Tolak Kenaikan Tarif Listrik, Kantor PLN Didemo Warga
A
A
A
PALEMBANG - Kantor PT PLN (Persero) WS2JB di Jalan Kapten A Riva'I didemo puluhan orang yang tergabung dalam LSM Penegak Keadilan, Senin (8/5/2017). Mereka berdemo menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL), khususnya pelanggan yang bersubsidi.
Dalam aksinya, massa yang terdiri dari masyarakat miskin kota Palembang yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga itu secara tegas menolak kenaikan listrik di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang melemah. "Tolak kenaikan TDL. PLN hanya bisa menaikan tarif listrik, tapi kinerja tidak pernah membaik, seringnya mati lampu," teriak massa sambil membawa poster.
Koordinator Aksi, Arifin Kalender mengutarakan, demo yang digelar untuk mendesak PT PLN melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang memberatkan rakyat khususnya masyarakat kecil. "Kita sampaikan dengan tegas menolak kenaikan yang dilakukan setiap periode tiga bulan sekali,” tegasnya.
Sementara itu, Manager SDM PT PLN, Lala Arif Fasilah, didampingi Deputy Manager Hukum dan Humas, Lilik Hendro Purnomo, mengaku, kenaikan TDL bukan dilakukan oleh pihaknya. Meskipun pembayaran TDL masuk ke PLN.
"Tarif dasar listrik itu yang menentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jadi bukan PLN," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari penilaian TNP2K pelanggan dinilai tidak layak disubsidi maka disesuaikan dengan keekonomisan harga. Untuk itu ada pencabutan subsidi kepada pelanggan dengan daya 900 Volt secara bertahap setiap tiga bulan.
"Jadi, PLN memastikan tidak ada kenaikan TDL, tapi perubahan saja yang dilakukan secara bertahap selama 3 tahun. Teman-teman yang selama ini dapat subsidi dan ternyata tidak pantas lagi menerimanya, maka disesuaikan dengan harga keekonomian," tuturnya.
Dalam aksinya, massa yang terdiri dari masyarakat miskin kota Palembang yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga itu secara tegas menolak kenaikan listrik di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang melemah. "Tolak kenaikan TDL. PLN hanya bisa menaikan tarif listrik, tapi kinerja tidak pernah membaik, seringnya mati lampu," teriak massa sambil membawa poster.
Koordinator Aksi, Arifin Kalender mengutarakan, demo yang digelar untuk mendesak PT PLN melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang memberatkan rakyat khususnya masyarakat kecil. "Kita sampaikan dengan tegas menolak kenaikan yang dilakukan setiap periode tiga bulan sekali,” tegasnya.
Sementara itu, Manager SDM PT PLN, Lala Arif Fasilah, didampingi Deputy Manager Hukum dan Humas, Lilik Hendro Purnomo, mengaku, kenaikan TDL bukan dilakukan oleh pihaknya. Meskipun pembayaran TDL masuk ke PLN.
"Tarif dasar listrik itu yang menentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jadi bukan PLN," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari penilaian TNP2K pelanggan dinilai tidak layak disubsidi maka disesuaikan dengan keekonomisan harga. Untuk itu ada pencabutan subsidi kepada pelanggan dengan daya 900 Volt secara bertahap setiap tiga bulan.
"Jadi, PLN memastikan tidak ada kenaikan TDL, tapi perubahan saja yang dilakukan secara bertahap selama 3 tahun. Teman-teman yang selama ini dapat subsidi dan ternyata tidak pantas lagi menerimanya, maka disesuaikan dengan harga keekonomian," tuturnya.
(wib)