Petani di Serang Tewas Tersambar Petir Saat Membajak Sawah
A
A
A
SERANG - Memed (49), warga Kampung Ragas Ilir RT 023/002, Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang tewas tersambar petir saat membajak sawah.
Kepada Desa Ragas Masigit, Fadli menceritakan, pada saat korban tengah mencangkul di sawah dengan kondisi cuaca akan turun hujan. Namun petir yang terus menyambar sekitar pukul 12.30 WIB mengenai tubuh korban.
Korban pun langsung terkapar dengan kondisi sudah tidak bernyawa dilokasi persawahan dengan luka di kepala.
"Pak memed langsung meninggal di lokasi. Lukanya engga parah, engga sampai gosong. Tapi memang ini musibah," ujar Fadli, Rabu (3/5/2017).
Warga yang juga pada saat kejadian berada di lokasi Ahmad dan Asbani, langsung menolong korban untuk dibawa kerumah duka.
"Saat ditolong, pak Memed sudah tidak bergerak dan langsung membawa kerumah dengan luka di jidat," katanya.
Pihak keluarga yang juga serba kekurangan, tak ingin jasad Memed dibawa ke rumah sakit guna keperluan autopsi. Melainkan langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum terdekat.
"Keluarga korban menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan tidak menginginkan korban dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Kepada Desa Ragas Masigit, Fadli menceritakan, pada saat korban tengah mencangkul di sawah dengan kondisi cuaca akan turun hujan. Namun petir yang terus menyambar sekitar pukul 12.30 WIB mengenai tubuh korban.
Korban pun langsung terkapar dengan kondisi sudah tidak bernyawa dilokasi persawahan dengan luka di kepala.
"Pak memed langsung meninggal di lokasi. Lukanya engga parah, engga sampai gosong. Tapi memang ini musibah," ujar Fadli, Rabu (3/5/2017).
Warga yang juga pada saat kejadian berada di lokasi Ahmad dan Asbani, langsung menolong korban untuk dibawa kerumah duka.
"Saat ditolong, pak Memed sudah tidak bergerak dan langsung membawa kerumah dengan luka di jidat," katanya.
Pihak keluarga yang juga serba kekurangan, tak ingin jasad Memed dibawa ke rumah sakit guna keperluan autopsi. Melainkan langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum terdekat.
"Keluarga korban menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan tidak menginginkan korban dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
(nag)