Keluarga Brigadir K Polisi Brutal yang Menembaki Warga Meminta Maaf ke Korban
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Satu Pekan pascainsiden penembakan yang dilakukan oleh Brigadir K terhadap mobil Honda City BG 1488 ON yang berisi satu keluarga. Pihak keluarga Brigadir K mengucapkan rasa berbela sungkawa mendalam kepada keluarga korban atas kejadian itu yang merenggut korban jiwa dan luka-luka.
Dengan kejadian itu, pihak keluarga juga ikut mendoakan korban dengan melaksanakan yasinan di rumah mertua Brigadir K di Jalan Pioner, RT 07, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
"Harapan kami keluarga berharap supaya ada upaya perdamaian, kekeluargaan. Pihak keluarga korban untuk membuka pintu hati, kami berbela sungkawa, kami juga sudah mendoakan yasinan dirumah K," kata Kakak Ipar Brigadir K, Robi Asrin (44).
Menurutnya, Brigadir K memiliki satu orang anak yang masih umur 10 bulan. Istri Brigadir K diawal mendapatkan informasi kejadian yang dialami suaminya itu sudah sangat sedih.
"Saya hanya bisa berharap bersabar, tenang menerima cobaan, banyak berdoa, mudah-mudahan ada jalan keluar. Kami keluarga selalu mensupport adek kami (istri Brigadir K)," timpalnya.
Sama halnya dikatakan Pakde dari Brigadir K yakni Sigit (55). Dijelaskannya, Brigadir K merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Dan pihak keluarga mengucapkan bela sungkawa dan memohon maaf atas kejadian itu. "Kejadian ini, membuat kami keluarga besar sangat terkejut," ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan, agar masyarakat jangan memojokan dan ikut memvonis atas kejadian itu. Permasalahan tersebut biar diselesaikan yang berwajib.
"Karena yang menyelesaikan masalah yang berwajib. Semua kita serahkan ke pihak berwajib. Sekarang kita juga belum tahu status supir. Kita belum tahu," timpalnya.
Sementara itu Ketua RT 7 tempat Brigadir K berdomisili, Eko (30) mengatakan sepengetahuan dirinya Brigadir K merupakan orang yang bermasyarakat. "Tidak ada masalah, bermasyarakat kalau ada gotong rotong, yasinan, dia ada. Dia selalu membantu," paparnya.
Dirinya turut berbela sungkawa atas kejadian hingga ada korban. "Kami masyarakat menerima dan serahkan semuanya ke pihak berwajib untuk menyelesaikan itu semua. Kepada pihak berwajib, dibuka semua," bebernya.
Sama halnya dikatakan Irwan (49), warga di lingkungan RT 7. Sepengetahuannya, Brigadir K orang yang ramah. "Kalau ada kegiatan masyarakat di lingkungan RT 7 dan RT 4, kalau ada ruang waktu, beliau selalu hadir," timpalnya.
Selain itu, Irwan juga sering melihat Brigadir K menggendong anaknya di depan rumah. "Dia itu ramah dengan kita. Dalam hal ini juga, belum pernah dia melakukan over walaupun statusnya aparat. Beliau ramah. Walaupun baru, dia cepat bergaul dengan masyarakat," ungkapnya.
Kata Irwan, dirinya selaku warga mengembalikan kejadian itu semua kepada yang berwajib untuk menanganinya.
Sedangkan Simon (52) yang juga tokoh masyarakat sekaligus tetangga sebelah rumah Brigadir K menerangkan sepengetahuan dirinya, Brigadir K orangnya baik.
"Kami kalau ada acara-acara semisal yasinan, kami sering bertemmu, tingkah lakunya baik. Bertetangga baik," bebernya.
Untuk kasus ini, sambung Simon, dirinya berharap agar masyarakat jangan memvonis seseorang tanpa melihat permasalahan seutuhnya. Alangkah baiknya semua permasalahan diserahkan ke pihak berwajib. "Alangkah baiknya kita serahkan ke pihak berwajib," tandasnya.
Dengan kejadian itu, pihak keluarga juga ikut mendoakan korban dengan melaksanakan yasinan di rumah mertua Brigadir K di Jalan Pioner, RT 07, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
"Harapan kami keluarga berharap supaya ada upaya perdamaian, kekeluargaan. Pihak keluarga korban untuk membuka pintu hati, kami berbela sungkawa, kami juga sudah mendoakan yasinan dirumah K," kata Kakak Ipar Brigadir K, Robi Asrin (44).
Menurutnya, Brigadir K memiliki satu orang anak yang masih umur 10 bulan. Istri Brigadir K diawal mendapatkan informasi kejadian yang dialami suaminya itu sudah sangat sedih.
"Saya hanya bisa berharap bersabar, tenang menerima cobaan, banyak berdoa, mudah-mudahan ada jalan keluar. Kami keluarga selalu mensupport adek kami (istri Brigadir K)," timpalnya.
Sama halnya dikatakan Pakde dari Brigadir K yakni Sigit (55). Dijelaskannya, Brigadir K merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Dan pihak keluarga mengucapkan bela sungkawa dan memohon maaf atas kejadian itu. "Kejadian ini, membuat kami keluarga besar sangat terkejut," ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan, agar masyarakat jangan memojokan dan ikut memvonis atas kejadian itu. Permasalahan tersebut biar diselesaikan yang berwajib.
"Karena yang menyelesaikan masalah yang berwajib. Semua kita serahkan ke pihak berwajib. Sekarang kita juga belum tahu status supir. Kita belum tahu," timpalnya.
Sementara itu Ketua RT 7 tempat Brigadir K berdomisili, Eko (30) mengatakan sepengetahuan dirinya Brigadir K merupakan orang yang bermasyarakat. "Tidak ada masalah, bermasyarakat kalau ada gotong rotong, yasinan, dia ada. Dia selalu membantu," paparnya.
Dirinya turut berbela sungkawa atas kejadian hingga ada korban. "Kami masyarakat menerima dan serahkan semuanya ke pihak berwajib untuk menyelesaikan itu semua. Kepada pihak berwajib, dibuka semua," bebernya.
Sama halnya dikatakan Irwan (49), warga di lingkungan RT 7. Sepengetahuannya, Brigadir K orang yang ramah. "Kalau ada kegiatan masyarakat di lingkungan RT 7 dan RT 4, kalau ada ruang waktu, beliau selalu hadir," timpalnya.
Selain itu, Irwan juga sering melihat Brigadir K menggendong anaknya di depan rumah. "Dia itu ramah dengan kita. Dalam hal ini juga, belum pernah dia melakukan over walaupun statusnya aparat. Beliau ramah. Walaupun baru, dia cepat bergaul dengan masyarakat," ungkapnya.
Kata Irwan, dirinya selaku warga mengembalikan kejadian itu semua kepada yang berwajib untuk menanganinya.
Sedangkan Simon (52) yang juga tokoh masyarakat sekaligus tetangga sebelah rumah Brigadir K menerangkan sepengetahuan dirinya, Brigadir K orangnya baik.
"Kami kalau ada acara-acara semisal yasinan, kami sering bertemmu, tingkah lakunya baik. Bertetangga baik," bebernya.
Untuk kasus ini, sambung Simon, dirinya berharap agar masyarakat jangan memvonis seseorang tanpa melihat permasalahan seutuhnya. Alangkah baiknya semua permasalahan diserahkan ke pihak berwajib. "Alangkah baiknya kita serahkan ke pihak berwajib," tandasnya.
(sms)