Penyebab Air PDAM Tirtawening Berwarna Merah Tunggu Hasil Lab
A
A
A
BANDUNG - PDAM Tirtawening Kota Bandung masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap air berwarna merah yang ditemukan di rumah warga RW 6, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis, 13 Juli 2017 malam.
Hasil uji laboratorium air merah yang berhasil diambil dari warga itu akan diketahui Minggu, 16 Juli 2017. Seperti diketahui, air berwarna merah ini diketahui muncul di Kelurahan Panjunan pada Kamis, 13 Juli 2017 malam. Sejumlah warga mengaku mendapatkan aliran air PDAM berwarna merah pada saat itu.
Kejadian itu langsung menghebohkan warga. PDAM Tirtawening Kota Bandung yang menerima laporan langsung menurunkan Unit Reaksi Cepat (URC) didampingi petugas dari Polda Jawa Barat (Jabar).
Hasil pemeriksaan sementara petugas PDAM pada Jumat, 15 Juli 2017, diketahui warga yang mengeluhkan soal air berwarna merah tinggal di Gang Hidayah RT 2/6. Gang ini ditempati enam kepala keluarga (KK), namun hanya dua KK yang mengeluhkan air berwarna merah itu. Kondisi ini juga tidak berlangsung lama karena air yang mengalir sudah bening kembali.
Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengemukakan, dari hasil pemeriksaan, produksi air milik PDAM di Badak Singa maupun Dago Pakar semua normal dan bening, tidak mengeluarkan air merah. “Kualitas terpantau karena kami produksi dengan benar,” kata Sonny saat dihubungi Sabtu (15/7/2017).
Kendati begitu, investigasi terhadap temuan aliran air berwarna merah di sebagian rumah warga Panjunan akan terus dilakukan. Tim URC pun diturunkan agar akar permasalahan dan solusinya segera ditemukan. “Laporan sementara sampai sejauh ini dari Tim URC tidak ditemukan kebocoran pipa serta tidak menemukan air merah itu sumbernya dari mana,” sebut Sonny.
Tim URC pun sempat melakukan pemeriksaan ke selokan di sekitar rumah warga. Hasilnya, selokan di situ juga selokan kering sehingga tidak ada percampuran dari saluran air kotor. “Rumah warga yang mengeluarkan air merah tidak berjejer sama, tapi acak,” ujarnya.
Sonny mengatakan, PDAM Tirtawening akan terus melakukan penyelidikan karena temuan tersebut merupakan keganjilan. Tidak menutup kemungkinan ada hal lain yang terjadi di luar kebiasaan.
“Kami menunggu hasil jawaban dari laboratorium. Kami juga akan lihat tindak lanjut penyelidikan dari kepolisian seperti apa agar ditemukan sumber masalahnya. Jadi, akan jelas masalahnya dan dapat segera diatasi bila memang menyangkut kegagalan dari PDAM,” tuturnya.
Hasil uji laboratorium air merah yang berhasil diambil dari warga itu akan diketahui Minggu, 16 Juli 2017. Seperti diketahui, air berwarna merah ini diketahui muncul di Kelurahan Panjunan pada Kamis, 13 Juli 2017 malam. Sejumlah warga mengaku mendapatkan aliran air PDAM berwarna merah pada saat itu.
Kejadian itu langsung menghebohkan warga. PDAM Tirtawening Kota Bandung yang menerima laporan langsung menurunkan Unit Reaksi Cepat (URC) didampingi petugas dari Polda Jawa Barat (Jabar).
Hasil pemeriksaan sementara petugas PDAM pada Jumat, 15 Juli 2017, diketahui warga yang mengeluhkan soal air berwarna merah tinggal di Gang Hidayah RT 2/6. Gang ini ditempati enam kepala keluarga (KK), namun hanya dua KK yang mengeluhkan air berwarna merah itu. Kondisi ini juga tidak berlangsung lama karena air yang mengalir sudah bening kembali.
Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengemukakan, dari hasil pemeriksaan, produksi air milik PDAM di Badak Singa maupun Dago Pakar semua normal dan bening, tidak mengeluarkan air merah. “Kualitas terpantau karena kami produksi dengan benar,” kata Sonny saat dihubungi Sabtu (15/7/2017).
Kendati begitu, investigasi terhadap temuan aliran air berwarna merah di sebagian rumah warga Panjunan akan terus dilakukan. Tim URC pun diturunkan agar akar permasalahan dan solusinya segera ditemukan. “Laporan sementara sampai sejauh ini dari Tim URC tidak ditemukan kebocoran pipa serta tidak menemukan air merah itu sumbernya dari mana,” sebut Sonny.
Tim URC pun sempat melakukan pemeriksaan ke selokan di sekitar rumah warga. Hasilnya, selokan di situ juga selokan kering sehingga tidak ada percampuran dari saluran air kotor. “Rumah warga yang mengeluarkan air merah tidak berjejer sama, tapi acak,” ujarnya.
Sonny mengatakan, PDAM Tirtawening akan terus melakukan penyelidikan karena temuan tersebut merupakan keganjilan. Tidak menutup kemungkinan ada hal lain yang terjadi di luar kebiasaan.
“Kami menunggu hasil jawaban dari laboratorium. Kami juga akan lihat tindak lanjut penyelidikan dari kepolisian seperti apa agar ditemukan sumber masalahnya. Jadi, akan jelas masalahnya dan dapat segera diatasi bila memang menyangkut kegagalan dari PDAM,” tuturnya.
(mcm)