Longsor, Rumah dan Jalan Rusak Parah
A
A
A
PEKANBARU - Musibah longsor terjadi di Jalan Makmur, Kelurahan Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Dalam musibah ini dua unit rumah rusak.
Selain rumah, jalan di wilayah yang rawan longsor itu juga rusak berat. Namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
"Bencana longsor ini sering terjadi di Kuala Enok. Musibah tanah longsor terjadi pagi tadi," ucap Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, Senin (24/8/2017).
Berdasarkan hasil pendataan, rumah yang rusak itu milik dua keluarga yakni Hasan Basri (41) dan Ali (65). Rumah yang rusak parah itu terbuat non permanen. Sementara pasitas umum yang rusak adalah dengan panjang 100 meter X 4 meter.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Mujiburrahman, yang sedang berada dikedai miliknya. Saat itu saksi melihat tanah di bawah bangunan yang terkena longsor sudah mulai retak-retak. Saat hal tersebut terjadi, air sungai dalam keadaan surut.
Tidak lama kemudian Mujiburrahman melihat bangunan tersebut mulai ambruk. Melihat kejadian tersebut, saksi langsung berteriak longsor, setelah itu warga sekitar keluar rumah dan menolong para korban.
"Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai. Hal ini dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Enok," imbuh pria yang akrab disapa Doli.
Hingga saat tim dari BPBD Kabupaten Indragiri Hilir dan Pemerintah Kecamatan Tanah Merah, pihak kepolisian dibantu warga sedang mengevakuasi barang-barang milik korban.
"Sementara pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor, ditempatkan di rumah kerabat dan dan tetangga. Kerugian akibat musibah ini Rp250 juta," pungkasnya.
Selain rumah, jalan di wilayah yang rawan longsor itu juga rusak berat. Namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
"Bencana longsor ini sering terjadi di Kuala Enok. Musibah tanah longsor terjadi pagi tadi," ucap Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, Senin (24/8/2017).
Berdasarkan hasil pendataan, rumah yang rusak itu milik dua keluarga yakni Hasan Basri (41) dan Ali (65). Rumah yang rusak parah itu terbuat non permanen. Sementara pasitas umum yang rusak adalah dengan panjang 100 meter X 4 meter.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Mujiburrahman, yang sedang berada dikedai miliknya. Saat itu saksi melihat tanah di bawah bangunan yang terkena longsor sudah mulai retak-retak. Saat hal tersebut terjadi, air sungai dalam keadaan surut.
Tidak lama kemudian Mujiburrahman melihat bangunan tersebut mulai ambruk. Melihat kejadian tersebut, saksi langsung berteriak longsor, setelah itu warga sekitar keluar rumah dan menolong para korban.
"Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai. Hal ini dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Enok," imbuh pria yang akrab disapa Doli.
Hingga saat tim dari BPBD Kabupaten Indragiri Hilir dan Pemerintah Kecamatan Tanah Merah, pihak kepolisian dibantu warga sedang mengevakuasi barang-barang milik korban.
"Sementara pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor, ditempatkan di rumah kerabat dan dan tetangga. Kerugian akibat musibah ini Rp250 juta," pungkasnya.
(nag)