersama-sama teman-teman prajuritnya bermandikan keringat.
Secara perlahan, pesawat didorong masuk ke dalam hanggar. Pesawat terlihat berkilap dan bersih. Para prajurit dengan telaten dan sabar, terus membersihkan bagian-bagian pesawat tersebut, agar benar-benar bersih dan siap untuk menjalani perawatan tingkat sedang.
Komandan Skadron Teknik 022, Letkol Tek Sidik Dani Broto Nugroho menjelaskan, kegiatan mencuci pesawat secara bersama-sama ini, merupakan bagian dari tradisi dalam peringatan HUT Skadron Teknik 022. “Tahun ini, skadron kami telah berusia 57 tahun. Tradisi ini terus kami laksanakan, untuk membangun kecintaan dan militansi prajurit dalam menjalani profesinya,” tegasnya.
Prajurit Skadron Teknik 022 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, memandikan pesawat Cassa 212 TNI AU saat peringatan HUT ke-57 Skadron Teknik 022. Koran SINDO/Yuswantoro
Tradisi ini, diawali dengan menarik pesawat kemudian dicuci hingga bersih. Dilanjutkan dengan proses perawatan tingkat sedang. Menurut dia, kecintaan dan militansi para prajurit ini perlu terus dibangun, agar mampu merawat pesawat dengan cinta, sehingga mampu memperkuat alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI AU.
Kepala Seksi Pemeliharaan, Skadron Teknik 022, Mayor Tek Dzulkifli Effendi menyebutkan, perawatan tingkat sedang ini dilakukan secara periodik tiga tahun sekali atau saat pesawat memiliki seribu jam terbang. Perawatan pesawat, dan pembersihannya dilakukan secara khusus, dengan aturan yang ketat.
“Selain disiram air bersih, pencucian pesawat juga dilakukan dengan sabun tepol, untuk menjaga logam dari korosi saat terkena asam di udara,” terangnya.
Saat memandikan pesawat, seluruh anggota skadron teknik dilibatkan, karena tidak membutuhkan keahlian khusus. Tetapi, saat pesawat sudah ada di dalam hanggar untuk menjalani perawatan tingkat sedang, yang menangani harus para ahlinya. “Mereka yang menangani perawatan merupakan prajurit dengan kemampuan khusus, utamanya dalam sistem hidrolik, mesin propeler, dan sistem avionik,” imbuhnya.
(wib)