Jaksa Nakal yang Main Proyek Diminta Angkat Kaki dari Karawang

Kamis, 27 April 2017 - 16:05 WIB
Jaksa Nakal yang Main Proyek Diminta Angkat Kaki dari Karawang
Jaksa Nakal yang Main Proyek Diminta Angkat Kaki dari Karawang
A A A
KARAWANG - Kasus adanya jaksa nakal di Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang kembali disoal. Kali ini puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendatangi kantor kejari dan melakukan unjuk rasa, Kamis (27/4/2017). Mereka menuntut agar oknum jaksa yang sering meminta jatah proyek dipindahkan dari Karawang.

Massa juga menanyakan kasus piutang PDAM yang mencapai Rp21 miliar yang diduga ada
penyimpangan. Massa sempat masuk ke lobi kejaksaan untuk menemui pimpinan kejaksaaan namun diterima oleh staf kejaksaan.

"Berdasarkan informasi dari beberapa pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), ada oknum jaksa setingkat kepala seksi (kasi) yang minta jatah proyek kepada pejabat pelaksana pembangunan. Saya minta jaksa semacam itu hengkang dari Karawang karena hanya menjadi pemeras untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Saya minta Kepala Kejaksaan keluar dan menemui kami untuk melihat bukti yang kami miliki jangan jadi pengecut," kata Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, saat berorasi.

Nace mengungkapkan, dirinya mendapatkan bukti ataupun pengakuan dari beberapa orang mengenai ulah oknum jaksa yang berkeliling ke dinas-dinas untuk meminta proyek.

Hal ini dinilai sudah sangat mengganggu masyarakat Karawang karena program pembangunan menjadi terhambat terutama pembangunan infrastruktur.

"Dia sudah mengkhianati sumpah janjinya sebagai abdi hukum. "Seorang jaksa seharusnya bekerja untuk menegakan hukum, bukannya menakut-nakuti pejabat Pemkab Karawang yang akhirnya minta jatah proyek," katanya.

Menurut Nace, perilaku jaksa nakal sebenarnya bukan pertama kali terjadi di Karawang beberapa waktu lalu.
Saat itu massa mendatangi kantor kejaksaan meminta jaksa nakal tersebut pergi. Setelah aksi tersebut jaksa nakal tersebut langsung dipindahkan setelah rakyat beramai-ramai turun ke
jalan.

"Pokoknya kalau tidak ada tindakan dari pimpinan kejaksaan untuk memindahkan jaksa nakal tersebut kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi," katanya.

Massa terus melakukan orasi hingga beberapa lama namun unsur pimpinan kejaksaan menolak menemui dan hanya diterima oleh staf kejaksaan.

Kajari dan para kepala seksi kejaksaan tidak ada yang menemui massa dengan dalih sedang ada kegiatan di luar kantor.

Perwakilan pengunjuk rasa hanya diterima oleh sejumlah staf kejaksaan yang tidak punya kebijakan apapun.
Akibatnya, massa tersulut emosinya karena merasa dilecehkan oleh pimpinan kejaksaan.

Mereka sempat melempar beberapa benda ke halaman kantor kejaksaan, namun, sebelum massa bertindak anarkistis, massa keburu diamankan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6382 seconds (0.1#10.140)