11 Calhaj Mundur, Dicoret Bila Tak Berangkat Musim Haji Berikutnya
A
A
A
TULUNGAGUNG - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Tulungagung memberi kesempatan dua musim haji untuk calon jamaah haji (calhaj) yang membatalkan keberangkatan tahun ini. Kemenag akan mencoret nama mereka dari porsi pemberangkatan bila pembatalan kembali terjadi.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kankemenag Tulungagung Safa Anton mengatakan sedikitnya 11 orang calhaj menyatakan mundur pada musim haji tahun 2017 ini.
“Mereka (calhaj) telah membuat surat pernyataan pengunduran diri,“ ujar Safa kepada wartawan. Serangan stroke secara tiba tiba menjadi alasan sepihak calhaj untuk mundur.
Yang bersangkutan, terutama keluarga berpendapat rukun haji tidak mungkin ditunaikan dengan baik. Sebab stroke membuat fungsi organ tubuh menurun, bahkan ada yang hilang fungsi.
Kesiapan mental, kata Safa, juga menjadi alasan beberapa calhaj membatalkan pemberangkatan. Mereka merasa belum siap untuk melakukan ihram, thawaf, sa’i, wukuf, tahalul dan tertib.
Ada juga yang memutuskan menunda keberangkatan karena alasan buah hati yang masih berusia balita.
“Rata rata yang menunda keberangkatan tahun ini adalah calhaj yang berstatus pasangan suami istri,“ terang Safa.
Pada dua musim haji dua tahun ke depan, para calhaj yang batal berangkat tahun ini, kata Safa masih bisa menempati porsinya.
Artinya mereka bisa langsung berangkat tanpa harus antri menunggu. Namun bila kesempatan itu (dua musim haji) tidak juga diambil, nama ke 11 calhaj akan dicoret dari porsi pemberangkatan.
Menurut Safa mereka harus mendaftar dari awal bila berubah pikiran ingin berangkat kembali. “Sebab porsinya telah hangus bila dua kesempatan musim haji dilewati. Solusinya ya harus mendaftar dari awal lagi,“ jelasnya.
Dari jumlah 1.008 calhaj asal Tulungagung yang berangkat tahun ini, baru 705 calhaj yang melunasi pembayaran tahap pertama.
11 orang calhaj yang mundur termasuk yang belum melunasi. Total biaya penyelenggaraan haji dari embarkasi Surabaya Rp35.666.250. Ada 53 porsi cadangan calhaj dimana 25 calhaj diantaranya sudah melunasi pembayaran tahap pertama.
“Batas waktu pelunasan tahap pertama hingga 5 Mei 2017. Bagi calhaj yang belum lunas masih memiliki waktu jatuh tempo yang cukup panjang,“ pungkasnya.
Imam Ma’ruf salah seorang warga Tulungagung menilai haji telah menjadi ibadah yang mengantre panjang.
Dia berharap ada terobosan dari pemerintah untuk meringkas panjangnya antrean.
“Sebab antrian itu tidak hanya setahun dua tahun. Bahkan ada yang menunggu mulai tujuh sampai sepuluh tahun,“ tandasnya.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kankemenag Tulungagung Safa Anton mengatakan sedikitnya 11 orang calhaj menyatakan mundur pada musim haji tahun 2017 ini.
“Mereka (calhaj) telah membuat surat pernyataan pengunduran diri,“ ujar Safa kepada wartawan. Serangan stroke secara tiba tiba menjadi alasan sepihak calhaj untuk mundur.
Yang bersangkutan, terutama keluarga berpendapat rukun haji tidak mungkin ditunaikan dengan baik. Sebab stroke membuat fungsi organ tubuh menurun, bahkan ada yang hilang fungsi.
Kesiapan mental, kata Safa, juga menjadi alasan beberapa calhaj membatalkan pemberangkatan. Mereka merasa belum siap untuk melakukan ihram, thawaf, sa’i, wukuf, tahalul dan tertib.
Ada juga yang memutuskan menunda keberangkatan karena alasan buah hati yang masih berusia balita.
“Rata rata yang menunda keberangkatan tahun ini adalah calhaj yang berstatus pasangan suami istri,“ terang Safa.
Pada dua musim haji dua tahun ke depan, para calhaj yang batal berangkat tahun ini, kata Safa masih bisa menempati porsinya.
Artinya mereka bisa langsung berangkat tanpa harus antri menunggu. Namun bila kesempatan itu (dua musim haji) tidak juga diambil, nama ke 11 calhaj akan dicoret dari porsi pemberangkatan.
Menurut Safa mereka harus mendaftar dari awal bila berubah pikiran ingin berangkat kembali. “Sebab porsinya telah hangus bila dua kesempatan musim haji dilewati. Solusinya ya harus mendaftar dari awal lagi,“ jelasnya.
Dari jumlah 1.008 calhaj asal Tulungagung yang berangkat tahun ini, baru 705 calhaj yang melunasi pembayaran tahap pertama.
11 orang calhaj yang mundur termasuk yang belum melunasi. Total biaya penyelenggaraan haji dari embarkasi Surabaya Rp35.666.250. Ada 53 porsi cadangan calhaj dimana 25 calhaj diantaranya sudah melunasi pembayaran tahap pertama.
“Batas waktu pelunasan tahap pertama hingga 5 Mei 2017. Bagi calhaj yang belum lunas masih memiliki waktu jatuh tempo yang cukup panjang,“ pungkasnya.
Imam Ma’ruf salah seorang warga Tulungagung menilai haji telah menjadi ibadah yang mengantre panjang.
Dia berharap ada terobosan dari pemerintah untuk meringkas panjangnya antrean.
“Sebab antrian itu tidak hanya setahun dua tahun. Bahkan ada yang menunggu mulai tujuh sampai sepuluh tahun,“ tandasnya.
(sms)