Kejar Pencuri Kotak Amal, Penjaga Masjid Agung Ditikam Pake Obeng
A
A
A
KARIMUN - Seorang penjaga masjid, Safari (40) ditikam oleh oknum tak dikenal yang ingin melakukan percobaan pencurian kotak amal di Masjid Agung Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (4/6/2017).
Kejadian berlangsung sekitar sekira pukul 02.10 WIB, korban ditikam menggunakan obeng yang digunakan pelaku saat hendak mencongkel kotak amal di dalam masjid tersebut. Berdasarkan keterangan abang kandung korban Hairozi, kejadian tersebut bermula saat dirinya bersama Safari sedang duduk di pos penjagaan Masjid Agung. Safari saat itu mendapatkan telepon dari rekan kerjanya yang memergoki pelaku yang hendak mencuri kotak amal tersebut.
"Saat itu, adik saya mendapatkan telpon dari Na'ar yang mengabari bahwa ada seseorang yang ingin mencuri kotak amal. Setelah telepon berakhir, kemudian Safari langsung berlari ke arah masjid dan saya mengikutinya dari belakang," ujar Hairozi saat ditemui di Masjid Agung, Minggu (4/6/2017).
Dia mengatakan, saat mengejar Safari, dirinya melihat ada seorang pria berpostur tidak terlalu tinggi dan menggunakan baju dan celana pendek berwarna hitam serta memakai topi hitam berlari keluar dari arah kanan masjid.
"Saya mendengar adik saya berteriak maling saat dia berada di depan pintu masuk samping kanan masjid. Dari kejauhan saya melihat ada seorang pria berkulit hitam hendak berlari ke luar masjid," ungkapnya.
Pada saat mencoba mengejar, tiba-tiba rekannya, Na'ar berteriak memanggil dan mengatakan bahwa Sapari terluka. Mendengar hal itu, dirinya langsung berlari menuju lokasi adiknya berada dan melihat adiknya telah berlumuran darah.
Melihat adiknya mengeluarkan banyak darah dari perutnya, Hairozi dan rekannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Sani menggunakan sepeda motor. Sedangkan pelaku pencurian dan penikaman tersebut berhasil melarikan diri.
"Sampai RSUD korban masih bisa berjalan. Namun meski sudah dilakukan tranfusi darah hingga empat kantong, sayangnya nyawa adik saya tidak bisa diselamatkan. Korban meninggal dunia tepat pukul 04.30 WIB," katanya.
Hingga berita diturunkan, masih belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian atas kejadian tersebut. Kasat Reskrim Polres Karimun tidak dapat dihubungi saat hendak dikonfirmasi melalui nomor ponselnya.
Pantauan Koran Sindo Batam, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengetahui kejadian tersebut langsung datang ke Masjid Agung melihat lokasi kejadian. Seusai menunaikan ibadah salat subuh, Rafiq langsung menuju Masjid Agung untuk melihat jenazah Safari. Korban Safari diketahui meninggalkan anak yang masih kecil dan seorang istri yang sedang hamil sembilan bulan.
Kejadian berlangsung sekitar sekira pukul 02.10 WIB, korban ditikam menggunakan obeng yang digunakan pelaku saat hendak mencongkel kotak amal di dalam masjid tersebut. Berdasarkan keterangan abang kandung korban Hairozi, kejadian tersebut bermula saat dirinya bersama Safari sedang duduk di pos penjagaan Masjid Agung. Safari saat itu mendapatkan telepon dari rekan kerjanya yang memergoki pelaku yang hendak mencuri kotak amal tersebut.
"Saat itu, adik saya mendapatkan telpon dari Na'ar yang mengabari bahwa ada seseorang yang ingin mencuri kotak amal. Setelah telepon berakhir, kemudian Safari langsung berlari ke arah masjid dan saya mengikutinya dari belakang," ujar Hairozi saat ditemui di Masjid Agung, Minggu (4/6/2017).
Dia mengatakan, saat mengejar Safari, dirinya melihat ada seorang pria berpostur tidak terlalu tinggi dan menggunakan baju dan celana pendek berwarna hitam serta memakai topi hitam berlari keluar dari arah kanan masjid.
"Saya mendengar adik saya berteriak maling saat dia berada di depan pintu masuk samping kanan masjid. Dari kejauhan saya melihat ada seorang pria berkulit hitam hendak berlari ke luar masjid," ungkapnya.
Pada saat mencoba mengejar, tiba-tiba rekannya, Na'ar berteriak memanggil dan mengatakan bahwa Sapari terluka. Mendengar hal itu, dirinya langsung berlari menuju lokasi adiknya berada dan melihat adiknya telah berlumuran darah.
Melihat adiknya mengeluarkan banyak darah dari perutnya, Hairozi dan rekannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Sani menggunakan sepeda motor. Sedangkan pelaku pencurian dan penikaman tersebut berhasil melarikan diri.
"Sampai RSUD korban masih bisa berjalan. Namun meski sudah dilakukan tranfusi darah hingga empat kantong, sayangnya nyawa adik saya tidak bisa diselamatkan. Korban meninggal dunia tepat pukul 04.30 WIB," katanya.
Hingga berita diturunkan, masih belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian atas kejadian tersebut. Kasat Reskrim Polres Karimun tidak dapat dihubungi saat hendak dikonfirmasi melalui nomor ponselnya.
Pantauan Koran Sindo Batam, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengetahui kejadian tersebut langsung datang ke Masjid Agung melihat lokasi kejadian. Seusai menunaikan ibadah salat subuh, Rafiq langsung menuju Masjid Agung untuk melihat jenazah Safari. Korban Safari diketahui meninggalkan anak yang masih kecil dan seorang istri yang sedang hamil sembilan bulan.
(kri)