Atasi Macet di Jalur Selatan, Tol Cigatas Mendesak Dibangun
A
A
A
BANDUNG - Kepadatan lalu lintas kendaraan yang terjadi di jalur selatan Jawa Barat saat arus mudik maupun balik Lebaran 2017 kembali mendorong rencana pembangunan ruas Tol Cileunyi-Garut-Tasikmaya (Cigatas).
Pembangunan tol tersebut dinilai sebagai solusi jangka panjang paling efektif untuk mengantisipasi kemacetan, khususnya di Jalur Nagreg dan Gentong, baik dari arah Bandung ke Kota Tasikmalaya dan Garut maupun sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik mengatakan, kemacetan yang kerap terjadi di jalur selatan disebabkan tidak berimbangnya pertumbuhan kendaraan dengan kondisi eksisting jalan.
Selain itu, pertumbuhan penduduk di kawasan itu pun berkolerasi kepada semakin banyaknya kawasan permukiman yang berimbas semakin tingginya mobilisasi penduduk. "Topografi kedua wilayah yang berbukit-bukit juga menjadi penyebab lain. Saya pikir, Tol Cigatas memang sangat mendesak dibangun," kata Dedi kepada KORAN SINDO di seusai meninjau arus balik di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (30/6/2017).
Dedi mengatakan, rencana Tol Cigatas kini telah masuk dalam tahap penyusunan detail engineering design. Pihaknya berharap, pembangunan Tol Cigatas segera terwujud agar persoalan kemacetan yang kerap terjadi di jalur selatan bisa diselesaikan. "Solusi Nagreg bukan hanya melihat penyelesaian Nagreg saja, tapi harus melihat juga konektivitas infrastruktur di Priangan sehingga diperlukan solusi, yaitu adanya pembangunan jalan tol," tegasnya.
Selain untuk mengatasi persoalan kemacetan, Dedi pun yakin pembangunan Tol Cigatas akan berimplikasi terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di kawasan Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Pangandaran. "Di Tasik ada pengembangan usaha bordir, pariwisata di Pangandaran, semua akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pembangunan Tol Cigatas akan melibatkan investor karena terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah. Rencananya, pemilihan investor akan dilakukan Desember 2017 melalui lelang investasi. "Anggaran pemerintah tidak akan cukup, kami akan mengundang investor," ungkap Iwa di Bandung, belum lama ini.
Setelah lelang, pembangunan tol akan dilanjutkan proses pembebasan lahan dan pembangunan fisik. Ditargetkan, Tol Cigatas bisa beroperasi 2019 atau 2020.
Pembangunan tol tersebut dinilai sebagai solusi jangka panjang paling efektif untuk mengantisipasi kemacetan, khususnya di Jalur Nagreg dan Gentong, baik dari arah Bandung ke Kota Tasikmalaya dan Garut maupun sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik mengatakan, kemacetan yang kerap terjadi di jalur selatan disebabkan tidak berimbangnya pertumbuhan kendaraan dengan kondisi eksisting jalan.
Selain itu, pertumbuhan penduduk di kawasan itu pun berkolerasi kepada semakin banyaknya kawasan permukiman yang berimbas semakin tingginya mobilisasi penduduk. "Topografi kedua wilayah yang berbukit-bukit juga menjadi penyebab lain. Saya pikir, Tol Cigatas memang sangat mendesak dibangun," kata Dedi kepada KORAN SINDO di seusai meninjau arus balik di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (30/6/2017).
Dedi mengatakan, rencana Tol Cigatas kini telah masuk dalam tahap penyusunan detail engineering design. Pihaknya berharap, pembangunan Tol Cigatas segera terwujud agar persoalan kemacetan yang kerap terjadi di jalur selatan bisa diselesaikan. "Solusi Nagreg bukan hanya melihat penyelesaian Nagreg saja, tapi harus melihat juga konektivitas infrastruktur di Priangan sehingga diperlukan solusi, yaitu adanya pembangunan jalan tol," tegasnya.
Selain untuk mengatasi persoalan kemacetan, Dedi pun yakin pembangunan Tol Cigatas akan berimplikasi terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di kawasan Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Pangandaran. "Di Tasik ada pengembangan usaha bordir, pariwisata di Pangandaran, semua akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pembangunan Tol Cigatas akan melibatkan investor karena terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah. Rencananya, pemilihan investor akan dilakukan Desember 2017 melalui lelang investasi. "Anggaran pemerintah tidak akan cukup, kami akan mengundang investor," ungkap Iwa di Bandung, belum lama ini.
Setelah lelang, pembangunan tol akan dilanjutkan proses pembebasan lahan dan pembangunan fisik. Ditargetkan, Tol Cigatas bisa beroperasi 2019 atau 2020.
(zik)