Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Murung Raya Siap Diungsikan

Jum'at, 02 Juni 2017 - 21:34 WIB
Banjir Kian Meluas,...
Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Murung Raya Siap Diungsikan
A A A
MURUNG RAYA - Banjir yang menerjang Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah hari ini terus meluas. Jumat (2/6/2017) pagi debit air DAS Barito perlahan terus naik.

Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir maksimal dua meter. Sebagian warga sudah mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.

"Banjir belum surut. Justru kian meluas," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya, Merkudius Dani.

Dani menyebutkan, diperkirakan sudah ada ribuan rumah terendam banjir, khususnya permukiman di bantaran sepanjang DAS Barito. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Murung, Laung Tuhup, Permata Intan, Sumber Barito dan Barito Tuhup Raya.

"Kondisi banjir seperti ini bisa dibilang paling parah selama 2 tahun terakhir, Ketinggian air sampai mencapai 2 meter masuk permukiman atau rumah warga. Sehingga saat ini warga sudah banyak yang mengungsi," ujarnya.

Namun ada juga yang masih bertahan meski rumahnya telah terendam banjir. Mereka membuat lantai darurat dengan papan, untuk menjaga perabotan rumah tangga, selain khawatir dicuri kalau ditinggalkan.

Petugas BPBD Mura terus memantau kondisi di lapangan dan terus siaga. Termasuk menyiapkan peralatan evakuasi di beberapa lokasi banjir untuk membantu masyarakat yang ingin mengungsi atau mengangkut barangnya.

Eni, warga Desa Beriwit mengungkapkan, banjir ini, berakibat pada perekonomian masyarakat.

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya untuk kebutuhan pangan. Banyak warga yang telah berhari-hari tidak bisa bekerja lantaran kondisi banjir tersebut.

Eni mengakui belum ada bantuan dari Pemerintah. Yang ada, hanya peninjauan dan pendataan. Saat ini warga korban banjir sangat membutuhkan bahan pangan, seperti beras.

"Sampai saat ini kami belum menerima bantuan dari Pemerintah ataupun pihak lainnya, padahal kami sangat membutuhkan karena akibat banjir ini kami tidak bisa beraktivitas atau bekerja," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1462 seconds (0.1#10.140)