Dua Kali Jual Solar Ilegal, Aris Dibekuk Polisi
A
A
A
Direktorat Pol Air Polda Sumsel berhasil mengamankan barang bukti satu unit Kapal MS Tunas Karya Tani, yang diduga akan menyelundupkan bahan bakar minyak (BBM) ilegal jenis solar sebanyak 7.200 liter.
Selain mengamankan ribuan liter solar ilegal, Direktorat Pol Air Polda Sumsel juga mengamankan satu buah mesin pompa, dan dua selang.
Ada pun untuk tersangka yang diamankan, yaitu Mat Aris (34), warga Desa Muara Telang, Dusun IV, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, selaku nahkoda kapal MS Tunas Karya Tani.
Kemudian, M Aras (47), warga Jalan Indragiri III, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, pemilik BBM ilegal jenis solar. Sementara Suherman, masih dalam pengejaran petugas.
Ditemui di Mapolair Polda Sumsel, Senin (24/7), tersangka Mat Aris, mengungkapkan, dirinya sudah dua kali menyelundupkan BBM ilegal jenis solar di Sumatera Selatan.
"Satu drum solar dibeli seharga Rp 1 juta di Sungai Angit (Kabupaten Musi Banyuasin), dan saya jual kembali seharga Rp 1,2 juta," ujar dia.
Sementara itu, Direktorat Pol Air Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar, mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan tersangka berikut barang bukti pada Jumat (21/7/2017) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Saat kita periksa kapal tersebut, Nahkoda tidak bisa menunjukkan dokumen resmi surat-surat tersebut," ujar dia.
Lantaran tidak bisa menunjukkan surat izin, dikatakan Robinson, pihaknya membawa kapal MS Tunas Karya Tani berikut Nahkoda ke Pangkalan Sandar di Sungsang, Kabupaten Banyuasin.
Dari pemeriksaan, masih dikatakan dia, tempat penyimpanan BBM ilegal jenis solar di Desa Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, dan minyak tersebut berasal dari pengeboran minyak di Sungai Angit Kabupaten Musi Banyuasin.
"Minyak-minyak tersebut akan dipasarkan di Desa Muara Telang itu sendiri. Dan ini merupakan bisnis perorangan," ungkap dia.
Akibat perbuatannya, dikatakan Robinson, kedua tersangka dikenakan pasal 53 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi jo Pasal 55 ayat (1) KUHP, dan Pasal 480 KUHP.
Selain mengamankan ribuan liter solar ilegal, Direktorat Pol Air Polda Sumsel juga mengamankan satu buah mesin pompa, dan dua selang.
Ada pun untuk tersangka yang diamankan, yaitu Mat Aris (34), warga Desa Muara Telang, Dusun IV, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, selaku nahkoda kapal MS Tunas Karya Tani.
Kemudian, M Aras (47), warga Jalan Indragiri III, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, pemilik BBM ilegal jenis solar. Sementara Suherman, masih dalam pengejaran petugas.
Ditemui di Mapolair Polda Sumsel, Senin (24/7), tersangka Mat Aris, mengungkapkan, dirinya sudah dua kali menyelundupkan BBM ilegal jenis solar di Sumatera Selatan.
"Satu drum solar dibeli seharga Rp 1 juta di Sungai Angit (Kabupaten Musi Banyuasin), dan saya jual kembali seharga Rp 1,2 juta," ujar dia.
Sementara itu, Direktorat Pol Air Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar, mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan tersangka berikut barang bukti pada Jumat (21/7/2017) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Saat kita periksa kapal tersebut, Nahkoda tidak bisa menunjukkan dokumen resmi surat-surat tersebut," ujar dia.
Lantaran tidak bisa menunjukkan surat izin, dikatakan Robinson, pihaknya membawa kapal MS Tunas Karya Tani berikut Nahkoda ke Pangkalan Sandar di Sungsang, Kabupaten Banyuasin.
Dari pemeriksaan, masih dikatakan dia, tempat penyimpanan BBM ilegal jenis solar di Desa Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, dan minyak tersebut berasal dari pengeboran minyak di Sungai Angit Kabupaten Musi Banyuasin.
"Minyak-minyak tersebut akan dipasarkan di Desa Muara Telang itu sendiri. Dan ini merupakan bisnis perorangan," ungkap dia.
Akibat perbuatannya, dikatakan Robinson, kedua tersangka dikenakan pasal 53 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi jo Pasal 55 ayat (1) KUHP, dan Pasal 480 KUHP.
(nag)