PKS Usung Ahmad Syaikhu Dampingi Deddy Mizwar, Begini Penilaian Pengamat
PKS Usung Ahmad Syaikhu Dampingi Deddy Mizwar, Begini Penilaian Pengamat
A
A
A
BANDUNG - Pengusungan Ahmad Syaikhu sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat mendampingi Deddy Mizwar oleh PKS dinilai berpotensi blunder. Sebab, popularitas maupun elektabilitas Wakil Wali Kota Bekasi itu kalah jauh dibandingkan sosok-sosok lain kader PKS lainnya. PKS bahkan dianggap coba-coba dalam memunculkan sosok Ahmad Syaikhu.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai, popularitas sosok Ahmad Syaikhu kalah jauh dibandingkan kader PKS lainnya yang berasal dari Jabar, seperti Haris Yuliana atau Tate Qomarudin.
"Kalau misalnya basisnya wacana bagaimana kekuatan orang ini di ruang publik sehingga namanya bisa dikenal dan dipercaya, memang kalah dibanding Tate Qomarudin dan Haris Yuliana," ungkap Karim Suryadi, Rabu (26/7/2018).
Menurut dia, pengusungan Ahmad Syaikhu oleh PKS dalam istilah politik disebut dengan "New Things New Hope", seperti saat Partai Demokrat memunculkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Mungkin kali ini orang-orang PKS mau mencoba paradigma itu. Di tengah-tengah gencarnya pemberitaan orang-orang populer, PKS mencoba memunculkan sesuatu yang baru, sehingga publik bisa bertanya pasti dia punya kekuatan."
Meski begitu, Karim memandang, sosok baru yang dimunculkan oleh PKS tersebut harus benar-benar ditata dengan baik, sehingga rasa penasaran publik bisa terjaga.
"Jangan salah ya, kadang ini menjadi blunder kalau yang diusung ini tidak bisa menata rasa penasaran publik pada saat awal ini," tegasnya.
Menurut Karim, bisa jadi pemunculan orang baru itu pada awalnya bertujuan membangkitkan harapan. Namun, kalau harapan ini tidak didukung oleh kompetensi yang bersangkutan dan tidak didukung oleh manajemen yang baik, akan mendatangkan kekecewan.
Karim Suryadi menambahkan, pengusungan sosok Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jabar 2018 oleh PKS disebutnya juga dengan istilah "administratur solidarity maker".
"Administratur adalah mereka yang andal menangani urusan-urusan tertentu. Misalnya Ahmad Syaikhu karena dengan latar belakang politisi murni dibandingkan dengan Deddy Mizwar sebagai ''solidarity maker' yang sosoknya yang lebih populis dan bisa membangkitkan emosi publik," pungkasnya.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai, popularitas sosok Ahmad Syaikhu kalah jauh dibandingkan kader PKS lainnya yang berasal dari Jabar, seperti Haris Yuliana atau Tate Qomarudin.
"Kalau misalnya basisnya wacana bagaimana kekuatan orang ini di ruang publik sehingga namanya bisa dikenal dan dipercaya, memang kalah dibanding Tate Qomarudin dan Haris Yuliana," ungkap Karim Suryadi, Rabu (26/7/2018).
Menurut dia, pengusungan Ahmad Syaikhu oleh PKS dalam istilah politik disebut dengan "New Things New Hope", seperti saat Partai Demokrat memunculkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Mungkin kali ini orang-orang PKS mau mencoba paradigma itu. Di tengah-tengah gencarnya pemberitaan orang-orang populer, PKS mencoba memunculkan sesuatu yang baru, sehingga publik bisa bertanya pasti dia punya kekuatan."
Meski begitu, Karim memandang, sosok baru yang dimunculkan oleh PKS tersebut harus benar-benar ditata dengan baik, sehingga rasa penasaran publik bisa terjaga.
"Jangan salah ya, kadang ini menjadi blunder kalau yang diusung ini tidak bisa menata rasa penasaran publik pada saat awal ini," tegasnya.
Menurut Karim, bisa jadi pemunculan orang baru itu pada awalnya bertujuan membangkitkan harapan. Namun, kalau harapan ini tidak didukung oleh kompetensi yang bersangkutan dan tidak didukung oleh manajemen yang baik, akan mendatangkan kekecewan.
Karim Suryadi menambahkan, pengusungan sosok Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jabar 2018 oleh PKS disebutnya juga dengan istilah "administratur solidarity maker".
"Administratur adalah mereka yang andal menangani urusan-urusan tertentu. Misalnya Ahmad Syaikhu karena dengan latar belakang politisi murni dibandingkan dengan Deddy Mizwar sebagai ''solidarity maker' yang sosoknya yang lebih populis dan bisa membangkitkan emosi publik," pungkasnya.
(zik)
Explore More