Tol Salatiga Berfungsi, Semarang-Solo Tak Lagi Macet
A
A
A
SALATIGA - Jalan Raya Semarang-Solo di hari pertama Lebaran, Minggu (25/6/2017) terpantau lancar. Kondisi lalu lintas dari pagi hingga malam ini cukup ramai, namun tak sampai menimbulkan ketersendatan.
Gambaran ini kontras dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Jalur nasional yang menghubungkan Yogyakarta dan daerah-daerah di Jawa Timur selalu menjadi langganan macet. Untuk menempuh jarak sekitar 75 kilometer ini, pengendara biasanya bisa membutuhkan waktu hingga enam jam.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, kelancaran ini antara lain disebabkan berfungsinya tol Bawen-Salatiga dan sejumlah rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian, Dinas Perhubungan bersama instansi terkait. Di sejumlah persimpangan, lampu lalu lintas sengaja dimatikan diganti dengan pengaturan manual.
Ini dilakukan untuk memperlancar arus dari arah utara atau Semarang yang lebih mendominasi. Gambaran ini tampak seperti di pertigaan Sruwen, Kabupaten Semarang. Rekayasa lainnya berupa pembuatan garis pemisah dan contra flow seperti tampak di depan Pasar Ampel Boyolali.
Sementara di Kota Salatiga arus lalu lintas lebih padat terlihat di Pos Tingkir hingga kawasan Tingkir Tengah. Ini terjadi akibat banyak kendaraan yang baru keluar dari exit tol Salatiga beriringan menuju Boyolali atau Solo.
Dari tol Salatiga, umumnya banyak kendaraan yang berbelok ke kiri menuju Sragen, Ngawi, Madiun, Magetan dan kota-kota di Jawa Timur. Bahkan sebagian pengendara tujuan Solo juga banyak memilih jalur melewati Suruh, Karanggede hingga Gemolong ini.
Setelah Gemolong kemudian pengendara berbelok kanan menuju Karanganyar atau Solo dan sekitarnya. Banyaknya kendaraan yang ingin menjajal tol baru Salatiga juga membuat Jalan Lingkar Salatiga (JLS) relatif lebih sepi.
Bahkan di Pertigaan Tingkir tak lagi terjadi antrean panjang hingga ratusan meter. "Jalan lancar, dari Mangkang Semarang ke Salatiga hanya dua jam," ujar Faisal Ahmad, warga Kendal yang menumpang bus dari Terminal Mangkang. (Baca: Tol Bawen- Salatiga Mulai Dilalui Pemudik)
Surono, warga Semarang yang tengah bersilaturahmi ke Solo juga mengaku perjalanannya lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. "Jalanan tanpa hambatan kemacetan membuat silaturahmi lebih nyaman," katanya.
Gambaran ini kontras dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Jalur nasional yang menghubungkan Yogyakarta dan daerah-daerah di Jawa Timur selalu menjadi langganan macet. Untuk menempuh jarak sekitar 75 kilometer ini, pengendara biasanya bisa membutuhkan waktu hingga enam jam.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, kelancaran ini antara lain disebabkan berfungsinya tol Bawen-Salatiga dan sejumlah rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian, Dinas Perhubungan bersama instansi terkait. Di sejumlah persimpangan, lampu lalu lintas sengaja dimatikan diganti dengan pengaturan manual.
Ini dilakukan untuk memperlancar arus dari arah utara atau Semarang yang lebih mendominasi. Gambaran ini tampak seperti di pertigaan Sruwen, Kabupaten Semarang. Rekayasa lainnya berupa pembuatan garis pemisah dan contra flow seperti tampak di depan Pasar Ampel Boyolali.
Sementara di Kota Salatiga arus lalu lintas lebih padat terlihat di Pos Tingkir hingga kawasan Tingkir Tengah. Ini terjadi akibat banyak kendaraan yang baru keluar dari exit tol Salatiga beriringan menuju Boyolali atau Solo.
Dari tol Salatiga, umumnya banyak kendaraan yang berbelok ke kiri menuju Sragen, Ngawi, Madiun, Magetan dan kota-kota di Jawa Timur. Bahkan sebagian pengendara tujuan Solo juga banyak memilih jalur melewati Suruh, Karanggede hingga Gemolong ini.
Setelah Gemolong kemudian pengendara berbelok kanan menuju Karanganyar atau Solo dan sekitarnya. Banyaknya kendaraan yang ingin menjajal tol baru Salatiga juga membuat Jalan Lingkar Salatiga (JLS) relatif lebih sepi.
Bahkan di Pertigaan Tingkir tak lagi terjadi antrean panjang hingga ratusan meter. "Jalan lancar, dari Mangkang Semarang ke Salatiga hanya dua jam," ujar Faisal Ahmad, warga Kendal yang menumpang bus dari Terminal Mangkang. (Baca: Tol Bawen- Salatiga Mulai Dilalui Pemudik)
Surono, warga Semarang yang tengah bersilaturahmi ke Solo juga mengaku perjalanannya lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. "Jalanan tanpa hambatan kemacetan membuat silaturahmi lebih nyaman," katanya.
(kur)