30 Sekolah di Semarang Ajukan Full Day School

Rabu, 19 Juli 2017 - 20:13 WIB
30 Sekolah di Semarang...
30 Sekolah di Semarang Ajukan Full Day School
A A A
SEMARANG - Penerapan full day school saat ini masih menjadi pro dan kontra. Namun, sejumlah sekolah di Kota Semarang sudah mulai menerapkan peraturan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, saat ini di Kota Semarang sudah ada 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang mengajukan diri untuk mulai menerapkan full day school atau sekolah lima hari. Ia mengatakan pada prinsipnya program PPK boleh melaksanakan pembelajaran 6 hari maupun 5 hari.

“Penerapan sekolah 5 hari ini sesuai potensi dan kemampuan sekolah,”katanya, Rabu (19/7/2017).

Dijelaskannya, bagi sekolah yang hendak melakukan sistem sekolah lima hari harus ada ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi. Di antaranya adalah sekolah harus melakukan koordinasi dengan orang tua siswa, guru, siswa dan stakeholder lainnya.

Kemudian, kata dia, pihak sekolah harus memiliki kemampuan fasilitas yang memadai, supaya pelaksanaanya tidak ada kendala. “Pelaksanaan sekolah 5 hari tidak boleh menjadikan kegiatan belajar mengajar terganggu karena fasilitas yang tidak ada. Sekolah harus mengetahui kegiatan apa saja yang bisa mendukung efektifias belajar,” jelasnya.

Ia mengaku saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi sekolah yang mengajukan diri untuk melakukan kegiatan belajar full day school. Saat ini sudah ada dua sekolah yang menerapkan sistem sekolah lima hari yakni SMPN 2 Semarang dan SDN Sendangmulyo 2 Semarang. Kedua sekolah ini menjadi pilot project dari sistem sekolah lima hari. Selain itu beberapa sekolah swasta di Kota Semarang juga sudah melaksanakannya, di antaranya SD Nasima, Al Azhar, Dwi Tunggal, dan lainnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengaku, sistem sekolah lima hari belum wajib dilaksanakan oleh sekolah. Pasalnya, sampai saat ini masih pro dan kontra dan belum ada keputusan resmpi, apakah Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 akan dicabut atau tidak.

“Bagi warga yang menginginkan 6 hari sekolah maka perlu juga untuk diperhatikan dan dikaji pemerintah. Dinas Pendidikan harus dapat menyikapi pro dan kontra tersebut,” katanya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)