Kapal Pengangkut Sabu 1 Ton Pilih Jalur Selat Sunda
A
A
A
BATAM - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menuturkan, sabu 1 ton lebih masuk ke Indonesia dengan cara menempuh jalur Selat Sunda melalui laut Sumatera Barat. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, mereka memilih jalur tersebut lantaran daerah tersebut merupakan laut bebas.
“Mereka memang sudah paham jalur mana yang sepi dari penjagaan. Mereka pilih laut bebas untuk mengantarkan barang haram tersebut ke Indonesia,” kata Iriawan.
Iriawan menuturkan, kapal tersebut diamankan setelah tim gabungan dari Polres Depok dan Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sabu-sabu seberat 1 ton di salah satu hotel di Anyer, Jawa Barat.
Kemudian polisi berhasil melumpuhkan empat pelaku yang diduga memiliki barang haram tersebut, salah satu diantaranya tewas lantaran berusaha melawan dan melarikan diri saat hendak ditangkap. Setelah itu, polisi melakukan kordinasi dengan polisi Taiwan dan Bea Cukai untuk melakukan pengejaran terhadap transporter.
“Ternyata mereka menurunkan barang di Pulau Shangiang, Anyer, yang jauh dari kepadatan penduduk. Mereka pindahkan ke perahu karet untuk dibawa ke daratan,” katanya.
Setelah berhasil mengantarkan barang haram itu ke Selat Sunda, kapal berbendera Afrika dengan tulisan Sierra Leone itu memilih jalur utara, yakni arah Batam dan Singapura untuk kembali ke Taiwan. Mereka memilih jalur ramai untuk mengelabui kejaran petugas dan kembali dengan tenang.
“Kita kordinasi dengan Bea Cukai, ternyata kapal tersebut terditeksi di GPS terakhir di Laut Bangka. Kemudian kita kejar untuk melakukan penangkapan dan akhirnya kita temukan di perairan Tanjung Berakit Bintan,” kata Iriawan.
“Mereka memang sudah paham jalur mana yang sepi dari penjagaan. Mereka pilih laut bebas untuk mengantarkan barang haram tersebut ke Indonesia,” kata Iriawan.
Iriawan menuturkan, kapal tersebut diamankan setelah tim gabungan dari Polres Depok dan Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sabu-sabu seberat 1 ton di salah satu hotel di Anyer, Jawa Barat.
Kemudian polisi berhasil melumpuhkan empat pelaku yang diduga memiliki barang haram tersebut, salah satu diantaranya tewas lantaran berusaha melawan dan melarikan diri saat hendak ditangkap. Setelah itu, polisi melakukan kordinasi dengan polisi Taiwan dan Bea Cukai untuk melakukan pengejaran terhadap transporter.
“Ternyata mereka menurunkan barang di Pulau Shangiang, Anyer, yang jauh dari kepadatan penduduk. Mereka pindahkan ke perahu karet untuk dibawa ke daratan,” katanya.
Setelah berhasil mengantarkan barang haram itu ke Selat Sunda, kapal berbendera Afrika dengan tulisan Sierra Leone itu memilih jalur utara, yakni arah Batam dan Singapura untuk kembali ke Taiwan. Mereka memilih jalur ramai untuk mengelabui kejaran petugas dan kembali dengan tenang.
“Kita kordinasi dengan Bea Cukai, ternyata kapal tersebut terditeksi di GPS terakhir di Laut Bangka. Kemudian kita kejar untuk melakukan penangkapan dan akhirnya kita temukan di perairan Tanjung Berakit Bintan,” kata Iriawan.
(rhs)