Seorang Taruna Akademi Kepolisian Tewas Diduga Dianiaya Senior
A
A
A
SEMARANG - Seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tewas dengan beberapa luka lebam di dada diduga dianiaya seniornya, Kamis (18/5/2017). Korban bernama Brigdatar Mohammad Adam nomor akademi 15.269, merupakan taruna tingkat II.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO di sumber kepolisian, menyebut korban diketahui meninggal dunia sekira pukul 02.45 WIB.
Korban diduga dianiaya seniornya, yakni taruna tingkat III. Korban diketahui merupakan satuan 6, pengiriman dari Polda Maluku, mengikuti Himpunan Indonesia Timur yakni Papua, Maluku, NTT.
M Adam merupakan lulusan SMA Negeri 29 Jakarta, kelahiran Padang 20 Juni 1996 tinggal di Jalan Penghulu nomor 99 Murtado 21 RT10/RW01, Cipulur, Kebayoran Lama, Jakarta.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan tim gabungan dari Polda Jawa Tengah, Labfor Mabes Polri Cabang Semarang, Polrestabes Semarang termasuk dari Mabes Polri turun di lokasi untuk melakukan penyelidikan.
“Ada beberapa luka lebam di dadanya, diduga terjadi penganiayaan. Jenazah almarhum diautopsi di RS Bhayangkara Semarang, sebelumnya sempat dibawa ke RS Bhayangkara Akpol dengan kondisi pingsan,” ungkap Condro saat menyampaikan keterangan pers di Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (18/5/2017) sore.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO di sumber kepolisian, menyebut korban diketahui meninggal dunia sekira pukul 02.45 WIB.
Korban diduga dianiaya seniornya, yakni taruna tingkat III. Korban diketahui merupakan satuan 6, pengiriman dari Polda Maluku, mengikuti Himpunan Indonesia Timur yakni Papua, Maluku, NTT.
M Adam merupakan lulusan SMA Negeri 29 Jakarta, kelahiran Padang 20 Juni 1996 tinggal di Jalan Penghulu nomor 99 Murtado 21 RT10/RW01, Cipulur, Kebayoran Lama, Jakarta.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan tim gabungan dari Polda Jawa Tengah, Labfor Mabes Polri Cabang Semarang, Polrestabes Semarang termasuk dari Mabes Polri turun di lokasi untuk melakukan penyelidikan.
“Ada beberapa luka lebam di dadanya, diduga terjadi penganiayaan. Jenazah almarhum diautopsi di RS Bhayangkara Semarang, sebelumnya sempat dibawa ke RS Bhayangkara Akpol dengan kondisi pingsan,” ungkap Condro saat menyampaikan keterangan pers di Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (18/5/2017) sore.
(sms)