Diguyur Hujan Semalaman, Jalan Trans Kalteng-Kalbar Rusak Parah
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Jalan Trans Kalimantan Tengah (Kalteng)-Kalimantan Barat (Kalbar) digenangi air dan rusak setelah diguyur hujan semalaman, Rabu (3/5/2017). Jalan penghubung antar-provinsi yang terletak di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, sulit dilewati.
Hujan membuat kondisi jalan yang terbuat dari tanah keras ini rusak parah. Genangan air yang beberapa pekan surut, sudah kembali merendam beberapa titik di jalan yang terus dalam proses pembangunan tersebut. Alhasil seluruh kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas akibat rusaknya infrastruktur jalan itu.
"Jalan Pangkalan Bun-Kolam kembali banjir dan menjadi bubur, sehingga kendaraan roda dua dan empat banyak yang kesulitan melintas," ujar Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Pahrulazi, Rabu (3/5/2017).
Dia mengatakan banjir ini akibat dari luapan sungai Lamandau. Hujan yang terus mengguyur Kecamatan Kolam membuat debit air sungai meningkat. "Lokasi jalan yang terendam banjir sekitar kilometer 20 dari arah Pangkalan Bun tingginya sekitar setengah meter," katanya.
Padahal sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar telah menggelontorkan Rp11 miliar dari APBD Kobar untuk meningkatkan kualitas jalan yang rusak dan sering terendam banjir tersebut. Namun setelah diguyur hujan pasti rusak.
"Tiap tahun ada anggaran pembangunan di jalan ini, tapi hasilnya tak memuaskan. Padahal jalan ini pengubung Kalteng-Kalbar," keluh, Sitorus warga Kolam yang mengendarai sepeda motor.
Hujan membuat kondisi jalan yang terbuat dari tanah keras ini rusak parah. Genangan air yang beberapa pekan surut, sudah kembali merendam beberapa titik di jalan yang terus dalam proses pembangunan tersebut. Alhasil seluruh kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas akibat rusaknya infrastruktur jalan itu.
"Jalan Pangkalan Bun-Kolam kembali banjir dan menjadi bubur, sehingga kendaraan roda dua dan empat banyak yang kesulitan melintas," ujar Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Pahrulazi, Rabu (3/5/2017).
Dia mengatakan banjir ini akibat dari luapan sungai Lamandau. Hujan yang terus mengguyur Kecamatan Kolam membuat debit air sungai meningkat. "Lokasi jalan yang terendam banjir sekitar kilometer 20 dari arah Pangkalan Bun tingginya sekitar setengah meter," katanya.
Padahal sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar telah menggelontorkan Rp11 miliar dari APBD Kobar untuk meningkatkan kualitas jalan yang rusak dan sering terendam banjir tersebut. Namun setelah diguyur hujan pasti rusak.
"Tiap tahun ada anggaran pembangunan di jalan ini, tapi hasilnya tak memuaskan. Padahal jalan ini pengubung Kalteng-Kalbar," keluh, Sitorus warga Kolam yang mengendarai sepeda motor.
(wib)