Oknum PNS Pukuli Anggota Ormas Hingga Babak Belur
A
A
A
SAROLANGUN - Juanda oknum PNS di Dinas Pekerjaan Umum Sarolangun melakukan pemukulan terhadap Marsudi anggota salah satu ormas, Kamis (4/5/2017). Aksi pemukulan yang dilakukan terhadap Marsudi dipicu dengan tuduhan bahwa korban telah mengganti onderdil Motor KLX milik pelaku yang dipakai oleh korban.
Namun kenyataannya bertolak belakang dari pernyataan korban bahwa dia tidak pernah melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh pelaku terhadap dirinya.
"Persoalannya masalah saya minjam motor KLX, setelah saya kembalikan disangka saya melakukan jual veleg motor itu, ternyata yang menukar veleg tersebut adalah kasi di PU sendiri yaitu Aulia," ungkap Marsudi.
Parahnya, pemukulan yang dilakukan oleh Juanda terhadap Marsudi dilakukan dari belakang pada saat itu Marsudi sedang menerima telepon.
"Saya dipukul di dalam ruangan Bina Marga, pas saya sedang menelepon, tiba tiba ada yang pukul saya dari belakang, ketika saya berdiri dengan posisi agak miring si Juanda ini langsung tinju kening saya, pada saat itu juga saya mau balas, orang sudah banyak pegangin saya, "jelasnya.
Saat ditanya berapa orang melakukan pemukulan terhadap dirinya, Marsudi mengaku hanya satu orang yakni Juanda.
"Kalau yang melakukan pemukulan hanya satu orang yakni Juanda itu dengan menggunakan cincin yang ada dijarinya dan saya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Polisi untuk ditindak lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.
Akibat pemukulan itu, Marsudi mengalami luka memar di bagian kening, dan dia juga telah melakukan visum di Puskesmas Sarolangun.
Terpisah, Ketua Pemuda Pancasila Sarolangun Samsul Ridwan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum PNS tersebut terhadap anggotanya.
"Iya tadi saya dapat khabar dari beberapa kawan kawan pemuda pacasila terkait persoalan ini, langsung saya cek dilapangan ternyata benar adanya aksi pemukulan terhadap anggota kita, "ungkap Samsul
Selain itu Samsul juga mengatakan, seharusnya oknum PNS yang di PU tidak melakukan hal tersebut.
"Dari satu pihak kami sangat menyayangkan kejadian ini, seharusnya dari teman-teman di PU jangan melakukan tindakan diluar kontrol," bebernya.
Namun kenyataannya bertolak belakang dari pernyataan korban bahwa dia tidak pernah melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh pelaku terhadap dirinya.
"Persoalannya masalah saya minjam motor KLX, setelah saya kembalikan disangka saya melakukan jual veleg motor itu, ternyata yang menukar veleg tersebut adalah kasi di PU sendiri yaitu Aulia," ungkap Marsudi.
Parahnya, pemukulan yang dilakukan oleh Juanda terhadap Marsudi dilakukan dari belakang pada saat itu Marsudi sedang menerima telepon.
"Saya dipukul di dalam ruangan Bina Marga, pas saya sedang menelepon, tiba tiba ada yang pukul saya dari belakang, ketika saya berdiri dengan posisi agak miring si Juanda ini langsung tinju kening saya, pada saat itu juga saya mau balas, orang sudah banyak pegangin saya, "jelasnya.
Saat ditanya berapa orang melakukan pemukulan terhadap dirinya, Marsudi mengaku hanya satu orang yakni Juanda.
"Kalau yang melakukan pemukulan hanya satu orang yakni Juanda itu dengan menggunakan cincin yang ada dijarinya dan saya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Polisi untuk ditindak lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.
Akibat pemukulan itu, Marsudi mengalami luka memar di bagian kening, dan dia juga telah melakukan visum di Puskesmas Sarolangun.
Terpisah, Ketua Pemuda Pancasila Sarolangun Samsul Ridwan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum PNS tersebut terhadap anggotanya.
"Iya tadi saya dapat khabar dari beberapa kawan kawan pemuda pacasila terkait persoalan ini, langsung saya cek dilapangan ternyata benar adanya aksi pemukulan terhadap anggota kita, "ungkap Samsul
Selain itu Samsul juga mengatakan, seharusnya oknum PNS yang di PU tidak melakukan hal tersebut.
"Dari satu pihak kami sangat menyayangkan kejadian ini, seharusnya dari teman-teman di PU jangan melakukan tindakan diluar kontrol," bebernya.
(sms)