Kabur dari Penahanan APMM Malaysia, Dua Kapal Tanker Asing Ditangkap TNI AL
A
A
A
TANJUNG PINANG - Tim WFQR Western Fleet Quick Response Lantamal IV Tanjungpinang Unit-1 Jatanrasla (Kejahatan dan Kekerasan di Laut) menangkap dua kapal tanker MT Brama Ocean (Berbendera Malabo) 314 GT dan MT Orca (Berbendera Fiji) 127 GT. Kedua kapal ini sebelumnya kabur dari tahanan Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Penyusop Kota Tinggi, Malaysia.
Penangkapan ini tak lepas dari pemberitahuan APMM Malaysia kepada Komandan Lantamal IV bahwa kapal MT Brama Ocean dan MT Orca telah kabur. Laporan tersebut ditindaklanjuti Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno dan memerintahkan Asintel Danlantamal IV untuk pengumpulan data. Kemudian Asops Danlantamal IV menyiapkan unsur patroli dan membuat penyekatan di wilayah perairan Batam, Bintan dan Tanjung Balaikarimun.
Selanjutnya unsur-unsur patroli terdiri dari KAL Anakonda, KAL Mapor, Sea Rider, dan 3 unsur Patkamla Satkamla Lantamal IV dikerahkan. Penyekatan dilakukan di perairan Selat Riau, Utara Batam, dan Selat Durian yang diperkirakan akan melewati kedua kapal tersebut.
Akhirnya Tim WFQR 4 Lantamal IV pada Minggu 23 April 2017 menemukan titik terang keberadaan MT Brama Ocean dan MT Orca. Tim WFQR IV/ Unit 1 Jatanrasla dipimpin Asintel Danlantamal IV bergerak cepat menggunakan Sea Rider melaksanakan penyisiran di sekitar Tanjung Uma Batam.
"Dari kejauhan Sea Rider Unit 1 Jatanrasla melihat siluet kapal mini tanker mencurigakan berada di perairan Tanjunguma Batam. Setelah didekati, berbekal data-data kapal yang dikirimkan APMM Malaysia mempunyai kesesuaian dan kecocokan," ujar Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno, Selasa (25/4/2017).
Saat diperiksa ternyata MT Brama Ocean sedang sandar pada MT Orca yang lego jangkar. Di atas kapal terdapat 4 orang yang terdiri dari 1 nakhoda dan 3 ABK. Dari pemeriksaan diketahui kedua kapal tanker kabur dari APMM Malaysia atas perintah nakhoda berinisial A. Sampai saat ini kedua kapal, MT Orca dan MT Brama Ocean, diamankan di Dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang guna proses lebih lanjut.
Penangkapan ini tak lepas dari pemberitahuan APMM Malaysia kepada Komandan Lantamal IV bahwa kapal MT Brama Ocean dan MT Orca telah kabur. Laporan tersebut ditindaklanjuti Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno dan memerintahkan Asintel Danlantamal IV untuk pengumpulan data. Kemudian Asops Danlantamal IV menyiapkan unsur patroli dan membuat penyekatan di wilayah perairan Batam, Bintan dan Tanjung Balaikarimun.
Selanjutnya unsur-unsur patroli terdiri dari KAL Anakonda, KAL Mapor, Sea Rider, dan 3 unsur Patkamla Satkamla Lantamal IV dikerahkan. Penyekatan dilakukan di perairan Selat Riau, Utara Batam, dan Selat Durian yang diperkirakan akan melewati kedua kapal tersebut.
Akhirnya Tim WFQR 4 Lantamal IV pada Minggu 23 April 2017 menemukan titik terang keberadaan MT Brama Ocean dan MT Orca. Tim WFQR IV/ Unit 1 Jatanrasla dipimpin Asintel Danlantamal IV bergerak cepat menggunakan Sea Rider melaksanakan penyisiran di sekitar Tanjung Uma Batam.
"Dari kejauhan Sea Rider Unit 1 Jatanrasla melihat siluet kapal mini tanker mencurigakan berada di perairan Tanjunguma Batam. Setelah didekati, berbekal data-data kapal yang dikirimkan APMM Malaysia mempunyai kesesuaian dan kecocokan," ujar Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno, Selasa (25/4/2017).
Saat diperiksa ternyata MT Brama Ocean sedang sandar pada MT Orca yang lego jangkar. Di atas kapal terdapat 4 orang yang terdiri dari 1 nakhoda dan 3 ABK. Dari pemeriksaan diketahui kedua kapal tanker kabur dari APMM Malaysia atas perintah nakhoda berinisial A. Sampai saat ini kedua kapal, MT Orca dan MT Brama Ocean, diamankan di Dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang guna proses lebih lanjut.
(wib)