Gadis 16 Tahun Hilang di Stasiun saat Ditinggal Salat Kakeknya
A
A
A
YOGYAKARTA - Alifta Nan Rahfaida (16) dilaporkan hilang oleh keluarganya tak lama setelah tiba di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Saat itu dia baru saja tiba di Yogyakarta usai perjalanan dengan kereta api dari Jakarta bersama kakeknya, Surahyo (75)
"Sampai di Stasiun Tugu kemarin pagi. Mereka Salat Subuh di Muasala. Setelah kakeknya salat, dia sudah tidak ada," kata Heri Dul, Ayah Alifta pada wartawan, Rabu (5/7/2017).
Sang kakek berusaha mencari cucunya, tapi tidak ketemu. Lalu, melaporkan ke pihak kepolisian dan juga memberitahukan anaknya dan menantunya (orang tua Alifta).
Heri langsung mencari tiket menuju Yogya begitu mendapat kabar putrinya hilang. Dia berangkat siang kemarin dan baru tiba tadi malam di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Upaya pencarian dilakukan dengan mencetak foto terakhir Alifta. Begitu juga nomor telpone yang bisa dihubungi jika melihat Alifta. Foto tersebut juga akan disebar ditempat-tempat umum
"Semoga kalau ada yang tahu bisa menghubungi keluarga. Ibu Nanan 085714684267 atau Pak Heri 08174857809," katanya.
Heri juga telah memeriksa rekaman CCTV di beberapa titik Stasiun Tugu, Yogyakarta. Polisi dari Polsek Gedongtengen dan Polresta Yogyakarta juga sudah melakukan pemeriksaan di lokasi hilangnya Alifta
Panit 1 Reskrim Polsekta Gedongtengen Kota Yogyakarta, Ipda Haryadi, SH mengatakan usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan bersama dengan petugas dari Stasiun Tugu Yogyakarta.
"Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui kepergian Alifta sesuai dengan ciri-cirinya," katanya dikonfirmasi terpisah.
CCTV yang ada di seputar Stasiun Tugu juga telah diperiksa petugas. Hasil pemeriksaan CCTV dapat diketahui Alifta meninggalkan stasiun Tugu dari pintu sisi selatan sendirian tidak bersama dengan orang lain.
"Sampai keluar pintu hingga jarak jangkauan CCTV untuk merekam, tidak ditemukan seseorang yang bersama Alifta," jelasnya.
Jika hanya mengacu pada hasil CCTV maka masih minim indikasi tindakan yang mengarah ke pidana. Meski demikian, pihaknya masih berusaha mencari keberadaan Alifta. "Masih jauh ke arah tindak pidana seperti penculikan," terangnya.
Upaya pencarian tak hanya dilakukan koordinasi antar instansi, tapi juga menggunakan media sosial. Masyarakat dunia maya juga diminta peran aktif jika mengetahui Alifta.
"Kita juga menganjurkan kepada keluarga untuk memposting kejadian hilangnya Alifta ke media sosial agar ada keterlibatan masyarakat untuk turut membantu pencarian," katanya.
"Sampai di Stasiun Tugu kemarin pagi. Mereka Salat Subuh di Muasala. Setelah kakeknya salat, dia sudah tidak ada," kata Heri Dul, Ayah Alifta pada wartawan, Rabu (5/7/2017).
Sang kakek berusaha mencari cucunya, tapi tidak ketemu. Lalu, melaporkan ke pihak kepolisian dan juga memberitahukan anaknya dan menantunya (orang tua Alifta).
Heri langsung mencari tiket menuju Yogya begitu mendapat kabar putrinya hilang. Dia berangkat siang kemarin dan baru tiba tadi malam di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Upaya pencarian dilakukan dengan mencetak foto terakhir Alifta. Begitu juga nomor telpone yang bisa dihubungi jika melihat Alifta. Foto tersebut juga akan disebar ditempat-tempat umum
"Semoga kalau ada yang tahu bisa menghubungi keluarga. Ibu Nanan 085714684267 atau Pak Heri 08174857809," katanya.
Heri juga telah memeriksa rekaman CCTV di beberapa titik Stasiun Tugu, Yogyakarta. Polisi dari Polsek Gedongtengen dan Polresta Yogyakarta juga sudah melakukan pemeriksaan di lokasi hilangnya Alifta
Panit 1 Reskrim Polsekta Gedongtengen Kota Yogyakarta, Ipda Haryadi, SH mengatakan usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan bersama dengan petugas dari Stasiun Tugu Yogyakarta.
"Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui kepergian Alifta sesuai dengan ciri-cirinya," katanya dikonfirmasi terpisah.
CCTV yang ada di seputar Stasiun Tugu juga telah diperiksa petugas. Hasil pemeriksaan CCTV dapat diketahui Alifta meninggalkan stasiun Tugu dari pintu sisi selatan sendirian tidak bersama dengan orang lain.
"Sampai keluar pintu hingga jarak jangkauan CCTV untuk merekam, tidak ditemukan seseorang yang bersama Alifta," jelasnya.
Jika hanya mengacu pada hasil CCTV maka masih minim indikasi tindakan yang mengarah ke pidana. Meski demikian, pihaknya masih berusaha mencari keberadaan Alifta. "Masih jauh ke arah tindak pidana seperti penculikan," terangnya.
Upaya pencarian tak hanya dilakukan koordinasi antar instansi, tapi juga menggunakan media sosial. Masyarakat dunia maya juga diminta peran aktif jika mengetahui Alifta.
"Kita juga menganjurkan kepada keluarga untuk memposting kejadian hilangnya Alifta ke media sosial agar ada keterlibatan masyarakat untuk turut membantu pencarian," katanya.
(nag)