Tebing Longsor Pasca-Pipa Talang Air Bocor, Rumah Icah Tertimbun
A
A
A
SUMEDANG - Rumah Icah (66), warga Dusun Sukamaju RT 02/05 Desa Sundamekar, Kecamatan Cisitu, Sumedang, Jawa Barat, tertimbun longsor, Selasa (20/6/2017) dini hari. Longsor terjadi akibat pipa talang air yang melintas di atas tebing rumah warga jebol. Beruntung, Icah dan penghuni rumah lainnya selamat karena saat kejadian tengah bersiap untuk bersantap sahur.
Salah seorang anak Icah, Ece (35), menuturkan, sebelum tebing longsor dan menimpa rumah bagian belakang terdengar suara gemuruh keras. "Saat itu Ibu saya sudah bangun karena tengah mempersiapkan untuk makan sahur. Saat terdengar suara gemuruh keras itu, Ibu teriak dan langsung keluar dari dalam rumah," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Menurutnya, peristiwa longsor akibat jebolnya pipa talang air yang melintas di atas permukiman warga itu sering terjadi.
"Ini kejadian yang ketiga kalinya, empat bulan lalu juga sempat longsor tapi kejadian kali ini paling parah karena longsoran tebing menimpa rumah kami. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ibu saya hanya mengalami shock, mengalami musibah. Sebelumnya dinding rumah kami juga jebol sekitar empat bulan lalu," tuturnya.
Perangkat desa setempat, Suyatna, mengatakan, penyebab longsor ada pipa yang putus dari sambungan. Aliran air di pipa memang sangat deras. Air itu merupakan suplai untuk kebutuhan masyarakat di desa setempat.
"Dari pukul 21.00 WIB saja memang air sudah tidak mengalir ke warga. Jadi kemungkinan putusnya sambungan pipa diperkirakan jam 21.00 WIB itu. Kalau kejadian longsornya kami menerima laporan sekitar pukul 02.00 WIB," katanya.
Penanganan sementara, kata dia, warga bahu-membahu memindahkan dan memperbaiki pipa talang air yang bocor.
"Sementara untuk perbaikan rumah mungkin harus menunggu bantuan terlebih dahulu. Desa sudah menyampaikan kejadian ini ke kecamatan dan sebelumnya juga kami sudah sarankan agar warga pindah karena rumahnya dekat sekali dengan tebing. Ini saja musibah sudah terjadi tiga kali," ujarnya.
Salah seorang anak Icah, Ece (35), menuturkan, sebelum tebing longsor dan menimpa rumah bagian belakang terdengar suara gemuruh keras. "Saat itu Ibu saya sudah bangun karena tengah mempersiapkan untuk makan sahur. Saat terdengar suara gemuruh keras itu, Ibu teriak dan langsung keluar dari dalam rumah," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Menurutnya, peristiwa longsor akibat jebolnya pipa talang air yang melintas di atas permukiman warga itu sering terjadi.
"Ini kejadian yang ketiga kalinya, empat bulan lalu juga sempat longsor tapi kejadian kali ini paling parah karena longsoran tebing menimpa rumah kami. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ibu saya hanya mengalami shock, mengalami musibah. Sebelumnya dinding rumah kami juga jebol sekitar empat bulan lalu," tuturnya.
Perangkat desa setempat, Suyatna, mengatakan, penyebab longsor ada pipa yang putus dari sambungan. Aliran air di pipa memang sangat deras. Air itu merupakan suplai untuk kebutuhan masyarakat di desa setempat.
"Dari pukul 21.00 WIB saja memang air sudah tidak mengalir ke warga. Jadi kemungkinan putusnya sambungan pipa diperkirakan jam 21.00 WIB itu. Kalau kejadian longsornya kami menerima laporan sekitar pukul 02.00 WIB," katanya.
Penanganan sementara, kata dia, warga bahu-membahu memindahkan dan memperbaiki pipa talang air yang bocor.
"Sementara untuk perbaikan rumah mungkin harus menunggu bantuan terlebih dahulu. Desa sudah menyampaikan kejadian ini ke kecamatan dan sebelumnya juga kami sudah sarankan agar warga pindah karena rumahnya dekat sekali dengan tebing. Ini saja musibah sudah terjadi tiga kali," ujarnya.
(zik)